24 Hours

Hours 19

Youra meneguk ludah ragu sembari mengganguk "Prod Namjoon."

Gadis itu terkesiap tak percaya "Benarkah?! Sungguh?"

"Iya."

"Kalau begitu... Apa aku bisa mengambil gambar dengannya? Hanya sekali."

Youra nampak berpikir sejenak lantas mengangguk setuju "Ya, aku akan memotret kalian."

"Terima kasih, terima kasih banyak eonnie!!" Youra terkekeh melihat keantusiasan gadis itu.

"Namjoon ssi," panggil Youra.

Pria yang nampak sedang mengobrol itu lantas  menoleh lalu mengernyit seolah bertanya "ada apa?"

Youra mendekat lalu berbisik, "Gadis itu ingin mengambil gambar denganmu, apakah boleh?"

Namjoon mengangguk, berdiri dari tempatnya duduk lantas segera mengambil gambar "Ya, tentu saja."

Sebenarnya agak malu di mintai foto oleh orang asing karena tak biasa melakukannya namun sekarang pria itu akan mencoba terlihat profesional.

Sebab Namjoon pikir, dirinya hanyalah manusia biasa yang mampu menciptakan sebuah lagu yang bisa diterima oleh banyak orang. Tapi pria itu tetap bersyukur atas kerja kerasnya selama ini.

Akhirnya mereka berdua melakukannya, terlihat kedua gadis bersama sang kekasih itu sangat senang mengetahui mereka bertemu Prod Namjoon -Produser tampan yang akhir akhir ini mengemparkan fansnya dengan lagu yang akan dirilis bulan depan.

"Hyung, kami tidak percaya akan bertemu denganmu dan juga noona disini." Kata pria itu melirik Youra lalu tersenyum.

"Ya, sekali lagi terima kasih sudah menolongnya," kata Namjoon kepada mereka.

"Eonnie, apa kalian berpacaran? Kalian sangat serasi."

Astaga? Apa yang dikatakan gadis itu barusan?

"Tidak, kam-"

Namjoon terkekeh melihat ekspresi Youra yang nampak gugup "kami dekat," sela Namjoon.

"Ku pikir.. kalian harus berpacaran. Kalian serasi sekali sungguh." Celetuk si gadis remaja itu sambil menggoda.

Pipi Youra di buat merona. DEMI TUHAN, APA GADIS ITU SEDANG MENGGODANYA?

"Seperti kalian? Kalian juga serasi," goda Namjoon.

Mereka tersipu malu "Ahh bukan apa apa, hyung."

🌸🌸

Prang!

Bruk!

Buru-buru Youra beranjak keluar dari kamar mandi setelah mendengar barang yang terjatuh dari arah dapur.

Mereka baru saja kembali dari luar beberapa menit yang lalu. Keduanya kemudian berpisah setelah tiba di rumah sepertitak terjadi apa apa. Dimana Youra yang pergi ke kamar mandi dan Namjoon yang menuju ke arah dapur, entah apa yang akan pria itu lakukan disana.

"Astaga, ada apa ini?" dilihatnya Namjoon yang sedang berada di depan lemari pendingin.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Youra penasaran.

"Jangan! Jangan mendekat."

Youra mengernyit sembari menghentikan langkahnya, "Apa? Kenapa?"

"Berbahaya, menjauh."