Halo!
Akhirnya balik lagi revisi cerita ini setelah beberapa bulan tidak update. Buat kalian pembaca lama, ayo reunian disini 😂
Kangen bangete spam komentar kalian. Terima kasih ya yang mungkin masih simpan cerita ini di perpustakaan kalian huhu^^
Chapter kali ini agak pendekk- maaf.
—————
Mereka masih sama sama terdiam. Dengan posisi tak berubah, menatap intens satu sama lain. Hingga salah satu dari mereka mulai tersadar. Menggerjap, memastikan keadaan yang sangat canggung ini apalagi di tambah dengan posisi mereka yang agak intim.
Apa yang anak ini lakukan, Apa dia mencoba mencari mati?
Kira-kira begitulah isi kepala dibenak Youra setelah tersadar dengan posisi mereka saat ini, dan yang terjadi selanjutnya...
"Apa yang sebenarnya kau lakukan!" Kata Youra mencoba memberontak ingin turun dari pangkuan Namjoon.
"Lepaskan tanganmu ini, brengsek!kau tidak mendengar ku?!"
Gadis itu menatap kesal tangan yang sedang melilit erat pinggangnya "Dan tanganmu ini.. turunkan, jangan sentuh tubuhku."
"Lep-"
Bruk.
Setelah itu terdengar suara kesakitan.
Pasalnya Namjoon yang masih di telan hayalannya jadi tersentak kaget oleh Youra yang menyerang nya dengan sarkas, pun pria itu langsung mendorong tubuh Youra ke lantai setelah tersadar beberapa menit. Untung saja kepala Youra tidak membentur keras ujung meja di depannya ini.
Tapi tetap saja meninggalkan jejak, dahi Youra sedikit tergores ujung meja. Betapa sakit dan kasarnya Namjoon mendorong tubuh Youra yang seperti mendorong benda mati tak punya nyawa. Sedikit lebih keras lagi maka mata Youra yang jadi sasaran ujung meja, untung saja tidak.
"Astaga pria ini kasar sekali, aku membencinya sungguh!" batin Youra.
"hiks hiks, kenapa kau kasar sekali padaku?"
"HWAAAAAAAA" tanggisnya pecah begitu saja saat melihat telapak tangannya berwarna merah. Walau sedikit tapi tetap saja bekas itu pasti akan membuat wajahnya menjadi jelek dan bengkak.
"Aku berdarahh, ibuuu" rengeknya sembari terisak histeris. Sengaja dilebih lebihkan agar pria di depannya berubah panik.
"A aku tidak sengaja. Youra kau baik baik saja kan?" kata Namjoon agak panik sekaligus khawatir.
"Aku akan di bun-" ucapnya terpotong karena Namjoon tiba tiba menutup Mulutnya.
"Memhpp."
Plak.
Plak.
Plak.Youra mencoba memukul tangan Namjoon yang masih berada di mulutnya.
"Ibu astaga" Youra bernapas lega saat tangan yang berada di mulutnya sudah terlepas. "Tanganmu asin sekali! cihh, apa kau takut? kau takut tetangga mendengarnya?" Kata Youra menantang, tak takut sama sekali dengan pria di depannya sekarang.
"Sungguh, aku tidak mengerti kenapa kau cerewet sekali. Apa kau bisa diam sekali saja? aku baru melihat sekretaris seperti mu, apa bos mu itu tidak memecat mu saja, dimana sopan santun mu Youra.. Apa lagi dengan sikap mu yang seperti ini. ku pikir, sekretaris biasanya cenderung dingin dan pendiam. Tapi, kenapa berbeda denganmu?"
"Dasar gadis cerewet, bisakah kau bersikap tenang dan menjadi gadis penurut untukku? Setidaknya sekali." cibir Namjoon lagi. Walau kalimatnya cukup pedas untuk di telan tapi berbeda dengan raut wajahnya yang menunjukkan raut khawatir.
Namjoon itu sebenarnya definisi pria yang cuek bermulut pedas tapi diam diam bisa menjadi hangat di beberapa kesempatan. Meskipun menyebalkan tapi sungguh, dia pria baik tak terkecuali untuk Youra untuk saat ini tidak tahu nanti.
Mata Youra membulat sempurna. Namjoon berani sekali mengatai Youra seperti itu sampai membawa bawa pekerjaan, Dia benar benar mencari mati? Perang dunia akan di mulai.
Tunggu saja.
Youra menarik napasnya, lalu menghembuskan. Lihatlah, pria itu akan di berikan pencerahan sebentar lagi.
"Kim kau sedang mencari mati mengatakan itu padaku?"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours
Fanfiction[ Completed l Bab 20 - 24 Sedang Revisi] '24 jam bersama Namjoon Bagaimana jika seorang pria dan gadis cantik dewasa yang sering disebut musuh disatukan bersama 24 jam di dalam rumah? ©ellsanov / Mei 20