✓[Bagian dua puluh satu]

9.8K 1.1K 57
                                    

Selamat membaca!






Hari ini benar-benar sibuk, setelah Wang YiBo pergi dari restoran untuk syuting, pelanggan membludak membuat Xiao Zhan ikut turut tangan. Jun Xiang dan Guo Cheng yang bertugas mengantar makanan sama sekali tidak duduk. BoWen kewalahan menjadi kasir, dan Pei Xing tidak fokus mencatat pesanan. Ini tidak seperti biasanya. Mereka hampir tidak beristirahat sepanjang hari.

Baru kali ini restoran sangat ramai di penuhi pengunjung. Sekarang mereka sedang beristirahat ketika restoran mulai sepi. Hampir tidak ada orang karena langit sudah hampir tenggelam.

Guo Cheng, "Aku hampir mati berdiri, ini tidak seperti biasanya!"

"Harusnya kau bersyukur restoran ramai pembeli!" Pei Xing bersungut-sungut sambil bersidekap dada.

"Aku tidak mengatakan tidak bersyukur, aku hanya lelah, apa-apaan kau ini!"

"Berhenti membuatku ingin memotong-motong tubuh mu, berisik sekali!" Pei Xing tidak terima.

Guo Cheng mendekat kan tubuhnya pada Pei Xing yang menatap garang, rasa ingin mencakar wajah sombong itu. Dia gemas sekali sekarang.

"Dasar gila, kembali saja sana keperut ibumu!"

"Berhenti bertengkar, Kalian tidak pernah berhenti berdebat barang sedetikpun." FanXing menengahi.

Sedangkan Xiao Zhan, JiYang, dan BoWen hanya diam. Tidak berniat untuk menengahi, kejadian seperti ini sering terjadi di antara mereka. Pura-pura menulikan telinga lebih baik.

Suara pintu terbuka membuat semua orang termasuk yang sedang bertengkar menoleh, siapa yang datang sekarang?

Seseorang yang masuk itu tersenyum canggung, mendekat pada Xiao Zhan dan memeluknya hangat, "Hei! Aku punya kabar gembira untuk mu!"

Wajahnya berseri-seri, layaknya orang paling bahagia di dunia ini. Xiao Zhan nampak ikut tersenyum walau bingung. Mempersilahkan orang itu untuk duduk di salah satu kursi yang cukup jauh dari orang lain.

"Ada apa Gege datang kemari?" Xiao Zhan tersenyum, memberikan segelas jus mangga pada orang itu dan di sambut baik dengan senyuman.

"Aku akan bertunangan denga Kuan-Ge! Dan aku berhasil menjadi seorang model." Xiao Zhan terkejut, lalu tersenyum lebar.

Ini suatu kejutan baginya, laki-laki di depannya itu benar-benar mudah sekali mendapatkan apa yang dia mau. Orang yang di cintai, dan pekerjaan yang di inginkan. Apalagi mereka akan segera bertunangan.

"Selamat Ge! Kau hebat sekali, aku ingin menjadi sepertimu juga, undang aku ke acara pertunangan mu. Aku tidak bisa membayangkan keluarga Zhu dan Liu menjadi satu, itu merupakan hal yang keren."

Zhu ZanJin tertawa, menumpu kedua pipi denga tangannya. Senyumannya tidak pernah pudar sedikitpun, "Aku tidak bisa membayangkan itu."

Mengingat keromantisan Liu Haikuan beberapa hari yang lalu membuat jantungnya berdegup kencang, dia bahagia Sekarang. Hidupnya tidak pernah sebahagia ini.

"Syukurlah, sebelum kau menikah dengan Kuan-Ge kau harus mengenal kekasih pertamanya terlebih dahulu." Xiao Zhan tersenyum jail.

Menatap kearah bangku yang lumayan jauh dari posisi mereka berada, "JiYang kemari!"

Zhu ZanJin menatap bingung dengan ucapan Xiao Zhan, setahunya Liu Haikuan belum pernah berpacaran sama sekali.

"Ada apa?" JiYang mendekat dan berdiri di samping Xiao Zhan.

Xiao Zhan menepuk bangku yang ada di sampingnya, menyuruh JiYang untuk duduk, "JiYang kau tau Liu Haikuan bukan?"

Laki-laki itu nampak berpikir dan mengangguk setelahnya, " Aku kenal, dia senior ku saat sekolah dulu."

[BL]Feeling Good [YiZhan] [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang