✓[Bagian tiga puluh empat]

7.3K 872 195
                                    

Warning!
Adegan Mature, typo bertebaran dan tolong kuatkan hati kalian

Selamat membaca

Hari ini tepat seminggu Wang Yibo pergi, Xiao Zhan terus menunggu kedatangan suaminya itu. Ada banyak hal yang ingin di bicarakan.

Nomor ponsel sudah di ganti beberapa hari yang lalu, tapi tetap saja orang-orang masih meneror nya lewat pesan di akun sosial media. Foto-foto suaminya semakin banyak di kirim pada nya. Entah itu lewat pesan atau paket secara langsung.

Foto Wang YiBo dan seorang perempuan dengan berbeda tempat terus di kirimkan padanya. Dia masih terus berpikir positif, mengenyahkan semua pikiran buruk kalau Wang YiBo sedang berlibur bersama Meng Ziyi. Teman main Drama nya.

Dia sama sekali tidak menangis, mencoba membentuk pertahanan setebal mungkin. Bagaimanapun dia adalah seorang laki-laki, menangis adalah suatu hal yang memalukan.

Yang dia lakukan hanya diam, melamun, terkadang tidur adalah jalan terakhir nya untuk melupakan masalah. Zhu ZanJin selalu datang setiap pagi, sekedar hanya untuk mengobrol bersama.

Selain hatinya yang cukup lelah, fisiknya pun sama. Semakin hari Xiao Zhan tidak mau bergerak seincipun dari ranjang. Menikmati kesendirian setiap saat.

Pintu terbuka, memperlihatkan seseorang yang sudah seminggu ini menghilang tanpa kabar. Xiao Zhan yang bangun dari duduknya. Mendekat dan tersenyum lebar.

"Aku merindukanmu." Dengan perasaan campur aduk Xiao Zhan memeluk Wang YiBo.

Laki-laki itu masih sama saja minim ekspresi. Wajahnya masih sama, wajah yang membuatnya jatuh cinta. Tidak seperti biasanya, Wang YiBo tidak membalas pelukannya. Satu kata pun tidak keluar dari bibirnya.

Di kecupnya bibir yang terkatup rapat itu, "Aku merindukanmu, apa tidak ada sesuatu yang ingin kau berikan untukku?"

Wang YiBo mengangkat sebuah kantung plastik dengan huruf-huruf kanji. Xiao Zhan mengambil nya, melihat isi di dalamnya. Dan ini adalah cokelat yang memang di sukai olehnya. Ternyata Wang YiBo masih mengingatnya, padahal dia tidak pernah mengatakan bahwa ini adalah kesukaannya.

Mungkin saja ini hanya kebetulan. Kalau seperti ini, dia merindukan keluarga Jiang. Cokelat ini wajib untuk mereka bawa pulang saat berlibur ke Jepang.

Padahal sebenarnya dia tidak menginginkan cokelat ini. Dia hanya ingin sebuah pelukan hangat dan ciuman manis. Tapi Wang YiBo sepertinya tidak peka.

"Terimakasih WangYi Lao Gong, kau tau kesukaan ku."

Tangan kanannya memegang kantung plastik, dan tangan kirinya memegang jaket yang di gunakan Wang YiBo.

Xiao Zhan mengecup pipi sebelah kanan Wang YiBo, menatap dengan sorot senang, "WangYi Lao Gong, kau ingin minum apa? Aku akan buatkan."

Tidak ada jawaban beberapa saat, Wang YiBo enggan untuk menatapnya. Lebih memilih untuk memandang lurus.

"Tidak perlu, aku akan ke kamar untuk tidur." Ini adalah suara yang di rindukannya. Walaupun nada yang di keluarkan terkesan dingin.

Mungkin suaminya lelah dan ingin beristirahat setelah pergi. Xiao Zhan hanya melihat diam saat Wang YiBo mulai berjalan dengan koper menuju kamar.

Keinginan untuk membicarakan masalah yang ada di dalam pikirannya harus di tunda terlebih dahulu.





Malamnya Xiao Zhan sudah menyiapkan makanan enak untuk mereka . Banyak makan berbahan daging. Dan semua itu pedas, persis keinginan Wang YiBo akhir-akhir ini.

[BL]Feeling Good [YiZhan] [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang