1-Prolog

586 30 0
                                    

Tidak akan pernah ada orang yang bahagia ketika orang yang kita cintai hanya menganggap kita sebagai sahabatnya bukan?

Friendzone. Itulah status yang tepat untuk Veelly dan Reyzan.

Veelly adalah manusia termager dimuka bumi ini. Lihat saja sekarang sudah pukul 10 pagi namun ia masih setia memeluk guling di kamar tidurnya.

Hari ini hari minggu hari dimana Veelly bisa rebahan sesuka hati yang menurutnya rebahan adalah kenikmatan surga dunia.

"Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan?" itulah kata-kata yang sering dilontarkan oleh Veelly ketika ada orang yang mengatakan jika ia no life.

Karna memang sebenarnya veelly adalah tipe perempuan yang jarang bersosialisasi.

Veelly tidak seperti perempuan kebanyakan. Yang sering menghabiskan waktu dengan berbelanja, nongkrong, dan berkencan bersama pasangannya. Jangan lupa jika veelly menyukai sahabatnya.

^^^

Sedangkan di tempat lain tepatnya di warnet terlihat ada seorang laki-laki yang tengah bergulat dengan tembakan lewat play station. Ia adalah Reyzan. laki-laki konyol yang menggilai Game online.

Saat warnet sedang ramai pemuda yang tengah menyewa play station, tiba-tiba saja Widia datang menghampiri Reyzan.

Widia adalah seorang wanita paruh baya yang berstatus sebagai guru di SMA Bina Bakti sekaligus ibu dari Reyzan Langga Widiatmoko.

Tanpa aba-aba Widia langsung menarik daun telinga pemuda laki-laki yang di claim sebagai anaknya yang tak lain adalah Reyzan.

"Alahhhhh anjirrr sakitt ahhh ahhh lepasin dong anjir sakit ini!" teriak Reyzan yang kesakitan tapi masih setia menatap layar computer

tangan sebelah kanan-nya masih berkutat dengan tombol stick dan tangan kiri memegang lengan orang yang menarik daun telinga miliknya, agar lengan orang itu enyah dari telinganya.

Widia semakin menarik dan memutar daun telinga Reyzan dengan kuat agar Reyzan sadar jika saat ini yang menarik telinganya adalah wanita yang telah melahirkannya.

Dengan sangat terpaksa Reyzan menoleh kebelakang agar bisa mengetahui siapa yang berani menarik telingannya yang sudah terasa seperti akan lepas dari tempatnya.

"Astagfirullah Bunda, Ada apa gerangan engkau menarik telinga pria yang lumayan tampan ini?" ucap Reyzan spontan.

Terkejut melihat ibunya yang sedang menarik telinganya dengan raut wajah yang siap menggantung Reyzan kapanpun dan dimanapun.

Tetapi nihil. Widia tidak juga melepaskan tangannya dari telinga Reyzan.

"Aaaa Bunda sakit lepasin yaa." rengek Reyzan seperti anak kecil yang baru menginjak usia lima tahun.

"Ini masih pagi Reyzan! Bukannya mandi terus belajar malah enak-enak maen PS di warnet!" hardik Widia.

"Bunda bakal potong uang jajan kamu biar gak nyewa play station lagi! Paham?!" lanjutnya.

Reyzan tersentak dan menelan salivanya berat. Mana sanggup Reyzan tidak bermain game di warnet.

Tapi Reyzan masih beruntung karena masih bisa bermain game online di android-nya.

Reyzan dipaksa pulang oleh Widia dan menyuruhnya untuk mandi. Karena jujur sejak sore Reyzan belum mandi. Jorok!

^^^

FriendzonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang