“Aku gak cemburu, aku cuma gak suka ada orang lain yang bikin kamu ketawa selain aku.“
★★★
Dikantin belakang sekolah Veelly terus melamun. Raga Veelly memang sedang ada di sebelah Reyzan namun pikiran-nya entah ada dimana.
Reyzan terus memperhatikan Veelly yang sedari tadi bungkam. Bahkan saat Reyzan menjemput ke rumahnya untuk berangkat sekolah bersama, Veelly tidak mengucapkan sepatah kata apapun. Akhirnya Reyzan berinisiatif untuk membuka suara
"Veell itu makanan-nya jangan di diemin. Dimakan entar kalo udah dingin gak enak." Ujar Reyzan.
Namun respon yang diberikan oleh Veelly hanya sebuah gumaman.
"lu kenapa sih Veell astogeeee?!" tanya Reyzan penasaran karena sikap Veelly yang tiba-tiba menjadi pendiam saat bersamanya.
"Gak kenapa-napa." sahut Veelly, akhirnya membuka suara.
"Yang bener lu?"
"Lu kenapa sih kalo ada apa-apa bilang cuk,"
"Gua mana paham gitu-gituan." ucap Reyzan seakan mengerti jika saat ini suasana hati Veelly sedang tidak baik.
"Gitu-gituan apaan? Gue gak gitu-gituan". Balas Veelly dengan tatapan kosong sambil mengaduk-ngaduk tea jus dingin dalam gelas menggunakan sedotan-nya.
"Ya itu. Kalo ada apa-apa bilang langsung gitu. Gue gak peka kalo kata orang-orang." celoteh Reyzan.
"Kan gue udah bilang Rey. Gue gak kenapa-kenapa!" kata Veelly tetap kekeh.
"Oalah. Oke deh kalo gitu." balas Reyzan santai.
Tanpa merasa berdosa, Reyzan beranjak pergi meninggalkan Veelly seorang diri.
Brakkk!!
"Lo tuh ya, nyebelin!" hardik Veelly naik oktaf sambil berdiri dengan tangan yang menggebrak mejanya kasar.
Dengan refleks Reyzan menoleh menatap Veelly bingung. Pasalnya tadi Reyzan sudah bertanya kenapa kepada Veelly. Namun, Veelly kekeh bilang dia tidak kenapa-kenapa. Dan sekarang tiba-tiba saja Veelly marah-marah kepadanya.
"Dasar betina! Ditanya kenapa jawab nya gak apa-apa, giliran di iyain ngambek! Mau nya apa sih?!" mulut Reyzan komat-kamit dalam hati.
"Hah apa?"
"Apasih anjir lu kenapa?" tanya Reyzan tidak mengerti dengan situasi seperti ini.
"Tau deh!" kesal Veelly sambil mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal karna menahan emosinya tadi.
"Lu mah bikin gua bingung asli." ucap Reyzan dengan air wajah yang menahan kesalnya kepada Veelly.
Reyzan berjalan menghampiri Veelly langsung meraih pundaknya agar mendekap di dada Reyzan dan mengecup kening Veelly sambil memeluknya.
Cupp!!
Degg!!
Detak jantung Veelly rasanya sudah tidak beraturan. Veelly bersusah payah menahan nafasnya agar terlihat biasa saja.
Jika seandainya disini tidak ada orang, mungkin Veelly sudah jingkrak-jingkrak kegirangan karna di kecup dalam dekapan dada bidang milik Reyzan.
^^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzones
Fiksi Remaja[Update setiap hari sabtu] WTF: Welcome To Friendzone Entah sejak kapan Veelly menyimpan perasaan kepada Reyzan sahabatnya. Sudah terlalu lelah Veelly memberi isyarat bahwa ia mencintai Reyzan. Namun, Reyzan tidak pernah mengerti. Veelly tak perna...