“Terimakasih telah menjadi batu yg kokoh disaat badai menerjang.“
∞★★★∞
Veelly merebahkan tubuhnya diatas kasur. Menghela nafas panjang, lalu ia buang dengan kasar.
Ia merasa muak berada diposisi seperti ini. Ia harus merelakan Reyzan dengan yang lain. Bukan hanya itu, ia juga harus merelakan dirinya menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak ia cintai.
Semua terjadi diluar dugaannya. Ia pikir, semua kesakitan didalam hidupnya akan berhenti sampai ia sudah tenang dengan masalah keluarganya.
Namun tidak. Kesakitan itu masih berlangsung sampai saat ini. Ia harus berjuang lagi untuk menjalankan semua kesulitan yang ada pada hidupnya.
Drrtt
Drttt
Veelly meronggoh sakunya, mengambil ponsel yang sudah bergetar di dalam sana.
Indyani call.
[Veell?]
"Hmm."
[Gue nginep dirumah lo ya, sekarang?]
"Hmm."
Nitt!
Veelly melempar ponselnya ke sisi ranjang.
Setelah beberapa menit kemudian, Indy datang memasuki kamar tanpa mengetuk pintu.
Semuanya sama saja seperti Reyzan. Ah tidak-tidak! Reyzan itu laki-laki, sedangkan Indy perempuan. Jelas berbeda!
"Veell." Indy menindih tubuh Veelly yang sedang berbaring telungkup diatas kasur.
"Hmm."
"Veell!"
"Hmm."
"Ckk!" Indy berdecak sebal. Sejak tadi Veelly hanya bergumam tanpa mengeluarkan kata selain 'hmm'. Sungguh menyebalkan!
Kesabaran Indy sudah habis saat ini. Ia bangun dan duduk bersila disebelah Veelly, lalu ia mengguncang-guncangkan tubuh Veelly.
"As'zalia Veellyna! Bangun!" teriak Indy nyaring.
Tidak ada pergerakan sama sekali. Tak ada respon. Ah anak ini!
"Veell, sumpah lo ya!"
Veelly mendelik. Ia menutup matanya dan berkata,
"Bangunin gue-nya pake bahasa korea. Baru gue bangun."
Indy menarik nafas. Ditahan nya nafas itu sampai ia tidak kuat lagi menahannya.
"Veelly! Lo sinting?!" sembur Indy.
"Hmm." Veelly sialan.
"Veelly'ah irona!"
"Jeon Veelly, irona!"
"Nyonya kim, irona!" akhirnya Indy menuruti persyaratan Veelly dengan berat hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzones
Novela Juvenil[Update setiap hari sabtu] WTF: Welcome To Friendzone Entah sejak kapan Veelly menyimpan perasaan kepada Reyzan sahabatnya. Sudah terlalu lelah Veelly memberi isyarat bahwa ia mencintai Reyzan. Namun, Reyzan tidak pernah mengerti. Veelly tak perna...
