4-Perkelahian

145 14 0
                                    

"ajari aku menjadi seseorang yang kamu inginkan agar kamu tak mengingin kan yang lain selain aku."

^^^

Veelly berjalan gontai menghampiri Reyzan yang sedang duduk di atas motor scoopy merah muda.

"Kusut banget muka lu Veell udah mirip keset welcome depan pintu." ujar Reyzan sambil menyodorkan helm bogo yang biasa dipakai oleh Veelly.

"Plis ya Rey jangan ngajakin gue baku hantam pagi-pagi!" sergah Veelly langsung mengambil helm nya dengan kasar.

"Yakk!! Galak banget lu. Lagi PMS ya?" seru Reyzan langsung menyalakan mesin motornya. Veelly pun tidak tertarik untuk menggubris ucapan Reyzan.

"Veell, sorry ya semalem gua gak tau kalo lu ngechat gua minta anter nyari makan keluar." ujar Reyzan yang diampit rasa bersalah.

"Ceilee udah kaya kesiapa aja lo! Sans aja kali Rey, temen gue bukan lo doang. Ada Defit ama si Indy, mereka juga bisa gue andelin kok." balas Veelly seakan dia baik-baik saja.

"Ya gua gak enak lah njir." timpal Reyzan. "Lebay lo!" Veelly mencibir sambil menepuk pundak Reyzan.


***

Memang semalam Reyzan tidak sempat membuka ponselnya, karena terlalu sibuk menggoda Keisya.

Ya seperti itulah Reyzan, lupa segalanya jika sudah menemukan apapun yang menurutnya asik dan menarik. Seperti Game online & Keisya misalnya.

Semalam sebelum tidur Reyzan sempat mengecek ponselnya. Terlihat ada banyak notif dari kontak yang bernama Veellan ubin

Veellan ubin:
Rey lo dimana?
P
Rey?!
Bales dong jingan!
Jangan berlaga sok sibuk deh!
Gue laper temenin gue nyari makan

"Ohh tadi itu ternyata Veelly lagi nyari makan. Kasian banget njir gua sampe lupa ama ni anak." gumam Reyzan sambil menatap layar ponselnya dengan rasa bersalah.

Reyzan bingung terhadap suasana hatinya saat ini. Di satu sisi Reyzan bahagia karena baru kali ini Keisya menerima ajakan Reyzan.

Tapi di sisi lain dia merasa bersalah karena membiarkan sahabatnya seperti sudah mengabaikan-nya.

***

Reyzan tengah berjalan di koridor sekolah dengan terburu-buru. Karena Bianka terus mengikuti langkah Reyzan.

"Babangg Reyzan!! Iiihh tungguin Bianka dong jangan cepet-cepet jalan-nya! Buru-buru banget mau kemana sih?!" celoteh Bianka tanpa mendapat respon sedikitpun dari Reyzan.

Tanpa lelah Bianka terus mengekori Reyzan. Kali ini kesabaran Reyzan habis.

Reyzan ingin bebas bergabung dengan kedua sahabatnya, Jordi dan Samuel. Tanpa di tertawakan oleh sahabatnya karena ulah Bianka yang terus menggoda Reyzan.

"Bab___".

"Gua mau ke toilet! Lu mau ikut?!" sela Reyzan.

"Ihh enggak! Yaudah sana, Bianka nungguin di kantin aja ya!" balas Bianka tetap dengan kepala batunya.

"Kampret!" umpat Reyzan dalam hati. Langsung pergi meninggalkan Bianka dan mencari keberadaan Jordi dan Samuel.

FriendzonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang