Bulan | 12 | Misteri Goa Batu

87 14 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen!

Gema hanya menatap gadis remaja bernama Bulan itu di ranjang kasur miliknya. Dia pun menghembuskan nafasnya panjang. Lalu berjalan mendekati gadis itu.

Diliatnya wajah itu sambil menatapnya sendu. Dia mulai mengelus pipi wajah gadis itu dan beralih mengelus rambut gadis itu. Lalu dia tersenyum sendu.

"Kenapa mabuk hm?" tanya Gema lembut pada Bulan yang sedang tidur terlelap di hadapannya.

"Nakal," ujarnya sambil mengelus rambut milik Bulan.

Gema bangkit dari kamar apartemennya itu lalu menutup pintu kamarnya.

Tadi setelah ia mengantarkan Lili ke rumahnya. Ia berniat langsung mengantarkan Bulan ke rumahnya juga.

Namun, di tengah-tengah perjalanan. Bani abangnya Bulan menelpon Gema. Mengatakan bahwa Bulan menginap di apartemen Gema saja. Karena ia takut para pekerja di rumahnya melihat Bulan sudah tertidur di larut malam dengan bau alkohol dan di antarkan lelaki juga.

Bani tidak mau papa mamanya tau dan memarahi Bulan lagi. Dia juga percaya Gema tak akan macam-macam pada Bulan.

Bagimama Bani tau keberadan Bulan? Sejak Gema pernah mengantarkan Bulan tempo hari. Gema langsung mencari nomor pria itu. Dan mereka pun akrab satu sama lain walau jarang bertemu. Gema memang sudah mengirimkan pesan kepada Bani sebelumnya. Mangkanya Bani menelpon untuk menitip Bulan sementara.

Sehingga Gema terpaksa membawanya ke apartemen dia.

Apartemen Gema hanya memiliki satu kamar saja, yaitu kamar miliknya. Lalu ada dapur, kamar mandi di kamarnya karena dia tinggal sendiri, lalu ruang tamu yang bercampur dengan ruang keluarga.

Sekarang dia sedang tiduran di sofa setelah sebelumnya ia mandi di kamarnya. Dia sudah mengantuk namun enggan menutup kedua bola matanya.
Pikirannya melayang pada gadis bernama Bulan itu.

"Kalo tengah malem dia kebangun gimana?"

Itu yang Gema pikirkan. Ia tak mau jika Bulan merasa tak nyaman. Apalagi dia sedang kondisi mabuk hingga terlelap.

Tak lama bayangan masa lalu itu terlintas di pikiran Gema lagi dan lagi.

Flashback On.

"Ayo semua baris sesuai nama team kalian ya adik-adik!" teriak ketua Osis bernama Tengku itu.

Bulan yang hampir terlambat di hari pertama MOS pun cepat-cepat berjalan di koridor utama sekolah.

"Ah sial! Gua semalem gak bisa tidur jadi telat gini kan," gerutu Bulan.

Lalu dia tak sengaja menabrak orang lain di depannya.

Bukannya merasa bersalah justru Bulan merasa kesal pada orang itu.

"Yaampun! Liat-liat dong kalo jalan!" ujar Bulan kesal.

"Eh, lo juga anak baru? Yaudah ayo bareng gua ke lapangan juga," ajak Bulan ketika tersadar orang itu juga termasuk anak baru di SMA Darma sama sepertinya.

Namun, orang itu hanya diam saja tak bergerak. Hanya menatap Bulan dengan manik mata hitamnya.

Bulan heran dan bingung.

"Aduh, yaudah deh gua duluan ya!" ujar Bulan lalu dia pergi meninggalkan orang itu.

"Dia..Batu? B-B-Bulan Batu?" tanyanya dengan suara kecil yang sedikit gagap dan tatapan sedikit kaget.

***

Setelah acara MOS selesai. Cowok remaja itu ingin ke toilet sekolah karena ingin buang air kecil. Namun sebelum ia ke tempat itu. Ia melihat gadis yang menabraknya tadi pagi dan marah-marah serta mengajaknya ke lapangan bersama.

Bulan [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang