Bulan sedang makan siang dengan santainya di ruang keluarga. Dengan kaki kanan yang ia angkat di atas kursi. Film kesukaan yang ia tonton membuatnya fokus tanpa tau bahwa sedari tadi, ia sudah diperhatikan oleh seseorang.
"Bulan."
"Bulan!" Bulan berdecak sambil menoleh ke arah sumber suara. Ternyata di sana ada Abang-nya yang sedang berdiri sambil berkecak pinggang.
"Dipanggilin juga. Malah asik nonton aja lo!" sungut Bani.
"Apaan sih! Dateng-dateng nyolot aja lo!" balas Bulan ketus.
Bani geleng-geleng kepala, lalu ia melangkah mendekati Bulan. Saat sudah duduk dia berdeham sebentar namun, Bulan tidak peduli.
"Sejak kapan cowok itu ada di sini?" bisik Bani membuat Bulan membelalakkan kedua matanya lalu terbatuk karena tersedak makanan.
Bulan menoleh ke arah Bani dengan tatapan kaget. "M-maksud lo?"
Bani menaikkan satu alisnya. "Gua udah tau ya dia ada di sini. Tapi, gimana bisa dia tau keberadaan rumah ini?"
"Bukan Galang 'kan yang dimaksud?"
"S-siapa sih!" sungut Bulan gugup.
Bani mendekatkan bibirnya ke telinga Bulan. "Galang kenapa bisa tau alamat rumah kita ada di sini."
***
"Lo ngapain di sini?" tanya Bulan saat dia menghampiri Galang yang sedang duduk bertumpu di atas motornya.
Galang melambaikan tangan sambil tersenyum. "Hai!"
Bulan berdecak. "Lo ngapain ke sini?"
Galang menatapnya bingung. "Gua cuman kebetulan lewat aja. Lagian rumah anak buah gua ada di sini juga. Sekalian nunggu aja di sini sapa tau lo keluar, gua bisa ngeliat, 'kan."
Bulan menggeleng tak setuju. "Gak bisa. Mending lo pindah tempat sekarang," usir Bulan.
"Lho? Kenapa sih Bul?" tanya Galang bingung.
"Rumah lo, 'kan jauh dari tempat gua ini."
"Tetep aja Galang! Tadi Abang Bani aja liat lo! Mending lo pergi deh." Galang menatapnya tak percaya.
"Oke."
Sebelum motor Galang bener-bener pergi dari hadapan Bulan. Bulan berbicara dengan kecil tapi, Galang masih bisa mendengarnya.
"Maaf."
***
Malam minggu kali ini keluarga Netra akan menghadiri pesta penyerahan saham dari perusahaan tertinggi di Indonesia. Perusahaan Netra mendapatkan saham sebesar 20%. Maka dari itu, semua perusahaan yang ikut bekerja sama dengan perusahaan ini harus datang sekeluarga.
Keluarga Netra sudah tiba di hotel Mawarati di daerah Jakarta Selatan. Hotel bintang lima yang hanya bisa dihadiri oleh beberapa artis, pejabat negara, dan CEO perusahaan besar.
Bulan dan Bani berada di satu mobil dengan Bani yang membawa mobil lamborghini veneno berwarna putih. Sedangkan Nirga dan Sonya membawa mobil lamborghini veneno berwarna merah.
Sesampainya di sana mereka semua langsung bergabung dan berjalan bersama. Layaknya acara fashion show. Keluarga Netra terlihat sangat mewah dan berkelas. Beberapa awak media yang ikut hadir, langsung memotret dengan cepat keluarga berkelas Netra.
Di dalam hotel, Bulan dan Bani selalu bersama. Tanpa obrolan dan tanpa debat berkepanjangan. Karena di sini, Bulan dan Bani harus menjaga image mereka di depan publik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan [Completed✔️]
Novela JuvenilBulan. Apakah Bulan yang di maksud adalah Bulan Sabit? Atau Bulan Purnama? Bukan, ini bukan Bulan yang hadir di malam hari itu. Tetapi Bulan yang di maksud adalah seorang gadis remaja yang terkenal dengan image tomboy dan pintar di sekolahnya. Sikap...