~2~

2.2K 149 3
                                    

*NOHUJAT-JUHAT CLUB*
HAPPY READING
.
.

"Kok aku ditinggal?"

"Santai aja kenapa sih Sa? Kasian itu pentolnya keluar lagi, mubazir." kesal sekali Dinda dengan sahabatnya ini.

"Tau nih, untung gue ga jantungan." Tegar menimpali, sedikit menyindir. Kemudian melanjutkan menghabiskan makanannya.

Salsa diam dengan air muka yang berubah khawatir saat melihat Risku, merutuki kebodohannya sendiri karena berbuat ceroboh.

Setelah berhasil mengamankan jantungnya Risku mengusak kasar rambut Salsa

"Cacanya abang, maaf ya, tadi abang cari kamu dikelas tapi ga ada, biasanya juga kamu sama Akbar." Ucapnya memberikan pengertian sembari menarik Salsa lembut untuk duduk disebelahnya.

Salsa menurut, lalu menggenggam tangan Risku yang berkeringat dan mengelusnya pelan.

"Akbar tuh ngilang daritadi, di kelasnya juga udah kosong." Jawabnya sebal.

Salsa Adipta Bima, sepupu perempuan Risku satu satunya. Karena Risku itu anak terakhir, dia ingin sekali punya adek cewek, tapi sayang ortunya malah pisah rumah, jadilah Salsa sebagai pelampiasan kasih sayang Risku. Risku menganggap Salsa itu adek kandungnya, dia anak dari tante Risku, adik dari papanya.

Salsa itu kelas 10, tapi dia berpacaran dengan kakak tingkat kelas 12, Akbar. Akbar adalah kakak tingkat Salsa dari smp,  mereka sudah berpacaran hampir 3 tahun. Jangan tanya sesayang apa Akbar kepada Salsa, sayang banget pasti.

"Wihh panjang umur, itu akbar Sa." Ucap Tegar sambil nyomot kerupuk di dekat mereka, yang diberi tau auto noleh, dan benar, sang pujaan hati sedang berjalan menuju dirinya.

"BABAAAAAA, baba dari mana aja? tadi aku cari tapi ga ada." Salsa langsung berlari ke arah Akbar.

"Baba-baba alibaba, tadi aku ngurus proposal buat pertandingan bulan depan." sahut Akbar dengan sedikit menonyor kepala Salsa gemas.

"Lo kasar banget sama adek gue, pacar bukan sih?" Sungut Risku saat mereka sudah sampai di depannya.

"Yee masih nanya lagi, pacar lah, iyakan Sa." Akbar menjawab sambil mencubit pipi tembam Salsa.

Tegar hanya diam sambil menggiling kerupuknya, sudah jelas bukan, dia itu hanya obat nyamuk.

"Ngungkapin rasa sayang itu ga harus selalu berlaku mesra, gue punya cara sendiri buat ngungkapinnya, lagian gue noyor Salsa juga karena sayang." timpal Akbar.

"Terserah Lo aja, yang penting jangan sampai adek gue nangis gara-gara elo."

"Selaww, itusih gaakan." jawabnya percaya diri.

Salsa yang menjadi topik pembicaraan hanya diam, dia sedang bertengger manja di bahu Akbar, tidak peduli dengan ocehan Risku, yang penting bisa menikmati bau wangi dari tubuh atletik Akbar.

Mereka akhirnya memesan makanan dan terus mengobrol sampai bel masuk berbunyi. Risku langsung membayar makanan mereka semua. Lalu mereka kembali ke kelas masing-masing.

Akbar itu ketua ekstrakulikuler karate di sma ini, makanya dia sibuk ngurus ini itu. Dia bertemu Salsa juga karena karate, Salsa memang manja jika bersanding dengan Akbar dan Risku, tapi jika ada yang berani mengganggu ketenangannya, tamatlah sudah riwayat orang tersebut.

                      

 📎📎📎📎📎📎
  


Bel pulang berbunyi, Risku membereskan bukunya lalu berjalan keluar kelas, belum sampai pintu Tegar meneriakinya. Membuatnya menoleh.

my freak brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang