11✓

64 8 0
                                    

Weekend Ura tak begitu buruk dan tak begitu baik. Setelah berkunjung ke rumah para sesepuh keluarga nya, Ura kembali menjalani rutinitas nya yaitu kuliah. Tak terasa ujian akhir pun akan terlaksana. Ura sibuk dengan kegiatan belajar nya.

Biasanya Ura dijemput oleh Atan tetapi hari ini akan berbeda. Ia akan pulang menggunakan ojek online. Menurut Ura ojek online lebih mudah digunakan.

"Ura, Ura" panggil Rosa.

Ura yang sedang berjalan menuju gerbang kampus pun menghentikan langkahnya kala mendengar namanya terpanggil.

"Iya?"

"Dicariin kak Alif"

"Kak Alif?"

"Iya di aula pertemuan sekarang!!"

"Oh gitu. Oke makasih Ros, duluan ya" balas Ura, ia langsung berlari tanpa menunggu balasan dari Rosa.

Ura masuk ke dalam aula pertemuan, Ura lihat tidak ramai. Lagipula hari ini bukan jadwal rapat juga. Jadi ada apa di aula pertemuan.

"Ura"

"Eh kak. Assalamualaikum" ujar Ura.

"Waalaikumsalam. Maaf ganggu waktu kamu. Kamu lagi sibuk?"

"Eumm... Mau pulang sih kak. Kenapa ya?"

"Aku mau minta temenin kamu buat mendata anak-anak jalanan yang menjadi peserta baksos"

"Oh gitu ya kak. Boleh Ura ijin dulu sama Ayah?"

"Silahkan"

Tanpa basa-basi Ura menghubungi sang Ayah bahwa dirinya akan pulang terlambat. Negosiasi yang Ura berikan kepada Aga ternyata sulit untuk mendapat persetujuan. Dengan bujuk rayu dan alasan yang ekstra akhirnya Aga mengijinkan Ura.

Satu jam Ura habiskan membantu Kak Alif untuk mendata peserta baksos. Sudah selesai, Ura pun merapihkan perlengkapan kampusnya.

"Kamu abis ini mau langsung pulang ra?" Tanya kak Alif.

Ura masih sibuk untuk menutup tasnya "kenapa kak?"

"Mau makan siang dulu?" Tanya kak Alif.

Perut Ura memang sudah bunyi dan ia tak bisa berbohong kalau dirinya tak lapar.

"Gimana?" Tanya kak Alif lagi.

"Boleh deh kak, kebetulan lapar juga"

"Yuk. Mau makan dimana? Kantin atau mau ke cafe?"

"Kantin aja kak" balas Ura.

Alif dan Ura pun memutuskan untuk beranjak dari aula pertemuan. Keduanya melangkah menuju kantin yang ada di kampus.

Adam yang akan ke kantin pun tak sengaja melihat Ura dan Alif. Alif juga mahasiswa yang diajarkan oleh Adam.

"Ada hubungan apa mereka berdua? Sakit sekali melihat Ura berdekatan dengan cowok lain" gumam Adam lirih.

"Heyyy!!!" Pekik Ana mengagetkan Adam yang sedang melamun.

"Hayo liatin siapa?" Tanya Ana.

"Ngagetin aja" balas Adam.

"Yuk makan laper banget" ujar Ana seraya menarik tangan Adam.

Ura melihat ke arah Adam yang bersama dengan Ana. Terlihat dekat sekali ke akraban Ana dan Adam.

"Pak Adam" panggil Alif.

Kenapa juga Alif harus manggil kak Adam. Alif melambaikan tangannya, supaya Adam menghampiri ke arah Ura dan Alif.

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang