SEMBILAN√Malam yang indah

42 35 3
                                    

Rara mengerjakan pr nya setelah sholat isya, gadis itu terlihat sibuk mengeluarkan rumus rumus diatas kertas yang sudah dipenuhi angka angka itu.

Ya, pr nya kali ini adalah mata pelajaran matematika.

Saat ini sudah banyak aplikasi mengenai pelajaran apalagi matematika, tapi Rara tidak mau menggunakan itu, ia mau menggunakan otaknya sendiri dan mengerjakan setiap tugas maupun ujian dengan hasil sendiri.

Kalau masih menggunakan bantuan media dia merasa tidak akan bisa masuk Universitas Kedokteran. Menurutnya mengerjakan tugas maupun ujian dengan google atau aplikasi itu sama saja melatih diri untuk bodoh.

Saat gadis itu fokus menyalin jawaban yang sudah dikerjakannya di kertas buram ponselnya berdering, pesan Whatsapp masuk.

Rara tunjukin aku PR 😊 20.59

Itu pesan dari Juna, nomor yang kemarin tidak diketahui nya.

Pesan itu bertuliskan permohonan agar Rara menunjuki Juna pr, dan pemuda itu tidak lupa melampirkan emot senyum sok imut yang biasanya dipamerkan Juna.

Melihat emoji itu saja sudah membuat wajah Juna serta senyumannya yang khas itu terbayang di pikiran Rara. Ia segera menggelengkan kepala nya mengusir bayangan itu.

Nomor berapa? 21.00

Rara memberi balasan singkat kemudian memainkan bolpoinya lagi diatas buku catatan pr tersebut, namun belum satu angka pun tertulis, ponselnya kembali berdering lagi.

Nomor 12 😊 21.00

Rara bergidik ngeri melihat emoji itu, lalu melihat soal nomor dua belas bagaimana bisa pemuda itu sudah sejauh itu, ia saja baru nomor tujuh. Eh, Rara baru sadar kalau soalnya hanya sepuluh Juna pasti mengerjainya.

Aneh kamu soalnya kan cuman 10 kamu
ngerjain aku ya? 21.01

Rara mengirim pesan singkat itu dengan kesal, untung dia cepat menyadari kejailan cowok itu, ponselnya berdering lagi tapi Rara tak menghiraukan. Pesan si Juna pasti yang ngak penting penting! Pikirnya tak berniat membaca.

Namun ia tetap penasaran, setelah menyelesaikan nomor tujuh dia menggapai ponselnya dan membuka new chat dari Juna yang menurut nya nggak penting itu, tapi ia tetap saja penasaran.

Ngapain aku ngerjain kamu lagian kamu tau pr ku
dari mana? Kan aku belum bilang 🤥21. 02

Tunggu dulu, Juna kan ngak sekelas sama Rara, mana mungkin pr mereka sama. Gadis itu baru sadar kalau pr nya dan Juna berbeda.

Aku lupa aku pikir kita sekelas pr kamu
apa emangnya? 21.03

Mimpi kamu mah sekelas sama aku😁
tapi kalau mau gpp besok aku bilang sama
pak subiatno 21.04

Idih jijik pikirnya, Juna sama aja nggak di sekolah atau medsos, stress nya sama aja.

Serius Jun kalau nggak penting sama Tissa aja sana 21.04

Rara tersadar, kenapa juga dia ngikut ngikutin Tissa. Aduh.., semoga Juna ngak respon. 1 pesan datang.

𝙸𝚑, 𝚔𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚠𝚊2 𝚍𝚒𝚊😤. 𝙸𝚢𝚊, 𝚊𝚔𝚞
𝚜𝚎𝚛𝚒𝚞𝚜 𝙿𝚁 𝚗𝚢 𝚋𝚒𝚘𝚕𝚘𝚐𝚒 21.06

Duh, Juna kayaknya marah Rara bawa bawa nama Tissa, gadis itu jadi merasa ngak enakan.

𝙷𝚊𝚕𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚋𝚛𝚊𝚙𝚊? 21.06

REALIZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang