DUA PULUH ENAM√Maaf, maaf, maaf, maaf banget!

35 16 23
                                    

  "Juna aku masih mau mengatakan hal yang sama, aku mau minta maaf sama kamu. Aku benar benar minta maaf. Aku tau aku salah. Saat itu aku terlalu marah dan kesal, aku kira kamu hanya bercanda dan main main, jadi maaf. Kemudian aku telat gara gara nungguin kamu dan di hukum Bu Ria makanya aku marah banget. Dan kemudian aku minta maaf karena aku terlalu marah dan kemudian memblokir kontak kamu dan ngak baca chatting dari kamu karena aku kesal banget sama kamu, aku pikir semua yang bakal kamu bilang di chat itu ga penting dan ga ada gunanya aku pikir kamu hanya bikin pesan iseng yang membuat aku semakin emosi dan marah nantinya, tapi ternyata aku salah, jadi maaf. Terus aku benar benar minta maaf buat hari itu, hari itu aku ngak nyangka kamu habis kecelakaan soalnya kamu cuman nyengir aja pas nyapa aku dan bilang maaf dengan kesan bercanda itu bikin aku makin emosi dan maaf banget aku sampai berkata sangat kasar begitu, jujur setelah itu aku cukup kecewa dengan diriku dan aku benar benar nyesal terlalu kasar, meskipun saat itu aku masih kesal sama kamu. Tapi aku jujur aku cukup nyesal bilang kata kata kasar itu ke kamu, dan seharusnya aku membiarkan kamu menjelaskan, aku hanya ingin menang sendiri waktu itu, aku hanya ingin mengungkapkan betapa kejam nya kamu, betapa jahat nya kamu, dan betapa kurang ajar nya kamu tanpa berpikir mungkin kamu punya jawaban yang enggak aku tau, jadi maaf, aku benar benar minta maaf dengan sangat untuk hari itu maaf banget. Dan kemudian aku minta maaf karena nabrak kamu hari itu, karena aku bikin kamu lari dan jatuh saat itu aku ngak tau pasti kenapa kamu keliatan kesakitan saat itu namun akhirnya aku tau itu karena kecelakaan itu, aku benar benar minta maaf salah aku sangat banyak. Jadi, setelah aku mengetahui semua kebenarannya, setelah aku mendengar fakta keegoisan dan kebodohan ku dari Melati aku sadar, kalau aku benar benar salah dan harus minta maaf sama kamu. Aku juga memohon jangan menjauh dari aku, kalau kamu benci aku silahkan. Tapi kalau kamu merasa aku ini hanya manusia biasa yang gak luput dari kesalahan aku mohon jangan menjauh dari aku, aku merasa makin bersalah kita boleh gak seperti dulu lagi tapi kalau aku nyamperin dan ngomong sama kamu please jangan abaikan aku. Tapi kalau memang kamu benci aku silahkan. Aku merasa aku adalah manusia yang paling bodoh saat ini, aku manusia yang paling merugi, ga punya akal dan segalanya, jadi aku mohon sama kamu tolong maafkan semua kesalahan ku. Aku tau berat buat kamu untuk memaafkan aku tapi aku mohon, maafin Rara Jun. Maafin Rara yang udah jahat banget sama Juna, Rara tau Juna mungkin sulit untuk menerimanya, namun Rara cuma pengen dengar bahwa Juna menerima maaf Rara. Ngak perlu bicara kalau Juna udah terlanjur benci dan jijik sama Rara. Ngak perlu! Juna hanya perlu mengangguk sekali, mohon maafin Rara Jun, setelah ini Rara janji ngak akan muncul lagi di kehidupan Juna, Rara janji. Jadi tolong maafin Rara ya Jun, maafin Rara." mata Rara sudah berkaca kaca lidahnya kelu karena mengatakan semua perasaannya, semua yang harus diutarakannya, semua pengakuan kesakitannya. Dan permintaan maaf nya yang sepertinya hanya bagai debu yang tak berarti lagi.

Juna hanya diam tak merespon, namun respon Juna selanjutnya membuat air mata Rara pecah dan menetes dada nya lagi lagi sakit. Juna menggas Vespa nya, dan mendaratkan motornya dijalan raya meninggalkan Rara begitu saja tanpa jawaban apa apa.

Rara sangat sedih, sangat hancur, sangat rapuh. Sepertinya tiada lagi tempat buat nya dihati Juna jangankan dihati Juna mungkin dipikiran nya saja tidak akan ada tempat lagi buat Rara, tidak akan ada lagi.

Mata Rara sudah sangat pedih, karena seharian ini ia sering menangis dan matanya yang masih bengkak sedari malam kemarin terlihat semakin bengkak hari ini.

Hari ini sangat melelahkan dan menyakitkan buatnya, sampai kapankah hari hari ini akan terus berlangsung? Ataukah akan berlanjut selamanya, tanpa ada lagi Juna dalam kehidupan Rara? Entahlah? Hanya Tuhan yang tau dimana ujung labirin kehidupan cinta Rara.

Entah sekarang ia berada di awal, ditengah, ataupun diakhir, atau mungkin ia kini sedang tersesat di labirin itu entahlah. Takdir lah yang akan menjawab segalanya.

•••••••••

Yampun makin sedih deh😭😭😭
Juna kenapa gak menanggapi yah? Kenapa main pergi duluan aja?

Tenang, Juna punya jawabnnya kok. Aku akan jelaskan jawaban Juna di part selanjutnya. So, jangan sampai ketinggalan yah. Nantikan part selanjutnya.

Satu kata buat aku!

INGAT!! Jangan lupa VOTE AND COMMENT SEBANYAK BANYAK NYA.

See u next part 😉

With luv, dhuhayu_dwina

Terimakasih telah membaca Realize😊

REALIZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang