TUJUH BELAS√Setitik penyesalan

30 24 1
                                    

Rara sudah tak dapat lagi menahan air matanya yang membendung, dan orang yang kini berada tak jauh darinya juga melakukan hal yang sama, bahkan air matanya lebih deras.

Mereka saling menatap satu sama lain, Rara tak menyangka akan jadi seperti ini pada akhirnya. Dan orang itu mendekati Rara, kemudian memeluknya.

"Huhuhuuhuhhhuuuu! Teh, Rara, endingnya kenapa gini sih, aku ngak suka akhirnya begini, huuuuuuu, hiks, hiks, hiks!! " Rara melepas pelukan Jihan, dan mengusap pipinya yang basah.

"Udah ah, ngapain peluk, peluk, lebay kamu!"

"Teteh, juga nangis, hiks, hiks!"

Rara menutup laptop nya, malam ini mereka menonton salah satu drama Korea yang sebenarnya sudah cukup lama, film ini dirilis pada 2017 silam, dan Rara sudah men-download nya. Tetapi, baru beberapa hari yang lalu mereka mulai menonton karena Jihan sendiri yang menemukan file ini di laptop kakaknya. Rara juga sadar bahwa dia belum menonton film itu, ia saja lupa entah kapan mendownload nya.

Moon Lovers : Scarlet Heart Ryo, itu adalah judul drama Korea yang mereka tonton, awalnya sih, bahagia. Cewek masa depan yang tiba tiba jatuh ke masa lampau saat ia tenggelam di laut dan terbangun di tubuh seorang gadis. Dalam drama ini, gadis itu menyukai pangeran ke-8 di awalnya, namun pangeran ke-4 lebih mampu menyihir nya dibanding ke-8, alhasil mereka menjalani kisah cinta yang sangat singkat. Karena gadis itu tiba tiba terbangun lagi ke masa depan. Sedih bat deh pokoknya!

"Aduh, kenapa sih, si Hae Soo balik lagi menjadi Goo Ha Jin, kan ngak seru akhirnya, kenapa ya teh? Hiks!" Jihan masih meratapi nasibnya menyaksikan drama Korea tersebut, seraya menyebutkan nama tokohnya.

"Ya, mana teteh tau, tanya aja ke sutradara nya!" Rara kini sudah bisa mengendalikan kesedihannya.

"Aduh, kan Gwangjoon eh, Wang So maksudnya, kan dia jadi kesepian! hiks..."

Rara memandang Jihan aneh, memang endingnya sedih, tapi Jihan terlalu menghayati, hingga drama ini merasuki jiwa dan pikirannya.

"Udah, sana! Tangisin aja Gwangjoon mu itu, dikamar kamu, jangan di sini, bantal teteh jadi basah nih, sana sana!" Usir Rara, sambil merebut bantalnya yang sedari tadi berada di pelukan Jihan.

Jihan memandang Rara sebentar sambil berdiri hendak pergi, namun baru saja keluar dari pintu kamar Rara, tangisannya pecah lagi, kini semakin keras. "HUUUUUUUUUU!!" Rara geleng geleng sendiri sambil menatap jijik ke bantalnya yang dipenuhi air mata Jihan.

Gadis itu menatap langit langit kamarnya, pikirannya menerawang kepada kejadian beberapa hari lalu, kejadian di depan UKS, sangat tak dapat ia lupakan, ada setitik perasaan menyesal saat mengingatnya, kata kata nya!

Rara mengakui ia sangat kesal dan geram waktu itu, hingga kata katanya sangat kasar.

Ra, hehe. Sorry ya kemarin-

Sorry? Setelah rencana konyol kamu berhasil kamu cuma bilang sorry. Huh, SAMPAH KAMU JUN!

Dasar cowok BRENGSEK! Ngak punya OTAK kamu ya Jun! Gara gara rencana konyol mu itu aku udah di cap murid ngak benar sama Bu Ria, dan mungkin sebentar lagi, guru guru lain juga gitu. Kamu itu siapa? Rencana kamu apa? Datang dalam hidup aku, cuman buat sok baik, sok tulus nyatanya akhirnya cuman jebakan. Aku ngak tau apa yang kamu pikirin. Yang pasti..,

Gini aja, mulai sekarang jangan pernah kamu muncul dihadapan aku lagi! Aku udah MUAK! MUAK! MUAK BANGET LIAT KAMU. Aku benci kamu Jun! BENCI! BENCI! Selamat Ya, buat jadi PECUNDANG. dalam hidupmu.

REALIZE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang