04. One Hard Day

201 34 1
                                    

*
I was able to laugh even on hard days,
Because you were always there.
*

18:09
Super Junior's Practice Room, SM Building, Seoul, South Korea

Yoona berlari dengan kencang setelah mendapat telepon dari Kyuhyun, ia lalu berhenti sebentar ketika sudah sampai di depan pintu ruang latihan Super Junior. Ia menunduk, menekan bagian jantungnya, napasnya terengah-engah, karena ia berlari dengan terburu-buru untuk mencapai kemari secepatnya. Wajahnya bahkan sedikit berkeringat.

Gadis itu kemudian membuka pintu itu, mengedarkan pandangannya kedalam ruangan dan menemukan Cho Kyuhyun sedang duduk di lantai, menyandar di tembok yang berlapis cermin, dengan tangan yang memutar-mutar iPhone-nya yang tergeletak di lantai.

Yoona menatapnya miris, kemudian menutup pintu ruangan. Berjalan menghampiri Kyuhyun dan duduk di hadapannya.

Kyuhyun mendongak dan Yoona dapat melihat wajah menyedihkan pria itu.

"Ada apa lagi kali ini?" gadis itu tampak khawatir.

Kyuhyun menepuk lantai di samping kirinya dan Yoona mengerti. Gadis itu menggeser duduknya menjadi di samping Kyuhyun dan punggungnya ikut menyandar pada tembok yang berlapis kaca di belakangnya.

Seketika itu juga, Kyuhyun langsung menyandarkan kepalanya di bahu Yoona, membuat gadis itu menahan napas beberapa saat.

Yoona melirik Kyuhyun sebentar, "Ad—ada apa, Kyuhyun-Ah?"

Kyuhyun menghela napasnya, "Kau tahu ayahku bukan, sejak pertama kali aku berkata padanya jika aku ingin menjadi penyanyi, dia sama sekali tidak memperbolehkanku?" Yoona mengangguk. "Tapi kau juga tahu aku, Cho Kyuhyun yang egois. Aku tetap pada keinginanku tanpa mempedulikan ayahku yang terus-menerus melarangku untuk menjadi penyanyi. Dia bilang, tidak ada masa depan jika aku menjadi penyanyi. Tapi aku yakin sekali dengan keputusanku dan ya aku pada akhirnya benar-benar menjadi penyanyi. Sampai saat aku menjadi anggota Super Junior, ayahku masih juga tidak mengizinkanku. Kau masih ingat bukan ketika aku bercerita padamu, dia bersikap seolah aku ini bukan putranya sejak aku menjadi penyanyi?"

Yoona mengigit bibirnya, ia kemudian mengangkat tangan kanannya, merangkul bahu Kyuhyun dan sesekali menepuknya, berusaha memberi ketenangan. Yoona tahu kemana arah pembicaraan Kyuhyun, karena jika membahas ayah Kyuhyun, topiknya pasti akan selalu sama.

"Tapi, Yoona, kau juga masih ingat bukan ketika aku mengalami kecelakaan dan koma?"

"Ehm hmm."

"Ayahku yang membuat aku sampai sekarang bisa bernyanyi. Jika waktu itu ayahku tidak berkata bahwa aku adalah penyanyi, ketika dokter berkata padanya kemungkinan besar aku tidak dapat bernyanyi lagi, mungkin aku sudah bukan bagian dari Super Junior lagi sekarang." Kyuhyun menundukkan kepalanya. "Tadi ayahku menyuruhku menemuinya dan aku langsung datang ke rumah. Dia berkata padaku bahwa aku harus mulai belajar untuk menggantikan posisinya mengurus sekolah yang di dirikannya dan perusahaannya. Dan ayahku menyuruhku untuk keluar dari Super Junior."

"A—apa?!" Yoona membulatkan matanya tak percaya."L—lalu, apa keputusanmu?"

Kyuhyun masih dalam posisinya, menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tahu," pria itu menghela napas. "Tapi yang pasti tidak lama lagi aku akan mengajukan pengunduran diri dari Super Junior pada Sooman-Sajangnim." Kyuhyun tersenyum miris. "Keputusanku sudah benar bukan?"

"Hmm," Yoona mengangguk saja.

Kyuhyun tersenyum tipis mendengar suara Yoona. Pria itu kemudian menyamankan kepalanya yang masih menyandar di bahu Yoona. "Tapi—" ucapan Yoona menggantung, membuat Kyuhyun meliriknya.

"Kenapa?"

"Setelah kau memutuskan untuk benar-benar berhenti dari Super Junior, kau tidak akan pernah melupakanku bukan?" pertanyaan Yoona langsung membuat Kyuhyun menegakkan kepalanya. Menatapnya dengan pandangan aneh. "Kenapa melihatku begitu? Jawab pertanyaanku. Kau tidak akan pernah melupakanku bukan?"

Kyuhyun tersenyum miring mendengarnya.

"Aku pasti akan kesepian jika kau benar-benar keluar dari Super Junior, Cho Kyuhyun," Yoona menatap Kyuhyun sebentar, kemudian menunduk. "Tidak akan ada lagi yang mendatangiku ketika latihan. Tidak ada lagi yang setiap saat menjahiliku. Tidak ada lagi yang berbicara kasar dan menyebalkan padaku. Tidak ada lagi teman satu tim untuk mengerjai yang lain. Tidak ada lagi yang menyanyikan lagu untukku ketika aku sedih. Tidak ada lagi yang memarahiku ketika aku terlambat makan. Tidak ada lagi gurauan tidak lucu. Tidak ada lagi pelukanmu ketika aku sedih, dan masih banyak lagi." Yoona menatap Kyuhyun. "Kau tahu benar, betapa besar aku akan merindukanmu nanti."

Kyuhyun terkekeh mendengar rentetan kalimat yang diucapkan gadis itu.

"Kemari," Kyuhyun meraih tubuh Yoona dan memeluknya erat. Mengusap kepalanya dengan pelan, sesekali menghirup wangi rambut Yoona. "Kau pikir dengan aku meninggalkan Super Junior, aku akan melupakanmu? Tidak. Itu adalah list terakhir di hidupku. Mana mungkin aku melupakan teman sesempurna sepertimu, bodoh." Yoona membalas pelukan Kyuhyun.

Pria itu tersenyum, mengeratkan pelukannya seolah ia tidak akan pernah bisa memeluk gadis itu lagi. "Kau tetap akan mendapatkan semua yang tadi kau sebutkan, Yoona. Kau tenang saja."

THE TIME I LOVED YOU | Kyuhyun ft. Yoona ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang