*
I don't know since when.
*Girls' Generation's Dorm, Seoul, South Korea
"Jadi, kesimpulanmu, aku menyukai—Kyuhyun?" Sooyoung mengangguk menanggapi. "Tapi, kenapa ketika pertama kali Kyuhyun memberitahuku kalau ia memiliki kekasih, kenapa aku tidak merasa cemburu? Kenapa aku tidak pernah merasa berdebar-debar seperti kebanyakan orang yang sedang jatuh cinta?"
Sooyoung menghela napas. Memerhatikan Yoona dan ia berpikir, kenapa gadis pintar di depannya itu bisa sangat bodoh dalam masalah cinta?
"Tentu saja kau tidak merasa cemburu. Kau bahkan masih mendapatkan perhatiannya dengan sama besar baik sebelum ia berkata padamu memiliki kekasih maupun setelahnya," Sooyoung menatap Yoona. "Tidak ada yang berbeda antara kau dan Kyuhyun, baik setelah kau memiliki Seunggi maupun setelah Kyuhyun memiliki Kimra. Kalian tetap berteman dengan baik, tetap selalu menghabiskan waktu bersama, hanya berdua. Tentu saja kau tidak merasa cemburu, Yoong, kalau dalam faktanya Kyuhyun bersikap sama saja bahkan setelah ia memiliki kekasih."
"Kenapa aku tidak pernah merasa berdebar-debar seperti kebanyakan orang yang sedang jatuh cinta?" Yoona mengulang pertanyaannya.
"Aku tidak tahu pasti," Sooyoung menarik napas. "Mungkin karena kau sudah terbiasa berdua dengannya, kau tidak pernah merasa berdebar-debar. Jadi kesimpulanku, hal itu yang membuat kau selama ini tidak menyadari, bahwa yang kau inginkan adalah Kyuhyun, bukannya Seunggi."
"Kenapa aku tidak pernah cemburu ketika Kyuhyun menceritakan tentang kekasihnya di hadap—" Yoona teringat ketika beberapa kali Kyuhyun membandingkannya dengan Kimra dan menjelaskan segala kelebihan yang kekasihnya itu punya. Yoona sadar, dia sama sekali tidak pernah menyukai hal itu.
Sooyoung, dia menyadari perubahan wajah Yoona, membuatnya langsung bisa membaca apa yang ada di pikiran Yoona.
"Tidak mungkin kau tidak cemburu."
Yoona menggigit bibirnya, "Benar." Yoona menegakkan tubuhnya, "Aku begitu benci ketika Kyuhyun menjelaskan semua kelebihan yang dimiliki kekasihn—"
"Kimra?" Sooyoung bermaksud menggodanya.
Yoona mendelik, "Astaga! Diamlah, aku sedang tidak ingin menyebutkan namanya," Sooyoung menahan tawanya melihat wajah super kesal yang ditunjukkan Yoona sekarang. "Aku benar-benar benci. Apalagi ketika dia membandingkanku dengan kekasihnya yang menurutnya begitu sempurna itu!" Yoona menggeram kesal. "Dia pikir aku tidak punya kelebihan yang kekasihnya itu tidak punya apa?"
Sooyoung kali ini terkikik dan Yoona sama sekali tidak menegurnya.
"Tapi, Eonni," Yoona menatap Sooyoung, hal itu membuat tawa Sooyoung terhenti. "Kenapa tiba-tiba saja jantungku berdetak dengan tidak karuan. Hatiku rasanya panas sekali mendengarnya dan aku berharap waktu itu aku sedang bermimpi, apa paling tidak aku salah dengar, waktu tahu mereka sedang mempersiapkan sebuah pernikahan? Aku rasa itu pertama kalinya aku benar-benar cemburu."
Wajah Sooyoung kembali serius.
"Tentu saja kau cemburu ketika tahu mereka sedang mempersiapkan sebuah pernikahan," Sooyoung melipat kedua tangannya di depan dada. "Mungkin kau tidak merasa terganggu atau cemburu ketika kau tahu Kyuhyun baru berpacaran saja dengannya, karena Kyuhyun tetap memiliki waktu denganmu dan masih tetap berada di sisimu. Karena kau tahu, berpacaran bukan akhir dari segala pencarian. Tapi," Sooyoung memerhatikan perubahan raut wajah Yoona. "Ketika mereka sudah merencanakan sebuah pernikahan, kau sadar kalau mereka tidak main-main dengan hubungan mereka dan pencarian mereka akan segera berakhir. Lalu kau akhirnya juga sadar, kalau sebentar lagi Kyuhyun akan segera meninggalkanmu untuk memulai kehidupan barunya sebagai seorang suami—orang lain."
"Tidak boleh!"
"Apa?!" Sooyoung kaget dengan reaksi Yoona. "Kenapa kau bilang tidak boleh? Memangnya kau pikir Kyuhyun itu milikmu?"
Yoona menunduk, "Tidak."
Sooyoung terkekeh. Gadis itu menoyor kepala Yoona dengan pelan. "Lalu apa yang akan kau lakukan? Merebutnya dari Kimra? Atau yang paling jahat, merusak rencana pernikahannya atau bahkan merusak pernikahannya saja? Aku bisa membantu kalau kau menginginkannya."
Yoona membelalakkan matanya, menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Lalu kau mau apa? Rebut saja dia dari Kimra."
Yoona melirik Sooyoung. Kenapa gadis itu sangat menyetujuinya untuk melakukan hal-hal gila itu?
"Aku ingin memutuskan hubunganku dengan Seunggi. Kau benar, sepertinya aku memang tidak benar-benar menyukainya. Aku hanya merasa nyaman saja dengannya. Lebih baik aku memutuskannya saja, daripada semakin lama mungkin hubungan ini akan menyakitinya," Sooyoung membelalak.
"Dengan alasan apa kau memutuskan hubunganmu dengannya?"
"Tidak tahu," Yoona menggeleng pelan, tapi ia tersadar akan sesuatu dan matanya berbinar. "Oh, sepertinya aku tahu," Yoona memegang tangan Sooyoung. "Kau bisa membantuku, bukan?" Yoona tersenyum ketika melihat Sooyoung mengangguk.
"Lalu, setelah itu kau akan melakukan apa?"
Bahu Yoona melemas. Menggelengkan kepalanya lemah. "Kalau aku bilang aku menginginkan Kyuhyun, apa aku terdengar egois?"
"Tidak. Bukankah itu sudah sepaket ketika kita menyukai seseorang?"
"Tapi, sepertinya Kyuhyun sangat menyayangi Kimra."
"Tanyakan saja padanya siapa yang sebenarnya disayanginya. Kau atau Kimra."
"Kau gila?! Mau diletakkan dimana harga diriku ketika aku bertanya pertanyaan seperti itu padanya? Dia pasti akan mentertawaiku habis-habisan dan tahu kalau sebenarnya aku menyukainya!"
"Ya sudah, biarkan saja Kyuhyun menikah dengan Kimra kalau begitu."
Yoona berteriak, "Apa?! Tentu saja tidak boleh! Kyuhyun tidak boleh menikah dengan gadis itu!"
Tiba-tiba pintu kamar mereka terbuka, membuat Sooyoung dan Yoona menoleh ke arah pintu, dan pria jangkung yang berdiri di ambang pintu itu membuat keduanya membeku. Pria itu menatap kearah Yoona. Hal itu membuat Yoona berdebar tidak karuan.
"K—Kyuhyun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TIME I LOVED YOU | Kyuhyun ft. Yoona ✔️
Fanfic❝Menjadi teman sudah sepenuhnya cara yang paling benar untuk tetap bisa bersamamu.❞ by 𝑪𝒉𝒐 𝑲𝒚𝒖𝒉𝒚𝒖𝒏