19. Bad Dream

172 24 6
                                    

*
The memories that are built up.
*

A Week Later
SNSD's Dorm, South Korea

"Kyuhyun-Ah, aku mencintaimu."

Cho Kyuhyun mendongak cepat dengan wajah terkejutnya, menatap tidak percaya pada gadis di hadapannya. Pria itu tiba-tiba tertawa sumbang dengan kepalanya yang menggeleng. Menganggap lucu apa yang dikatakan gadis itu baru saja.

"Bercandamu buruk, Yoong."

"Tidak. Aku sama sekali tidak bercanda, Kyuhyun-Ah. Aku mencintaimu."

Seketika tawa Kyuhyun hilang, seolah lenyap terbawa angin yang berembus begitu kencang malam itu. Secara refleks, pria itu memundurkan langkahnya, menatap balik mata gadis yang mulai berkaca-kaca itu.

"Yoong, kau tahu aku akan segera menikah. Dengan kau yang tiba-tiba mengatakan bahwa kau mencintaiku—aku, sebagai temanmu. Bukankah sudah kukatakan untuk berhenti melemparkan lelucon tidak lucumu itu?" dan sialnya ucapan pria itu membuat Yoona melangkahkan kakinya maju padanya, seiring dengan langkahnya yang mundur—berusaha menjauhi Yoona.

"Sudah kubilang aku sedang tidak bercanda! Kau pikir perasaanku ini main-main?"

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa," ucapnya sedikit terbata. "Maafkan aku, Yoona. Kurasa begitu tahu jika kau memiliki perasaan seperti itu—padaku, aku harus berjaga jarak denganmu."

"Kyuhyun-Ah.."

Seketika pria itu berbalik, berjalan secepat yang ia bisa. Meninggalkan Yoona yang menatap kepergiannya dengan mata mengabur akibat genangan buliran air matanya. Sembari memanggil-manggil namanya dengan sisa-sisa tenaganya—walaupun ia tahu itu sia-sia.

"Kyuhyun-Ah, jangan tinggalkan aku!"

"Kyuhyun-Ah!"

Yoona seketika membuka matanya dan mengerjapkan matanya berulang kali. Merasakan jantungnya berdegup tidak senormal biasanya. Merasakan tetes-tetes keringat di pelipisnya. Tangan gadis itu kemudian beralih pada keningnya, memijitnya berusaha meredakan sakit tak tertolong pada kepalanya.

Mimpi buruk itu selalu hadir sebagai bunga tidurnya belakangan ini. Dan itu sangat mengganggunya.

Bagaimana bisa usahanya untuk melupakan pria itu berhasil, jika faktanya saja setiap kali ia terlelap saja ia masih mengingat pria itu. Bahkan takut kehilangannya.

Brak!

Yoona menolehkan kepalanya pada pintu kamarnya dan mendapati Sooyoung dan Tiffany sudah berdiri di sana dengan wajah khawatir. Gadis itu memberikan senyuman tipisnya pada mereka—berusaha mengisyaratkan bahwa dia tidak apa-apa.

Namun kekhawatiran itu terlanjur berlanjut.

Tiffany dan Sooyoung menghampiri Yoona setelah sebelumnya menutup pintunya.

"Kau sudah seperti ini sejak seminggu lalu, Yoong. Aku benar-benar khawatir padamu," ujar Tiffany sembari duduk di ranjang, seketika Sooyoung mengikuti dengan duduk di sisi ranjang satunya.

"Kalau aku bisa membantumu, aku akan membantumu, Yoong. Tapi masalahnya aku tidak bisa membantumu dengan masalahmu yang seperti ini. Maafkan aku," ujar Sooyoung sembari menyentuh pipi gadis itu, namun kemudian ia membelalakkan matanya merasakan pipi Yoona terasa panas. Tangannya berangsur menyentuh kening gadis itu dan untuk kedua kalinya terkejut. "Yoong, kau demam!"

"Aku tidak apa-apa, Eonni.."

Tiffany menatap Sooyoung, kemudian beralih pada Yoona dan ikut menyentuh kening gadis itu, sama-sama terkejut. "Tidak, Yoong. Kau demam. Kami akan membawamu ke rumah sakit saat ini juga!"

THE TIME I LOVED YOU | Kyuhyun ft. Yoona ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang