23. I Hate You, I Love You

184 24 4
                                    

*
I'm trying to stand in front of you.
*

A Few Days Later
Ahn Kimra's House, Seoul, South Korea

Tidak ada yang jauh berbeda dengan kediaman Ahn Kimra.

Yang berbeda hanyalah pemiliknya.

Sudah beberapa hari setelah kejadian di rumah sakit, gadis cantik bernama Ahn Kimra itu memilih untuk menghabiskan hari-harinya di taman belakang kediamannya. Duduk di atas ayunan yang bergerak perlahan, dengan pandangan yang sesekali terlempar pada hamparan taman bungan di hadapannya dan kemudian kembali lagi memandangi sebuah pigura foto dalam pangkuannya.

Fotonya bersama Kyuhyun.

Hanya itu yang bisa ia lihat ketika ia begitu merindukan pria itu.

Kyuhyun terlihat begitu tampan bahkan hanya dengan kemeja hitam polos dalam foto itu, merangkul bahunya dengan senyuman yang sampai sekarang masih berhasil membuatnya tetap jatuh hati padanya—mengesampingkan apa yang sudah pria itu perbuat tempo hari di rumah sakit.

Kimra bersumpah, seberapapun pria itu melakukan hal brengsek padanya, dia tetap tidak akan pernah bisa membencinya. Dia sudah terlanjur jatuh cinta pada titik terdalam. Itulah sebabnya tidak ada alasan baginya untuk bisa membenci pria jahat bernama Cho Kyuhyun itu.

"Sayang, bukankah kita jarang sekali berfoto? Mari lakukan! Agar kau bisa memandangi wajahku ketika kau merindukanku suatu saat nanti," Kyuhyun menyalakan kameranya, kemudian sebelah tangannya yang terbebas langsung merangkul bahu Kimra.

"Tentu saja, mari lakukan. Agar kau juga bisa memandangi wajah sempurnaku ketika kau merindukanku suatu saat nanti, Oppa," ujar Kimra dengan senyumannya yang begitu menawan. Satu hal, yang dulu membuat Kyuhyun jatuh hati padanya.

Gadis itu kemudian memegang tangan Kyuhyun yang merangkul bahunya dan tersenyum lebar ke arah kamera. Mengabadikan foto manis dengan background pemandangan kota Seoul dari atap gedung bertingkat itu di belakang mereka.

"Satu. Dua. Tiga!"

Click!

Kimra tersenyum tipis, merasakan matanya kembali memanas dan kemudian air matanya perlahan-lahan mulai jatuh, tiada henti untuk beberapa menit berikutnya. Jemari tangannya mengusap pelan wajah Kyuhyun dalam foto itu.

"Aku benar-benar merindukanmu," ujarnya lirih. "Bisakah kuputar ulang waktu? Maka aku akan memilih untuk tidak pernah bertemu denganmu, jika pada akhirnya setelah kau memberikanku harapan untuk bisa menikah denganmu, kemudian tiba-tiba kau menyakitiku dengan cara seperti ini, Cho Kyuhyun. Jika saja aku tidak pernah datang untuk membawakanmu kunci mobilmu yang tertinggal. Seandainya..."

Ucapan Kimra terhenti begitu saja karena tangisannya mengalahkan segalanya, bahkan untuk melanjutkan ucapannya saja ia kesulitan, karena tangisannya tidak pernah mau berhenti.

"Kau benar-benar jahat.."

Kimra menutup wajahnya dengan kedua tangannya, membiarkan suara tangisannya sedikit teredam di sana. Dia paling tidak mau membiarkan ada orang lain yang melihatnya menangis. Dia tidak mau membiarkan ada orang lain yang melihatnya dalam keadaan lemah seperti itu. Paling tidak, dia ingin terlihat kuat di depan orang-orang.

Hanya pigura foto itu yang menjadi saksi sore itu.

Sampai kemudian, pria itu datang..

Wajahnya terlihat sangat kacau dan dengan sedikit tidak yakin, ia tetap melangkahkan kakinya mendekat pada Kimra. Hal yang ia ingin lakukan berikutnya adalah menghukum dirinya sendiri, ketika melihat keadaan Kimra yang benar-benar kacau—karenanya. Bertambah lagi, ketika ia melihat tetesan air mata Kimra jatuh di atas pigura foto itu.

'Ya Tuhan, tolong maafkan aku. Ahn Kimra, maafkan aku.'

Dengan sisa-sisa keberaniannya, pria itu berlutut di hadapan Kimra—meskipun gadis itu belum tahu akan kehadirannya karena ia masih menutupi wajahnya. Pria itu menundukkan kepalanya dalam-dalam dan merasakan matanya mulai memanas. Kemudian air matanya jatuh bersamaan dengan isakan tangisan Kimra yang semakin menjadi.

Beberapa menit berlalu dalam keadaan seperti itu, sampai kemudian Kimra menurunkan kedua tangannya dan membeku seketika melihat pria itu sekarang berada persis di hadapannya, dalam keadaan berlutut dan menunduk.

'Tidak. Ini pasti mimpi, atau mungkin hanya halusinasiku saja.'

Kimra mengusap pandangannya yang sedikit mengabur akibat air matanya. Namun sayangnya, ketika ia dapat melihat dengan jelas siapa pria yang sekarang berada persis di hadapannya, ia membeku untuk beberapa saat. Atau lebih tepatnya, memandang wajah pria itu habis-habisan setelah beberapa hari sejak pertemuan terakhirnya di rumah sakit, ia begitu merindukannya.

'Tidak. Ini benar-benar Cho Kyuhyun.'

"Ch—Cho—Ky—Kyuhyun?"

Di detik Kyuhyun mendongak padanya dengan raut wajah tidak jauh berbeda darinya, tangisan Ahn Kimra semakin menjadi dan tidak dapat terbendung. Sampai kemudian entah mungkin hanya halusinasinya saja atau memang kenyataan, ia merasakan tubuhnya dalam dekapan hangat milik Kyuhyun dan dia membiarkannya, bahkan memeluk pria itu balik sama eratnya.

Entah setan apa yang tiba-tiba merasukinya, ia seperti tidak bisa mengendalikan dirinya, karena beberapa detik kemudian dengan sedikit tidak sadar, ia mengucapkan satu kalimat yang seharusnya tidak dia ucapkan pada keadaan seperti ini.

"Aku mencintaimu, Oppa. Jangan tinggalkan aku."

THE TIME I LOVED YOU | Kyuhyun ft. Yoona ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang