9

150 42 32
                                    

Beomgyu membuka kedua matanya, Lelaki itu baru saja bangun dari dunia mimpi. Ketika Ia membuka mata, Senyuman manis pun terpatri di bibirnya ketika Ia melihat Gadis nya yang masih terlelap sembari memeluk tubuh Beomgyu.

Lelaki yang sepertinya mulai beranjak dewasa itu pun menggerakan tangan kanannya untuk mengelus pipi gembul nan mulus milik Eunha. Dan sedikit mencubit pelan pipi berisi itu.

"Kelihatannya aja jutek. Sebenernya mah, Dia gemesin banget," lirih Beomgyu. Senyumannya pun masih belum luntur.

"Betah banget meluk nya. Udah berasa kayak pasangan suami istri aja," gumam Beomgyu.

Lelaki itu masih betah dalam posisi dirinya saat ini--berbaring di samping Eunha sembari menatap Eunha dan mengelus pipi Eunha--astaga Nyatanya Eunha itu memang membuat candu seorang Choi Beomgyu.

Fokus Beomgyu beralih ke pada bibir tipis nan merah tersebut. Ingin rasanya Ia mengecup bibir ranum itu namun Beomgyu takutnya jika Ia kembali kelepasan seperti semalam pada saat di dapur. Maka Ia hanya bisa menahan nafsunya itu. Pokoknya Beomgyu harus mengalahkan nafsunya yang terlalu besar itu.

Kedua mata indah Beomgyu membelalak ketika Melihat kancing piyama gadis itu yang terlepas. Dan Beomgyu akhirnya pun berusaha menggapai baju piyama Eunha dan menutup baju itu. Akan tetapi, hasilnya nihil, baju Eunha masih terbuka.

"Ya Tuhan, cobaan apalagi ini?" gumam Beomgyu. Sekarang Beomgyu akui jika nafsunya bertambah daripada yang Sebelumnya.

Ayo Choi Beomgyu. Kalahkan nafsu Mu!

Berulangkali Beomgyu membatin akan hal itu agar Ia tidak kelepasan. Heh, memang yah hormon remaja yang hampir beranjak dewasa.

"Eungghh...,"

Beomgyu tersentak ketika mendengar suara lengguhan yang berasal dari gadis yang memeluknya. Ya, Eunha sudah terbangun dari tidurnya. Senyuman Beomgyu mengembang ketika melihat yang terkasih bangun dan masih memeluk Beomgyu.

"Kak," panggil Beomgyu.

"Hm?" balas Eunha yang nyatanya masih setengah sadar.

"Nyenyak banget ya tidurnya sampe betah meluk Aku?" tanya Beomgyu.

"Hah... Hah!" Eunha yang tersadar pun langsung terbangun dari posisinya lalu menjauhkan diri dari lelaki tersebut. Eunha berdeham agar degupan jantungnya kembali normal. Sedangkan Beomgyu hanya tersenyum kecil melihat Eunha.

"Kak, nyaman yah rasanya tidur berdua dalam satu kasur. Berasa jadi suami istri beneran," ujar Beomgyu.

"Hus! Ngomongin suami istri aja terus," balas Eunha.

"Kakak, Morning kiss dong!" pinta Beomgyu.

"Hah? Enggak mau! Entar elo yang ke enakan," ujar Eunha mencoba menolak.

"Ya enggak, ini kita dua yang sama-sama keenakan. Ku jamin itu," jawab Beomgyu.

Eunha memandang wajah tunangannya dengan serius. Namun setelah nya gadis itu tersenyum.

"Ayo dah. Cium di bibir, ya," pinta Eunha. Dan tentu saja Beomgyu sangat bahagia. Bahagianya tidak dapat di jelaskan.

Kedua insan itu saling mendekatkan diri mereka agar tak ada jarak sedikit pun yang tersisa. Beomgyu menatap dalam wajah Gadis mungil itu, begitupula dengan Eunha ia menatap penuh cinta Beomgyu.










Plak!

"Auw!" ringgis Beomgyu.

"Noh makan aja tuh ciuman cinta dari Gue. Hahaha. Wlee!" setelah berkata seperti itu, Eunha pun akhirnya masuk ke dalam kamar mandi.

Mate (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang