17

113 36 14
                                    

Eunha sangat amat tersentak 
ketika mendengar sebuah kabar yang  barusan Beomgyu beritahukan kepada Eunha.

"Be-be-benaran Gyu? Kak Yuju bakal ke sini?"

Beomgyu mengangguk semangat." iya kak."

"Lo kok baru kasih tau Gue pagi ini, sih? Jahat lu!''

"Biar menjadi kejutan buat kakak,'' balas Beomgyu dengan wajah sumringah.

"Kejutan apa sih? Hufftt!" kesal Eunha sembari meniup poninya. Beomgyu yang melihat Eunha kesal hanya terkekeh kemudian mengelus surai gadis itu.

"Marah, ya?" tanya Beomgyu.

"Gak, Gue gak marah," balas Eunha lalu gadis itu memanyunkan bibirnya yang sudah terpoles dengan lipgloss.

Kedua netra bulatnya pun memandang ke arah atas, dimana tangan milik Beomgyu tengah mengusap surainya. Dan tanpa pikir panjang gadis itu pun menjauhkan dirinya dari Beomgyu hingga tangan lelaki itu tidak lagi mengelusnya. Lalu gadis itu melipat kedua tangannya di bawah dada dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Beomgyu yang sadar bahwa Eunha menjauhkan diri darinya pun tersenyum samar dan melirik ke arah si gadis lalu mendekatkan dirinya terhadap gadis itu. Eunha sedikit terkejut ketika melihat lelaki itu yang malah mendekatinya. Dan tanpa pikir panjang ia kembali menjauhkan dirinya dari Beomgyu. Kemudian Beomgyu kembali mendekat ke arah gadis tersebut. Lagi dan lagi tungkai Eunha memberi satu jarak antara dirinya sendiri dan Beomgyu, lalu Beomgyu pun mendekatkan dirinya kepada gadis itu hingga jarak mereka terkikis. Sampai-sampai lengan kiri Beomgyu menyentuh lengan kanan Eunha.

Eunha menolehkan kepalanya ke arah Beomgyu dan menatap nyalang lelaki itu. "Beomgyu lo itu kenapa sih?"

"Seharusnya aku yang nanya kayak gitu. Kakak kenapa?" tanya Balik Beomgyu.

"Gak ada apa-apa!" jawab Eunha ketus.

Beomgyu menarik tangan kanan Eunha dan membawa gadis itu ke dekapannya, kedua tangan Beomgyu melingkar di pinggang gadis itu. Namun Eunha tidak membalas pelukan lelaki itu karena terlalu gugup.

"Beomgyu! Kenapa elo malah kayak gini, sih?" tanya Eunha. "Lepasin gue! Gue mau ke kampus!"

"Nanti dulu, kak," ucap Beomgyu sembari menaruh wajahnya pada ceruk leher Eunha.

"Nanti dulu kata lo? Santai amat sih Ngomongnya! Kalo kayak gini terus entar kita bisa telat!"

Beomgyu hanya terdiam namun ia mendengar apa yang gadis mungil itu katakan. Dan Beomgyu tidak peduli terhadap apa yang gadis itu katakan.

"Tenang aja, kak. Kita gak bakal telat kok. Ini baru jam setengah enam pagi, iya, kan?"

Eunha menyempatkan diri untuk melihat jam dinding.

Ah baru jam enam lewat satu menit.

"Jam setengah enam mata lu, Gyu. Sekarang udah jam enam," jawab Eunha.

"Ya berarti kita punya banyak waktu buat mesra-mesraan, kak," ucap Beomgyu.

"Beomgyu~ entaran aja gih kita mesra-mesraan kayak gini. Seharusnya yang kita utamakan ya belajar!"

Beomgyu menggelengkan kepalanya. "Gak! Yang aku utamakan adalah kakak!"

"Gyu! Elo kenapa sih? Hah?"

Beomgyu mengecup bahu gadis itu karena pakaian gadis itu yang sedikit terbuka pada bagian atas.

"Kak, ganti bajunya dong! Ih kakak kenapa harus pake baju terbuka kayak gitu, sih? Seharusnya kakak pake baju terbuka kayak gini pas lagi sama aku aja!" rengek Beomgyu sembari memandang gadis tersebut.

Mate (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang