"Eungghh, ssshhhh... Kak Eunha... Kak... Aahh!"
Eunha menoleh ke arah Beomgyu yang ternyata sudah sadar dari pingsannya. Eunha memandang lelaki itu cemas karena melihat yang muda tengah memijat keningnya yang katanya terasa sakit itu.
"Gyu lo udah gak pa-pa?" tanya Eunha sambil membantu lelaki itu duduk.
"Sakit kak ... Kepala ku pusing ... rasanya berat banget ...,"
Eunha menyentuh kening Beomgyu dengan punggung tangan kanannya.
"Lo ngerasa apa, Gyu? Maksud gue badan lo gimana?"
"Dingin kak ... Aku kedinginan ...," balas Beomgyu sambil mengusap kedua tangannya.
Eunha merapikan rambut lelaki itu yang tampak sedikit basah. "Ya udah, lo mandi aja ya. Gue bakal siapin air hangat supaya lo gak kedinginan pas mandi nanti."
Beomgyu menggeleng cepat. "Aku gak mau mandi kak, dingin banget."
"Makanya gue kan udah bilang bakal siapin air hangat supaya lo gak kedinginan," ucap Eunha.
"Tapi ... Aku mau mandi sama kakak, boleh?"
Eunha membelalakan kedua matanya. "Gue udah mandi daritadi, sebelum lo bangun."
"Ya udah kakak mandi lagi bareng aku ya?" walau bibir lelaki itu terlihat pucat namun lelaki itu tersenyum lebar.
"Gak mau! Gue gak mau! Lo cepetan masuk ke dalam kamar mandi gue. Gue bakal siapin air hangat,"
Beomgyu menyentuh tangan gadis itu lalu mengecup punggung tangan gadis tersebut agak lama.
"Ya udah, aku mandi dulu," ujar Beomgyu sambil beranjak dari kasur menuju kamar mandi yang ada di kamar tidur Eunha.
"Kak! Siapin pakaian ganti buat aku sama bawain aku handuk. Ambil di kamar aku!" teriak Beomgyu.
"Enggak. Lo aja yang ambil!"
"Kakak aja," teriak Beomgyu. "Aku udah gak pake apa-apa kak. Aku minta tolong sama kakak. Ke kamar aku!"
"Tapi Gyu... Gue kan mau siapin air hangat buat lo,"
"Gak usah. Aku bisa mandi pake air biasa, ish! Kakak bawain aku handuk sama pakaian ganti!"
"Oh, oke Gyu. Bentar ya," ujar Eunha.
Gadis itu pun beranjak dari kasur lalu keluar dari dalam kamarnya, menuju kamar Beomgyu.
Ia mengambil pakaian ganti dari dalam lemari pakaian lelaki itu lalu mengambil handuk dan juga beberapa peralatan untuk mandi.
Eunha tidak mau saja jika lelaki itu memakai peralatan mandinya. Enak saja.
Eunha keluar dari dalam kamar calon suaminya lalu masuk ke dalam kamarnya sendiri ia pun mengetuk pintu kamar mandi.
"Beomgyu ini semua yang kamu mau nih, kakak udah ambilkan," ujar Eunha.
Pintu kamar mandi terbuka dan wajah lelaki itu menyembul sedangkan badan bagian atas sampai bawahnya terlindungi oleh pintu kamar mandi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mate (Hiatus)
Fanfiction"Aku akan selalu sabar dan menunggu", "Aku yakin, kau perlahan-lahan akan mencintai ku",