Hujan deras kembali membasahi tempat Beomgyu dan Eunha berada. Beomgyu yang tahu akan adanya hujan deras pun memekik senang, kemudian keluar dari dalam rumah.
"Eh Beomgyu, kamu mau ke mana, sih?" tanya Yuju yang melihat sang adik sudah memegang gagang pintu utama.
"Eum ...," ujar Beomgyu sambil menggaruk kulit kepalanya. Lelaki berusia empat belas tahun tersebut bingung harus menjawab apa.
"Kenapa gak bisa jawab?"
"Eum ... Anu ... Kak Yuju ... Eunghh ... Kak aku mau main hujan di luar," balas Beomgyu.
Tentu saja Yuju langsung menatap tajam sang adik setelah mendengar perkataan Beomgyu. Yuju pun menaruh kedua tangannya di pinggang lalu berjalan dengan amgkuh ke arah adiknya.
"Udah besar kok mainnya sama hujan? Gak ada mainan lain?"
"Gak tau, kak," balas Beomgyu.
"Pokoknya kamu di dalam rumah aja. Jangan main hujan. Entar kayak dulu lagi gimana? Kakak juga yang di salahin sama papa mama," omel Yuju. "Beomgyu gak boleh buat ulah lagi, ya. Jangan buat kakak repot juga, Papa sama Mama lagi ke luar rumah."
Beomgyu tidak mempedulikan perkataan sang kakak dan pergi keluar dari rumah begitu saja. Ia ingin ke rumah Eunha dan mengajak gadis itu untuk bermain bersama hujan.
Yuju yang menatap pintu utama pun hanya bisa mendengus karena tingkah sang adik. Yuju pun menguap karena mengantuk.
"Aku ngantuk tapi malah gak bisa tidur," ujarnya.
***
"Eh Beomgyu!" kaget Eunha ketika melihat Beomgyu berdiri di hadapannya sambil tersenyum lebar.
"Kamu basah Gyu," ujar Eunha sambil mengusap wajah lelaki itu.
"Kak, kita main sama hujan, yuk!" ajak Beomgyu dengan sangat antusias.
Namun Eunha hanya menggelengkan kepalanya. Lantas Beomgyu yang melihat gadis itu pun memiringkan kepalanya.
"Kakak kenapa geleng kepala?" tanya Beomgyu.
"Aku gak mau main hujan, Gyu. Entar kalo kamu sakit demam lagi gimana?" ujar Eunha. Gadis itu pun menyentuh kedua bahu lelaki tersebut sambil menatapnya.
"Aku gak mau lihat kamu sakit. Dan sekarang kamu pulang aja, ya?" ujar Eunha.
"Tapi--,"
"Udah kamu pulang aja. Nanti kak Yuju bisa marah kalo kamu main sama hujan,"
Beomgyu menundukan kepalanya. "Iya kak." lalu pergi meninggalkan Eunha.
Sepertinya... Eunha yang dulu dan yang sekarang itu sangat berbeda. Kesukaannya pun berubah.
***
Beomgyu memandang tetesan air hujan yang deras di jendela kaca. Lelaki itu menundukan kepalanya sebentar lalu mendongak sambil menatap jendela. Beomgyu memanyunkan bibir bawahnya. Dan sekarang Choi Beomgyu terlihat seperti orang yang galau.
Padahal rencananya sore ini Taehyun akan menjemput Beomgyu untuk melakukan latihan pembentukan otot bersama. Namun sebelum Taehyun menjemputnya, hujan sudah turun terlebih dahulu. Hingga pun rencana itu batal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mate (Hiatus)
Fanfiction"Aku akan selalu sabar dan menunggu", "Aku yakin, kau perlahan-lahan akan mencintai ku",