Dua bulan sudah jihyo meninggalkan yoongi seorang diri, keadaan yoongi semakin memburuk ia terpuruk setelah kepergian jihyo.ingin sekali yoongi pergi ke masa depan untuk melihat apakah ia akan bahagia bersama jihyo dimasa depan nanti,kalau ia hanya seperti ini tidak ada perubahan pada kehidupan nya maka untuk apa dia hidup lebih baik dia mati saja.lebih baik ia mati daripada disiksa oleh kerinduan yang teramat sangat mendalam.setiap hari kegiatan yoongi hanya melamun memikirkan nasib nya, apakah ia akan bahagia bersama jihyo? apakah dia akan terus seperti ini? untuk saat ini yoongi tidak bekerja.perusahaanya kini di handle oleh seokjin,dengan suka hati seokjin menggantikan posisi yoongi yaa karena yoongi menjanjikan gaji double untuk seokjin dan karena seokjin juga paham dengan situasi ini,toh jika yoongi bekerja yang ada yoongi terus terusan melamun di kantor lebih baik seokjin saja yang menghandle nya sementara ini.
Untuk makan saja kalau tidak di paksa seokjin ia tidak akan makan walau ia hanya makan sedikit dan itu berhasil membuat yoongi diet empat kilo.yap yoongi menjadi lebih kurus sekarang saat seokjin menyuruh nya makan ia selalu mengatakan 'aku hanya menginginkan masakan jihyo' dan itu membuat seokjin kesal susah sekali membujuk pria min ini untuk makan setiap hari bahkan seokjin akan mengecamnya terlebih dahulu baru yoongi mau makan, ancaman yang paling sering seokjin katakan pada yoongi adalah
'aku akan menyuapi mu makan dan memfoto mu lalu esok nya kau harus melihat tv,nanti akan muncul berita seperti ini CEO tampan dan terkenal di seluruh Korea tidak mau makan jika tidak disuapi oleh sekertaris nya'
Dan itu membuat yoongi muak mendengar nya maka ia makan saja masakan seokjin sebelum ia melakukan nya,hey!galau galau seperti ini yoongi juga harus tetap menjaga image nya di depan semua orang.apa kata dunia jika itu benar benar terjadi.
Baiklah kita kembali ke min yoongi,pria tampan nan manis sedang melamun.seperti biasa ia berbaring di ranjang lalu menatap langit langit kamar nya dan melamun,ia selalu memikirkan jihyo.tidak ada yang lain.dalam hati dia mengutuk wendy yang merencanakan ini semua,yoongi menyesal memasukkan wendy di penjara harus nya ia siksa dan bunuh saja dengan sadis jalang itu!lihat saja jika dia sudah keluar dari penjara yoongi akan membunuhnya.
Yoongi meneteskan air matanya saat mengingat ngingat kelakuan nya pada jihyo dulu.mencambuk menampar dan merendahkan gadisnya.ia sangat menyesal dengan apa yang dilakukannya pada jihyo dulu.namun lamunan nya buyar saat ada seorang menelfon nya, ternyata seokjin
"Ne hyung?"ucap yoongi lemas
"Yoon perusahaan mu mengadakan proyek di Daegu,kau tidak ingin ikut pergi?"tanya seokjin
"Ani kau saja hyung"jawab yoongi masih dengan nada lemas
"Ayolah Yoon kau bisa refreshing disana dan menjernihkan pikiran mu"
"Ani aku tidak mau"keputusan yoongi masih sama
"Baiklah jika kau tidak ikut aku tidak lagi menggantikan mu dan akan mengurus surat resign ku"pria berbahu lebar ini mulai lagi mengancam yoongi,kalau sudah seperti ini yoongi tidak bisa bilang apa-apa lagi,kalau seokjin sudah mengundurkan diri siapa lagi yang akan menghandle pekerjaan nya?orang lain belum tentu jujur seperti seokjin
"Huffff ne ne neeee baiklah kau ikut kau puas sekarang hyung?"
"Puass sangat puas.kita akan berangkat besok pagi jam 9 jangan sampai telat kita bertemu di stasiun"
"Hm ya baiklah"
"Oke aku tutup dulu masih banyak pekerjaan sampai jumpa di stasiun"
"Hm"
Seokjin mematikan telpon nya yoongi mendengus kesal dengan permintaan seokjin
"Ck hyung kau ada ada saja aku sangat malas ikut dengan mu"
Dengan berat hati yoongi membereskan pakaian yang akan dia bawa besok ke Daegu,mau tidak mau yoongi harus mau kalau si pria berbahu lebar sudah mengancam yoongi bisa apa.seokjin benar benar sangat pandai mengancam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Husband
FanfictionPenyesalan selalu datang di akhir.sama seperti yoongi yang menyesal telah menyia-nyiakan istri nya yang mencintainya dengan tulus dan malah memilih kekasihnya yang hanya mencintai harta yoongi. Namun karena kebaikan hati jihyo ia memberikan satu kes...