ini lumayan panjang guys!
✨
"abis telfonan sama siapa, hm?" tanya mingyu sambil naik ke kasurnya wonwoo trus rebahan disamping pacarnya itu.
"sama bunda, eh iya tadi tante nelfon juga nanyain kamu" jawab wonwoo yang lagi senderan.
mingyu cuma manggut-manggut samar, trus miringin badan dan meluk perut wonwoo.
tangan wonwoo refleks keulur buat ngusap kepala mingyu dengan lembut.
hubungan mereka udah berjalan 9 bulan, dan selama itu banyak diisi sama pertengkaran kecil dari keduanya. ya biasalah, dalam suatu hubungan gak afdol kalau gak ada yang namanya pertikaian.
salah satunya ya itu, mingyu yang cemburuan.
ya gimana dong, resiko punya pacar manis gitu pasti bakalan dilirik sana-sini.
'huft'
"jadi kapan kamu mau nerima lamaran aku?"
tangan wonwoo yang tadinya bermain di rambut mingyu pun langsung berhenti. pertanyaan itu lagi. udah sejak sebulan yang lalu mingyu ngajak wonwoo nikah, tapi wonwoo belum siap.
entah kenapa masih ngerasa belum yakin.
menolak tua:(
"yud. . ."
"ditolak lagi ya?" tanya mingyu, cowo itu ngejauhin wajahnya dari perut wonwoo kemudian natap wonwoo dengan senyum kecut.
"kamu masih ragu sama aku?"
wonwoo ngegeleng cepat. "bukan gitu yuda"
"trus kenapa, lil?"
"aku. . .cuma belum siap aja" jawab wonwoo pelan.
"sama aja lil, itu tandanya kamu belum sepenuhnya percaya sama aku" kata mingyu trus dia ngelepasin pelukannya.
wonwoo ngegigit bibir bawahnya dengan gusar. dia juga bingung harus gimana sekarang! walaupun restu udah ada ditangan mereka, tapi kesiapan wonwoo yang belum bisa buat mereka ngelanjutin hubungan ke jenjang yang lebih sakral.
"yuda. . ." panggil wonwoo waktu ngeliat mingyu yang ngebalikin badannya trus nutup kepalanya pake selimut.
'merajuk lagi kan' batin wonwoo.
wonwoo ngehela nafas.
sedangkan mingyu maksain matanya buat merem. harusnya dia gak nanya karna udah pasti jawaban wonwoo bakal sama. harusnya dia emang gak usah nanya karna jadinya kayak gini lagi, ngerusak mood.
padahal dia sengaja nyuruh soonyoung buat nginep di kos aziel dan dia yang bakal nemenin wonwoo. tapi. . .malah jadi gini.
✨
besoknya.
mingyu mijit pelipisnya sambil sesekali meringis kecil, ngebuat jeonghan yang duduk disebelah dia pun natap mingyu dengan khawatir.
"yud, lo kenapa?" tanyanya.
"pusing anjir" jawab mingyu.
"gue anter ke klinik ya?" tawar seokmin yang ternyata denger percakapan keduanya tadi.
mingyu ngangguk, boleh lah sekali-kali dia bolos sama pak kumis lagian kepalanya juga gak bisa diajak kompromi sekarang.
"pak?" panggil seokmin sambil ngangkat tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
pulkam [meanie//seventeen] // end.
Fanfiction𝗯𝗲𝗿𝗮𝘄𝗮𝗹 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝘂𝗹𝗸𝗮𝗺 𝗯𝗮𝗿𝗲𝗻𝗴, 𝗲𝗵 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗸𝗲𝘁𝗲𝗿𝘂𝘀𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗽𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝘂𝗱𝗶𝗺𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗮𝘁𝗶 𝗯𝗮𝗶𝗸✨ 𝐮𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐝𝐞 𝐥𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 ᥙᥒdᥱr 1k of ᥕords...