9

1.5K 119 1
                                        

Pertama kali bertemu (Yan Cheng POV)

31/05/20
07:50 pm

~••~

"Jenderal, Anda yakin akan pulang sekarang? Kenapa tidak menunggu pagi, saja?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Liu Shang.

Sudah kuduga dia akan menanyakan itu. Saat seseorang memilih melakukan perjalanan di pagi hari, aku melakukan sebaliknya. Malam ini aku akan kembali ke istana. Sebenarnya aku tidak suka melakukan ini, tapi karena tugasku, aku terpaksa melakukannya.

"Aku tidak suka melihat banyak orang. Dan aku benci penyambutan." Aku menjawab pertanyaan Liu Shang.

Liu Shang diam. Dia tidak bertanya lagi. Dia tahu aku tidak suka berisik.

"Sampai di sini saja. Kau boleh kembali." Sampai di gerbang kota, aku memutuskan melakukan perjalanan sendiri.

"Jenderal tak ingin saya temani?"

Aku terkekeh. Pertanyaan macam apa itu? Dia pikir aku terlalu takut sampai harus ditemani?

"Aku ini jenderal. Memangnya siapa yang berani menyentuh rambutku?"

Itu benar. Selama ini, tak ada yang berani membuat masalah denganku. Jika ada, itu sama saja bunuh diri.

"Baiklah Jenderal, saya pergi dulu." Liu Shang membelokkan kudanya. Dia pergi.

Aku menghela napas, ini yang paling aku tak suka. Kembali ke istana. Aku benci bertemu dengan para pangeran. Begitu juga dengan kaisar. Mereka hidup dengan santainya di dalam istana, sementara aku, setiap harinya mempertaruhkan nyawa. Tapi itu lebih baik daripada harus bertemu dengan mereka.

Sampai di istana, aku mengambil jalan belakang. Aku yakin semua penghuni istana sudah terlelap kecuali penjaga yang bertugas malam. Tapi sepertinya aku salah, aku melihat seorang gadis keluar dari kediaman pelayan. Dia berjalan mengendap-endap. Tingkahnya mencurigakan. Apa dia mencuri sesuatu?

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Bahu gadis itu terangkat. Dia spontan menolah. Melihatku, dia mengelus dada. Tak lama dia menghampiriku.

"Bisakah kau melepaskanku? Kali ini... saja." Gadis itu menunjukkan jari telunjuknya.

"Apa kau mencuri?"

Dia menggeleng cepat.

"Aku tidak mencuri. Aku hanya ingin keluar dari sini. Tapi aku tidak mendapat izin. Aku pelayan baru di sini."

"Untuk apa kau ingin keluar?"

"Melihat festival lentera."

Melihat festival? Alasan yang tidak masuk akal. Seorang gadis malam-malam begini  keluar hanya ingin melihat festival lentera? Sangat tidak masuk akal. Dia pikir aku mudah tertipu dengan ucapannya? Ck. Tidak semudah itu.

"Aku tidak bisa mempercayaimu."

"Kumohon. Aku ingin sekali melihat festival itu." Gadis itu tiba-tiba memegang tanganku. Apa-apan ini?

"Jika kau tidak percaya, kau bisa ikut denganku untuk membuktikannya. Bagaimana?"

Dasar gadis tidak tahu malu. Sudah berani memegang tanganku, sekarang malah menyuruhku ikut dengannya. Rupanya dia ingin membawaku pada komplotannya. Dasar gadis bodoh. Dia mau bunuh diri rupanya. Baiklah, aku ikuti permainanannya.

"Terima kasih. Aku akan mengingat kebaikanmu." Gadis itu tersenyum senang melihat anggukanku.

Ck. Dasar gadis licik. Aku tidak akan terpengaruh dengan senyumanmu itu.

Yin Wei & Pangeran Ke-9 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang