Berita bagus; Aku mencintaimu
29/05/20
06:15 am
~••~
Yin Wei hari ini mengikuti tes menjadi kepala pelayan. Dia sangat gugup. Saingannya tidaklah sedikit. Para pelayan yang sudah senior banyak yang mengikuti tes. Rupanya posisi kepala pelayan banyak diinginkan."Yin Wei, semangat! Kami berdoa untukmu." Liu Qu dan Xin Mei memberi semangat untuk Yin Wei.
Yin Wei mengangguk. Mereka selalu baik padanya. Dia tak akan mengecewakan mereka. Dia harus berhasil.
Setelah melewati beberapa tes, Yin Wei bertahan hingga menyisakan tiga peserta. Dia dan dua pelayan lainnya, harus mengikuti tes terakhir. Dimana permaisuri kaisar yang turun tangan mengawasi mereka. Inilah puncak yang paling menegangkan. Yin Wei harus pandai-pandai menarik perhatian permaisuri dan menampilkan yang terbaik. Kalau tidak, dia bisa langsung ditendang.
Tes pertama, Yin Wei harus membuat susunan kursi yang baik untuk perjamuan. Ini hal yang mudah baginya. Dia bisa menyelesaikannya dengan cepat. Lalu yang kedua, dia harus melayani Permaisuri. Menyajikan makanan, mengambilkan nasi dan lauk hingga menuangkan teh.
"Siapa namamu?" Permaisuri bertanya. Dia kagum melihat Yin Wei yang pintar menuangkan teh.
"Yin Wei, Yang Mulia." Yin Wei menunduk penuh hormat.
"Kau pandai sekali menuang teh, dimana kau belajar?"
"Yang Mulia terlalu memuji. Saya hanya belajar dari orang tua saya."
"Orang tuamu pasti hebat."
"Saya berterima kasih atas nama orang tua saya."
"Sama-sama." Permaisuri tersenyum. Dia sangat suka dengan orang yang sopan.
"Apakah Yang Mulia mau melihat saya menuang teh dengan mata tertutup?"
Terkejut. "Apa kau bisa?"
Yin Wei mengangguk. Ini saatnya dia menarik perhatian permaisuri. Jika dia beruntung, Permaisuri akan langsung menerimanya setelah melihat keahliannya.
"Coba perlihatkan!"
Yin Wei mengambil sapu tangannya kemudian menutup matanya. Dia meraba untuk mengambil teko. Tangan lainnya dia gunakan untuk mengambil cangkir. Sebelum menuang teh, dia berdoa pada dewa, semoga saja dia berhasil. Jika gagal, dia mungkin akan langsung ditendang. Memalukan!
Permaisuri melihat begitu teliti setiap gerakan Yin Wei. Bagitu Yin Wei menuang teh, matanya terbuka lebar, gadis itu tidak menumpahkan setitik air pun. Dia mamasukkannya dengan benar.
"Wah! Kau memang hebat."
Yin Wei membuka penutup matanya. Dia melihat permaisuri yang terkagum-kagum menatapnya.
"Terima kasih." Yin Wei menunduk. Dia tersenyum.
"Aku memilihmu sebagai kepala pelayan."
Yin Wei langsung mengangkat kapalanya. Dia menunjukkan ekspresi tak percaya.
"Benarkah?"
Permaisuri mengangguk. "Belum pernah aku melihat gadis seunik dirimu. Aku akan merasa senang jika kau melayaniku."
Yin Wei tak percaya. Mulai sekarang dia menjadi kepala pelayan? Ini seperti mimpi.
Terima kasih Dewa.
....
Duduk di bawah pohon Sakura seperti biasa. Yin Wei sesekali meneguk teh untuk menghilangkan hawa dingin. Dia memandang ke arah biasanya Yan Cheng akan muncul. Yin Wei hampir dua jam berada di sana namun tak ada tanda-tanda kedatangan Yan Cheng. Mungkin Pangeran ke-9 itu tidak akan datang.
![](https://img.wattpad.com/cover/224900867-288-k693186.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yin Wei & Pangeran Ke-9 (Tamat)
Short StoryDia sosok yang menakutkan di kerajaan Jin. Semua takut menatap matanya. Tapi seorang gadis tak berpengaruh sama sekali. Dia begitu santai ketika berbicara dengan Pangeran Ke-9 dan berani membalas tatapan matanya Warning! Cerita ini alurnya berbelit...