Selamanya tidak akan pergi
11:39 am
12/06/20Dia sudah hampir tidur tadi. Tapi mendengar Yin Wei mengatakan tiga kata itu, matanya langsung terbuka sempurna. Dia tidak salah dengar kan?
"Apa yang kau katakan tadi?" Yan Cheng memastikan apa yang didengarnya tidak salah.
Yin Wei terkejut. Dia harus mengulanginya lagi?
"Apa kau tidak mendengarkan?"
"Aku hanya ingin memastikan. Apa kau mengatakan bahwa kau mencintaiku?" Yan Cheng ragu-ragu. Bagaimana jika ia salah. Dia mungkin akan kehilangan muka.
Yin Wei mengangguk.
"Benarkah?"
"Ng...."
Mendengarnya, Yan Cheng merasa ingin melompat-lompat sambil berteriak. Dia sangat bahagia. Yin Wei akhirnya mencintainya. Apa yang lebih baik dari ini?
Mendekatkan wajahnya pada Yin Wei, sebuah tangan menahannya.
"Cheng Cheng.... Kau sudah berjanji untuk tidak melakukan apapun."
Ya ampun.... Dia baru ingat. Dia menyesal telah membuat perjanjian itu.
"Baiklah.... Kalau begitu aku memelukmu saja." Yan Cheng memeluk tubuh Yin Wei. Dia sebenarnya kecewa tidak bisa mencium Yin Wei.
"Aku suka kau mengatakan tiga kata itu. Aku sangat senang. Akhirnya kau mencintaiku. Aku berjanji akan selalu menjagamu Yin Wei. Tak akan meninggalkanmu sampai kapanpun." Yan Cheng berkata dengan serius.
Mendengar perkataan Yan Cheng. Yin Wei merasa bahagia. Dia senang memiliki seseorang yang sangat mencintainya.
"Terima kasih Yan Cheng. Aku sangat senang mendengarnya. Aku berjanji hanya ada kamu di hatiku."
Malam semakin larut. Dua orang yang saling berpelukan itu perlahan menuju alam mimpi.
...
Matahari bertukar posisi dengan bulan. Sinar matahari perlahan masuk ke sela-sela jendela. Mengusik dua orang yang masih terlelap.
Silau. Yan Cheng perlahan membuka matanya. Dia tersenyum melihat Yin Wei yang masih terlelap. Perlahan tangannya menyentuh setiap lekuk wajah gadis cantik di depannya.
Merasa sedikit dingin, Yin Wei melenguh dalam tidurnya. Yan Cheng tertawa kecil. Dia suka melihat Yin Wei terusik. Dia terus menyentuhnya. Menoel hidungnya.
"Ng...." Yin Wei menyingkirkan tangan yang mengganggunya. Pelan-pelan matanya terbuka. Dia berkedip beberapa kali sebelum akhirnya melotot.
"Kamu sudah bangun?"
Yin Wei terkejut. Dia langsung bangun.
"Kau.... Apa yang kau lakukan di sini?" Yin Wei gelagapan. Tidak ada yang terjadi antara dirinya dan Yan Cheng tadi malam, kan?
"Kau sudah lupa? Tadi malam kita tidur bersama."
"Apa?" Tidak. Ini buruk. Mereka belum menikah tapi sudah tidur bersama.
"Kenapa kau terkejut? Bukankah tadi malam kau mengizinkannya?"
Mengizinkan? Yin Wei mencoba mengingat. Tentang perjanjian itu, dia mengingatnya. Dia merasa lega. Rupanya dia tidak melakukan apa-apa dengan Yan Cheng tadi malam. Hanya tidur saja. Dia sudah berpikir yang bukan-bukan tadi.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Ah, tidak." Yin Wei turun dari tempat tidur. "Bangunlah sudah pagi." Yin Wei berjalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yin Wei & Pangeran Ke-9 (Tamat)
Short StoryDia sosok yang menakutkan di kerajaan Jin. Semua takut menatap matanya. Tapi seorang gadis tak berpengaruh sama sekali. Dia begitu santai ketika berbicara dengan Pangeran Ke-9 dan berani membalas tatapan matanya Warning! Cerita ini alurnya berbelit...