PART 12 (Bag 1) - Terima Kasih Sudah Menunggu!

871 20 6
                                    


"Air panas... air panas" semua orang yang berada di depan gedung fakultas tehnik berhambur ketika mendengar suara cempreng di belakang. Rupanya, yang berteriak barusan adalah Delia.

Yang mengenal Delia, langsung bergeleng-geleng kepala. "Dasar..."

"Kirain air panas beneran... hahahaha"

"Hahahaha thanks bro, udah ngasih jalan... lagian loe orang ngapain ngumpul di sini, kek gak ada kerjaan aja" kata Delia sambil berjalan santai.

Dua bahu kawannya di pukul pelan oleh Delia, juga beberapa pria yang langsung bersorak meneriaki gadis itu.

"Huuuuuuu!"

"Suit... Suit! Del, loe kapan seh berenti jadi jagoan di kampus... gue udah pen jadi cowok loe tau."

"Hahahahahaha."

"Nih... kalo loe orang mau nyoba... silahkan." Ujar Delia sambil menunjukkan kepalan tangan kepada teman-teman cowoknya.

"Hahahaha."

Semuanya tertawa.

Lalu, Delia pun berjalan masuk melewati kumpulan kawanannya itu.

Semua orang berkumpul, dan 90% adalah kaum pria yang mencoba melihat-lihat mahasiswa baru apakah ada cewek cantik yang berkuliah di tempat mereka. Minimal cantiknya seperti Delia dan Rani.

Tapi...

semua cowok sudah tau seperti apa Delia, makanya mereka tak ada lagi yang mau mendekatinya untuk mencoba menjadikannya kekasih. Jadi mereka kebanyakan berharap, adanya mahasiswi baru yang cantik, yang bisa mereka targetkan nanti.

Yah! Ini adalah tahun ajaran baru. Dan tak terasa, Delia telah berkuliah dan juga berada di kota Makassar selama setahunan lamanya. Banyak hal yang Delia lakukan selama ini, yang jelas Delia cukup menjalani hari-harinya dengan ceria.

Delia...

Banyak pria yang selalu saja menginginkannya jadi kekasih.

Hanya saja, Delia selalu menolaknya dengan alasan ingin fokus ke kuliah. Bagaimana dengan pria bernama Hendra? Delia tidak menjawab ya atau tidak, ketika 6 bulan yang lalu pria itu mencoba keberuntungannya untuk menyatakan cinta ke Delia.

Setelah kedekatannya yang berjalan 4 bulan, Hendra yang cukup sabar dengan Delia akhirnya memendam perasaannya selama itu, dan karena ia tak dapat menahannya lagi, maka dari itu ia pun mengutarakan perasaannya di malam itu.

Malam tahun baru di Pantai Losari.

Duduk di dalam mobil, Delia bersama Hendra merayakan pergantian tahun. Delia yang memang tak ada kegiatan apapun, mengiyakan ajakan Hendra. Juga, karena Delia merasa Hendra memang cowok yang baik, dan juga selama 4 bulan ia menjadi teman, banyak hal yang Hendra lakukan buat Delia.

Setelah memarkir mobil.

Hendra mengajak Delia berjalan kaki, menembus kepadatan orang-orang yang berjalan kaki, karena akses menuju ke lokasi di tutup untuk roda dua maupun roda empat. Hanya boleh berjalan kaki saja ke tempat itu.

"Del... sini jangan jauh-jauh" kata Hendra saat langkah kaki Delia lebih cepat darinya.

"Hehe, lagian kak Hendra lambat amat jalannya." Kata Delia yang memelankan langkahnya.

"Ye... nikmati dulu berjalan kaki, kalo buru-buru gitu yang ada bakal capek kali." Balas Hendra membuat Delia hanya geleng-geleng kepala.

"Cckckck... dasar, kok kalah ama Delia."

"Yeee... kamu kan preman kampus. Jadi wajar."

"Hahahaha, enak aja."

"Hahahaha, kalo kamu ketawa gitu, makin manis aja Del."

I'm Not A ForeignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang