Couple Goals

1.1K 193 29
                                    

Bismillah...

Salah satu hal yang membuat Alif gak terlalu suka acara kemah adalah karena kemah membuat pemuda itu akan menjadi lebih cepat ngantuk dari biasanya. Kalau biasanya Alif tidur jam 11 malam, setelah kemah Alif akan tidur tepat setelah shalat isya.

Sebenarnya itu hal yang bagus untuk kesehatan, tapi karena Alif punya banyak tugas sekolah dan tugas OSIS, cowok itu jadi kelimpungan juga.

Karena itu, untuk mengakali kebiasaan barunya, Alif akan bangun lebih pagi untuk mengerjakan semua tugas. Dan efeknya, Alif jadi gampang ngantuk di kelas.

"Alif!"

Panggilan riang itu membuat Alif yang sedang memejamkan mata sambil menaruh kepala di atas lipatan tangan jadi mengerjap pelan. Pemuda berkacamata itu menoleh ke samping dan mendelik saat melihat Alifa sudah berdiri di sebelahnya dengan wajah ceria.

"Eh, Alifa. Kenapa Fa?" tanya Alif sambil menegakkan tubuh sopan. Mencoba mengerjap-ngerjapkan mata untuk mengusir ngantuk.

"Aku dengar dari kak Nadia, katanya kamu jadi perwakilan OSIS pas diklat karena gantiin aku, iya?" tanya Alifa yang sudah mendudukan tubuh di kursi yang ada di depan Alif.

Alif mendelik. Baru ingat dengan alasannya itu.

"Ehm iya," ucap Alif.

Senyum Alifa melebar begitu saja.

"Makasih ya Alif udah gantiin aku," kata Alifa. Alif mengangguk kecil.

"Gak apa-apa, lagian diklatnya seru kok, walaupun agak capek," sahut Alif lalu menguap pelan.

"Kamu udah makan?" tanya Alifa yang melihat Alif sudah menyandar sambil memejamkan mata. Alif  menggeleng lalu membuka mata perlahan. Matanya jadi berkeliling melihat kelas yang sudah sepi.

Eh? Sudah jam istirahat ya?

"Belum, ngantuk banget sampai gak ada tenaga ke kantin, tapi agak lapar sih," jawab Alif.

Alifa tersenyum lagi lalu berdiri dari dari duduknya, "sebentar ya," kata gadis itu yang dibalas Alif dengan anggukan kepala.

Saat Alif sudah hampir tertidur, Alifa datang lagi sambil menaruh kotak makan di atas mejanya. Mata Alif mengerjap saat mendengar suara kotak yang beradu dengan meja kemudian berubah berbinar saat melihat sandwich isi daging dan telur yang dibuatkan oleh Alifa.

"Buat aku?" tanya Alif girang. Alifa mengangguk.

"Makasih Alifa," ucap Alif langsung memakan sandwich buatan Alifa. Alifa tersenyum melihatnya.

"Kamu gak makan?" tanya Alif dengan mulut penuh. Alifa menggeleng kecil.

"Aku lagi puasa."

"EH?"

Alif jadi berhenti mengunyah. Menatap gadis berhijab di depannya itu dengan tertegun.

"Jadi sandwichnya sengaja kamu buatin buat aku dong?" tanya Alif lagi.

Alifa mengangguk gugup. "Iya," jawabnya.

Mendengar itu Alif tak dapat menahan senyum. Pipinya jadi ikut memerah melihat ekspresi malu-malu Alifa.

"Makasih Alifa," kata Alif lagi, tapi ucapan terimakasih kali ini bukan untuk sandwichnya, melainkan untuk perhatian yang diberikan Alifa padanya.

"Sama-sama," jawab Alifa malu.

Setelah kejadian itu, Alif dan Alifa jadi lebih akrab dari biasanya. Gadis itu jadi sering membuatkan Alif bekal dan makan bersama waktu istirahat. Alif tentu saja sangat senang dengan kebiasaan baru Alifa itu. Penantian panjangnya sejak kelas satu SMA berbuah manis.

Penulis Seleb [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang