Niatnya bikin cemburu, tapi ...

1.1K 202 41
                                    

Bismillah...

Yara
Gue duluan

Yara
Dijemput kak Raven

Alif yang sedang mengancingkan seragamnya jadi mendelik saat melihat pesan yang dikirimkan Yara. Lalu tanpa peduli dengan seragamnya yang belum terkancing dengan sempurna (soalnya Alif mengenakan kaos putih di balik seragamnya), Alif langsung keluar dari rumah. Hendak menanyakan maksud chat Yara.

Sesampainya di rumah gadis itu, Alif disambut Yohan yang hendak mengeluarkan motor. Kedua alis Yohan terangkat saat melihat Alif muncul di depan rumahnya dengan panik.

"Lho? Kok lo masih di sini? Gue kira lo bareng kak Yara bang," celetuk Yohan.

Alif tercengang. "Hah? Yara udah pergi?"

Yohan mengangguk polos.

"Kenapa? Berantem lagi?" tebak Yohan yang sudah hafal dengan kebiasaan kakak dan tetangganya itu. Alif menghembuskan napas panjang lalu menggeleng.

"Enggak berantem sih, lagian gue kemarin udah minta maaf, trus dia bilang gak apa-apa," curhat Alif. Yohan mendecak kecil.

"Yailah bang, lo kayak gak tau cewek aja, bilangnya sih gak apa-apa tapi ngambeknya lanjut terus," timpal Yohan sok tau. Alif mendengus.

"Gitu ya? Hebat juga lo," puji Alif.

Yohan bergumam. "Atau bisa jadi karena hal lain sih bang," ujarnya. Alif menaikkan alis.

"Maksud lo?"

Yohan mengangkat bahu agak kurang yakin.

"Yah, bisa jadi kak Yara gak mau lagi dianterin sekolah sama lo, soalnya ..." Yohan menggantung kalimatnya, memperhatikan wajah Alif yang terlihat cengo, "saingan lo ke sekolah pakai mobil," sambungnya.

Alif tanpa sadar jadi mengumpat kecil membuat Yohan terbahak.
Untuk sejenak Alif lupa dengan prinsipnya yang tak mau berkata-kata kasar.

🍭🍭🍭

Yara duduk di atas mobil Raven dengan tersenyum kaku. Menatap lurus ke depan dengan perasaan kesal. Niatnya sih mau bikin Alif keki karena Yara pagi-pagi sudah pergi dengan Raven. Tapi yang terjadi ... malah sebaliknya.

Yara pikir Raven menjemputnya sendirian. Lalu mereka akan duduk berdua di atas mobil. Yara duduk di sebelah kiri Raven, lalu berbincang  manis dengan seniornya itu. Seperti tuan dan nyonya.

Namun yang terjadi ... Yara malah menjadi nyamuk saat ini. Duduk di belakang sendirian tanpa pasangan.

"Beb, bilang aaa!"

"Ck, apa sih, kamu kalau mau ngemil sendiri aja sana-"

Raven memang mengeluh tapi mulutnya tetap terbuka, menerima suapan keripik kentang dari Airin. Airin tertawa kecil lalu menoleh ke belakang, menatap Yara ceria.

"Kak Yara mau makan keripik juga?"

Yara langsung menggeleng mendengar tawaran itu, walau bibirnya tetap tersenyum.

Ini! Gadis tinggi berwajah imut ini pelakunya! Yara mengira sahabat Raven itu seusia mereka, tapi ternyata Airin masih kelas 3 SMP. Suaranya melengking dan heboh sekali. Wajahnya polos tapi kelakuannya ... astaghfirullah.

"Beb, nanti kita nonton lagi yuk," katanya pada Raven. Raven mendengus.

"Enggak, aku mau belajar."

"Ih! Gak asyik banget! Kak Yara ikut yuk!" ajak Airin.

Yara menggeleng kuat. 

Gak usah! Cukup kali ini saja Yara jadi obat nyamuk!

Penulis Seleb [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang