FanMeet

1K 180 18
                                    

Bismillah...

Yara sedang memakan bakso dengan Gisella saat melihat Manaf berjalan mendekat ke arahnya dengan wajah datar. Gadis itu mengerjap, Manaf menarik kursi dan duduk di sebelah Yara.

"Nih."

Yara mengerutkan kening, Manaf mengulurkan empat tiket berwarna biru kepadanya.

"Apa nih?" tanya Yara.

"Tiket fanmeet," jawab Manaf datar.

Yara mengerjap dua kali. Lalu menerima tiket yang Manaf ulurkan. Matanya membelalak saat membaca tiket itu.

"Kak Vita? Ini tiket fanmeet kak Vita, Gis!" teriaknya pada Gisella. Gisella yang sedang menyeruput kuah bakso langsung tersedak karena Yara tiba-tiba berteriak menyebut nama penulis kegemaran mereka berdua.

"HAH? SERIUS LO?" tanya Gisella dengan mata melebar sama seperti Yara. Yara mengangguk kuat.

Manaf yang melihat reaksi keduanya jadi tersenyum tipis. Kedua gadis itu sudah berdiri lalu meloncat-loncat kegirangan.

"Tiketnya ada empat! Ya ampun Naf, lo baik banget," kata Yara dengan mata yang berbinar terharu. Manaf berdehem.

"Baru sadar?" tanya Manaf dengan nada sombong.

Yara yang biasanya langsung meledek Manaf kalau susah narsis seperti itu kali ini tidak melakukannya. Hatinya sedang senang sekarang.

"Enggak, gue selalu sadar lo itu orang baik," ujar Yara manis membuat Manaf jadi mencibir.

Yara kembali menoleh ke arah Gisella yang sudah menatap tiket fanmeet itu dengan tatapan memuja harta kartun.

"Kita ajakin siapa aja nih?" tanya Yara.

Gisella bergumam.

"Eum, kalau Abyan gimana?" tanya Gisella membuat mata Yara membulat.

"Weh? Serius lo?" tanya Yara. Gisella mengangguk.

"Abyan itu ... eum, ya pokoknya gitu lah, ajakin dia aja ya?" kata Gisella.

Yara menggeleng-geleng takjub. Tangannya bersedekap.

"Perasaan lo kemarin antipati banget sama dia, kenapa tiba-tiba jadi pengen dekat?" tanya Yara. Ekspresinya berubah jahil saat melihat pipi Gisella sedikit merona saat Yara menyebut kata 'kemarin' seolah ada yang terjadi waktu itu.

"Ciee ... Gisella," ledeknya. Gisella mendengus.

"Udah, udah, berarti yang satu lagi Manaf?" tanya Gisella jadi mengalihkan tatapan pada Manaf yang duduk diam di sebelah Yara. Manaf menggeleng.

"Enggak, gue gak perlu tiket, lo ajakin Alif aja," kata Manaf santai.

"Oh iya! Boleh juga tuh ide lo!" kata Yara langsung heboh. Manaf mendecih.

Gisella jadi memperhatikan Manaf dan Yara yang sudah saling meledek satu sama lain. Sebenarnya Gisella tidak kenal dengan anak baru itu. Lagipula kabarnya Manaf bukan tipe orang yang suka bersosialisasi, bahkan nama teman sekelasnya saja cowok itu tak ingat. Tapi melihat Yara dan Manaf yang dekat begini membuat Gisella jadi mengambil kesimpulan sendiri.

"Naf, lo gak apa-apa kalau Yara ngasih tiket yang satu lagi ke Alif?" tanya Gisella.

Manaf mengangkat alis lalu menoleh ke arah Gisella.

"Lah? Emang apa salahnya?" tanya Manaf bingung.

Gisella bergumam sejenak, "bukannya lo naksir Yara?" tanyanya membuat Manaf dan Yara langsung mendelik kompak.

Penulis Seleb [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang