Kedua sejoli itu kini sudah berada di parkiran, seluruh pasang mata menatap keduanya.
Ada yang menatap sinis, ada yang berdecak kagum, ada pula yang pura-pura tak melihat.
"Abang Bevan! Kok Tata ditinggalin!" Jerit Tata tat kala melihat kakak tingkat yang merangkap tetangganya itu berjalan terlebih dahulu.
Tanpa memperdulikan cewek dibelakangnya, cowok berperawakan tegap itu terus berjalan.
"Lo ke kelas, jangan ikutin gue." Perintah Bevan menghentikan langkahnya tanpa berbalik badan.
Tata menuruti perintah cowok itu. Lagi pula ia harus mengerjakan pr fisika yang sudah terbengkalai sejak seminggu yang lalu.
Cewek itu berjalan dengan senyum manisnya, tak lupa bibir manisnya mengalunkan lagu favoritnya.
"Ta!" Sesampainya di depan pintu kelas, lengan cewek itu ditarik oleh teman-temannya.
Tata memberontak melepaskan tangannya, "Apa sih kalian, sakit tau tangan Tata!" Desisnya dengan mata mendelik.
"Lo ada hubungan apa sama Kak Bevan?" Tanya Aileen to the point.
Cewek yang di tanya mendudukkan dirinya di kursi, merekahkan senyum di bibirnya, "Doain, ya. Kali aja Abang Bevan nyangkut ke Tata." Cengirnya.
Kyra memutar bola matanya malas, "Yang ada Ka Bevan ilfeel kali sama lo!"
Tata menjulurkan lidahnya, lantas mengambil buku fisika dari dalam ranselnya.
"Pinjem buku lo dong, Aileen." Pinta Tata dengan suara imut khasnya.
Aileen yang dingin itu pun memberikan bukunya cuma-cuma. Ia malas menghadapi sikap manja nan menyebalkan sahabatnya.
***
Kringg ...
Bel tanda istirahat berbunyi, siswa-siswi berhamburan dari seantero kelas.
"Ayo gais ke kantin!" Tata seketika menghentikan aktivitas mencatatnya.
Ketiganya berjalan ke kantin dengan penuh candaan. Tak lupa, Tata lah yang menjadi bahan bullyan nya.
Kyra tak dapat menghentikan tawanya ketika beberapa menit yang lalu Tata terpeleset dan mencium tiang yang berada di koridor.
"Hahaha ..."
"Anjir gak kuat, bego!"
"Hahaha!"
Cewek yang menjadi bahan tawaan itu tak terima, ia mendorong bahu kedua sahabatnya, "Tau ah, bete bete bete!"
"Bukannya di tolongin, bibir Tata gak suci lagi kan," cebiknya.
Kyra mengusap sisa-sisa air mata akibat tawa berlebihannya, lalu menoyor pala cewek disampingnya, "Makanya jangan nyengir mulu, kepeleset kan lo!"
"HAHAHAHA ..."
"Cek ... Cek ... 123."
Ketiga cewek itu menghentikan langkahnya seketika tat kala mendengar pengumuman akan disampaikan.
"Pengumuman kepada siswa-siswi yang sudah mengikuti seleksi osis kemarin, ditunggu di ruang osis, sekarang!" Ucap seseorang yang suaranya familiar di telinga cewek manja itu.
"Dadaaaaah! Tata mau ketemu Abang ganteng dulu." Ujarnya seraya menepuk kepala sahabatnya.
Kyra dan Aileen bertatapan, "Songong tu anak!" Ucap mereka serempak.
"Awas si Abang nya ilfeel!" Teriak Kyra yang masih terdengar di telinga Tata.
Cewek manja itu berjalan dengan hati yang berdesir, tak sabar untuk bertemu dengan cowok idamannya.
Saat sampai didepan pintu ternyata di sana sudah ramai, "Assalamualaikum." Salam cewek itu.
"Waalaikumsalam, cepet langsung baris!" Perintah kakak kelas yang waktu itu berdampingan dengan Bevan.
Tata menyesuaikan dirinya dengan barisan yang sudah ada, ia menatap seseorang yang berbaris di samping kanannya, "Hai, aku Tata." Ucap cewek itu.
Yang di ajak bicara menatap Tata sekilas, lalu menatap ke depan lagi. Berjaga-jaga agar tak ketahuan mengobrol.
"Gue Diva," jawabnya dengan senyum tipis.
"Itu yang ngobrol di belakang, maju!" Perintah seseorang bersuara bass yang Tata kenal.
Tata menatap Bevan tanpa takut, ia malah tersenyum. Ini bukan waktu yang tepat, tapi Tata tetaplah Tata.
"Abang Bevan jangan galak-galak sama Tata, Tata bilangin Tante Jihan, loh!"
Bevan menatap Tata dengan tajam, cewek itu membalas dengan tak kalah sengitnya.
"Gue rasa mereka bakal jodoh, si Tata doang yang bisa ngebantah Bevan, kita kita mana berani." Bisik Reva---kakak kelas yang waktu itu berdampingan dengan Bevan pada rekan di sampingnya.
Tata melunakkan wajahnya lalu kembali seperti kebiasaannya, tersenyum cengengesan, "Iya deh Tata diem, tapi Tata lolos ya, Bang?"
Bevan menatapnya sinis, lalu memalingkan wajahnya.
"Lo urus tu anak, Rev!" Cowok itu melangkahkan kakinya ke luar ruangan.
Reva mengambil alih perhatian calon pengurus osis, "Oke, semuanya lolos tanpa terkecuali."
"Yeeeeeee," sorakan heboh dari calon anggota itu. Ada yang ber-tos ria, ada yang berjingkrak-jingkrak seperti halnya Tata.
"Ye ye Tata lolos, ye ye ..." Cewek itu seketika menjadi pusat perhatian, pasalnya cewek itu kini tengah berjoget ria di atas meja tanpa tahu malu.
Tata menghentikan aksi gilanya, "Apa liat-liat?" Seisi ruangan tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan absurd calon anggota osis itu.
"Nanti kita bakal ada LDKS, tunggu info selanjutnya aja, ya. Sekarang kalian boleh istirahat." Ujar Reva membubarkan calon anggotanya.
Tata setengah berlari agar sampai ke kantin dengan cepat. Saat sudah sampai di depan, tatapannya mencari kedua sahabatnya.
Tanpa disangka, seseorang menarik kerah baju cewek itu.
"Eh eh eh ..." Refleks Tata.
Cewek bermake-up tebal itu mengangkat dagu Tata, "Gak usah sok kecentilan deh, lo!"
"Ma ... Maksudnya?" Tata tergagap.
Cewek itu menjambak rambut Tata dengan ganas, "Gak usah pura-pura, lo! Ngapain Lo deketin Bevan?!" Ujarnya dengan sinis.
"Masih adek kelas aja belaga, lo!" Desis salah satu teman dari cewek tadi.
Plak!
Tata mengusap pipinya yang ditampar oleh kakak kelas itu. Baru saja hendak membalas, cewek yang tadi menamparnya kini mengambil gelas berisi jus strawberry dan menumpahkannya pada sekujur tubuh Tata.
"SERA!" Bentak seseorang dari jauh.
"Ups." Ucap cewek itu sembari menggigit bibir bawahnya.
Cewek yang diketahui bernama Sera itu menatap kedua temannya, "Gimana nih?" Yang hanya ditanggapi gelengan.
⚡⚡⚡
Yo yo wasap gengs!
Author receh balik lagi nic, jangan lupa vote, comment n share yaaaaa biar aku makin semangat buat update.Luf u all!
4/6/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You
Teen Fiction"Apa motivasi masuk osis?" "Mau ke kamu." Bagi Tata, Bevan adalah cinta pertamanya. Ia jatuh cinta ketika pertama kali menatap mata Bevan. Ia belum pernah jatuh cinta sedalam ini pada laki-laki selain ayahnya. Dengan sepenuh hati, Tata berusaha melu...