🌼14🌼

315 45 3
                                    

"Ehm ngomong ngomong, berapa usiamu Jisung?"

"18, berbeda sehari dengan saudariku"

Eunha menggentikan gerakan makannya. Seakan tertarik dengan kehidupan pria muda didepannya.

"Kau punya saudara? Kandung? Laki laki atau perempuan?" Tanya Eunha beruntut.
Jisung mengulas senyum karena keimutan Eunha. Wanita ini padahal terpaut lima tahun lebih tua dan bersuami. Namun kenapa dia seimut ini.

"Ya, kami kembar dan dia perempuan. Ibu melahirkan aku pukul 00.00 dan lima menit kemudian dia menyusul" ucapnya.

"Oh, aku sangat ingin bertemu dengannya"
"Kak Eunha bisa kok ketemu"

"Bolehkah?"

"Tentu saja"

Mereka tertawa bersama kemudian. Sudah lama Eunha menginginkan momen ini. Berbicara dengan lawan jenis tanpa kecanggungan apapun. Ada, dan hanya Vernon. Itupun sekarang Vernon selalu sibuk. Jaehyun? Hem, Eunha masih ragu meski hubungan mereka membaik.

Selesai makan tentunya berkat traktiran Eunha, mereka berjalan pulang. Tidak lupa membungkuskan satu makanan lagi untuk saudara Jisung. Mereka telah akrab walau hanya hitungan jam.

"Ehm, kak Eunha?"

"Iya?"

"Kita sedang berjalan ke arah rumahku. A-apa kakak tidak pulang juga?"

"Kau mengusirku?"

"B-bukan begitu maksudku. Aduh, bagaimana ya?"

Terdengar suara gelak tawa dari sang perempuan.

"Hahahaha aku hanya bercanda. Apa kau takut?"

"Tapi ini sudah malam. Tidak baik wanita keluar di jam segini. Apalagi wanita penting seperti kakak"

Tawa Eunha berhenti. Disusul kesunyian yang mendadak membuat lidah Jisung kelu. Dia tidak bermaksud menyinggungnya.

"Hem. Wanita penting ya?" Kata Eunha lemah.

"Kak aku minta maaf jika salah berbicara" mohon Jisung.

"Tidak apa apa kok. Kau benar, aku wanita penting. Tetapi kau tau tidak, jadi penting itu susah sekali"

Mengikuti derap langkahnya, Jisung hanya mendengarkan perkataan Eunha. Jisung diam tak tau harus menanggapi bagaimana.

"Aku lelah sekali. Aku lelah mengikuti peraturan peraturan yang dibuat. Syarat syarat sulit yang harus dipenuhi. Berpikir keras menemukan solusi dibalik permasalahan yang besar. Yah, aku sudah melakukan semua itu dari waktu yang cukup lama.

Ayahku mempercayaiku sewaktu aku masih muda. Lulus dari sekolah menengah atas, beliau sedikit demi sedikit mengajariku hal hal pebisnisan yang rumit sekali saat itu. Lalu menyuruhku berkuliah S1 diluar negeri mengambil jurusan Managemen Bisnis.

Jujur, itu bukan keinginanku. Aku lebih tertarik dengan bahasa. Namun, karena rasa sayang dan hormatku lebih besar ke Ayah, akhirnya aku pun mengiyakan. Dan melakukan mandatnya hingga sekarang"

Eunha sudah menyangka dirinya akan seperti ini. Dia akan begitu saja terbuka dengan orang lain yang membuatnya nyaman. Salah satu kelemahan Eunha.

"Maaf, aku seharusnya tidak bercerita"

Perempuan itu menunduk, sehingga Jisung tidak dapat melihat wajah cantiknya. Haha, bahkan sedari tadi Jisung tidak benar benar memahami seluruh cerita karena fokusnya hanya pada kecantikan alami Eunha. Di malam hari, hanya dengan redup lampu jalan. Eunha begitu bersinar.

"Tidak masalah Kak"

"Oh ya? Kalau begitu, kau. Bagaimana kehidupanmu?"

"Hah?"

MY SWEETY HUSBIE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang