🌼18🌼

411 42 3
                                    

*Happy Reading, maaf banyak typo

"Kita harus mendarat ditempat yang aman, tentunya bukan disana" Jinyoung masih fokus menyetir heli.

"Tapi disana jaraknya lebih dekat dengan markas Seulgi" Mereka sedari tadi beradu argumen tentang pendaratan ini. Eunha mengotot meminta agar mereka turun tak jauh dari lokasi.

"Heli ini cukup besar dan mencolok. Orang orang Seulgi pasti curiga. Kau mau kita terkepung dan kalah dalam permainan ini?"

Eunha diam. Ungkapan Jinyoung tadi ada benarnya. Namun, kondisi bisa lebih riskan jika ia berhasil menculik Jennie sedangkan jarak helinya cukup jauh.

"Aku ada cara lai-"

"TIDAK! JANGAN ANEH ANEH!"

"Kita tidak bisa lakukan lebih lagi. Waktu dan kondisi terbatas, ini sudah tindakan yang maksimal" Minhyun yang dari tadi terdiam mendengarkan cekcok akhirnya menyetujui opini Jinyoung.

Eunha menatap mereka dengan alis yang menurun.

"Kalian tidak berniat membantuku ya, kau bilang waktu kita terbatas kan?"

"A-apa!? Oh ayolah kami sudah disini mempertaruhkan nyawa dan kau bilang kami tidak berniat membantu?" Park Jinyoung dengan kepala mendidih akibat perkataan Eunha. Sebenarnya ia hanya khawatir, bosnya ini adalah perempuan nekat. Ia tahu betul apa yang akan dilakukannya setelah ini.

"Kita mendarat sebentar lagi, dan kau tunggu diheli ini. Kami akan mencari Jennie" telak Minhyun.

"Kalian belum pernah melihatnya bagaimana bisa akan menculiknya tanpaku?"

"Benar benar meremehkan kami Nona?"

"Tidak. Kalian harus tetap disini. Mereka urusanku. Aku akan turun kesana membawanya" Eunha dengan tekad yang bulat melirik sekitarnya mencari benda untuk mengancam kedua orang payah itu.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Terbangkan rendah ke arah sana sekarang!" Perintah itu sungguh membuat kedua pria ini bimbang.

"Hey hey hey..." Minhyun mendekati posisi Eunha yang tengah memasang tali di sekitar tubuhnya yang tersambung dengan helikopter. Selanjutnya ia menurunkan tali tangga agar memudahkannya untuk turun ke bawah.

"Jika kalian tidak mematuhi perintahku, aku akan turun sekarang dan usaha kalian sia sia"

Suasanya menjadi tampak tegang. Peluh keringat membasahi seluruh tubuh mereka.

Dor!

Dor!

Dor!

Dor!

Ciu... Blar! 💥

Helikopter tampak sedikit oleng karena dihujani tembakan dan antitank yang hampir mengenai bagian kiri. Eunha tersentak kesamping hingga hanya berpegangan satu gagang besi. Sebentar lagi ia kan jatuh terpeleset jika heli ini tidak segera lebih turun.

"RENDAHKAN SEKARANG JUGA"

"T-TAPI-" "EUN KAU BISA RAIH TANGANKU!"

"TIDAK! CEPAT RENDAHKAN AKU SUDAH TIDAK KUAT"

"KEMARIKAN SATU TANGANMU!"

"DIAM MINHYUN! ATAU KITA AKAN MATI"

Ciu... ciu... ciu... blar

Dor!

Dor!

Dor!

"Akh" jerit Eunha terkena goresan timah panas pada tangan kirinya.

MY SWEETY HUSBIE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang