🌼19🌼

379 43 10
                                    

Mundur beberapa hari sebelum liburan.

"AWH!"

"Kau lupa? Lukamu belum diobati dari tadi. Aku geregetan lihatnya" kata Eunha tanpa menanggapi rintihan anak itu. Tangan lentiknya begitu telaten mengobati luka disudut bibir Jisung.

"Kak Eunha, boleh tanya?"

"Sure"

"Aku melihat di papan billboard depan gedung MARKET'S lima hari lagi akan ada perilisan produk baru ya?" Tanyanya.

"Oh, kau bisa datang dengan saudarimu jika mau" Eunha menutup luka yang telah selesai dioles larutan betadine itu dengan kapas dan handsaplast kecil. Kemudian membereskan obat obatan kembali ke kotak.

"Aku bukan sebagai apapun disana. Untuk apa aku hadir? Kak Eunha ada ada saja"

"Untukku. Kau bisa hadir untukku"

"Maksud kakak?"

Eunha menghela nafas. Memposisikan tubuhnya tegak tidak terlalu menjorok. Sepertinya ia harus mengatakan hal keterpaksaan ini sekarang. Mengingat tidak ada siapapun lagi yang mampu ia percayai dari pada dirinya sendiri.

"Okey, perbincangan ini cukup riskan. Aku akan membawa ponsel ini keluar"

Eunha berbicara sambil menutup bagian microphone  ponselnya, dan menempelkan selotip sisa hansdsaplast tadi dibagian itu. Kemudian meninggalkannya diluar.

"Pertama tama. Aku rasa harus meminta maaf padamu Jisung. Karena, telah secara tidak langsung menyeretmu dalam masalahku"

"A-apa? Maksud kak Eunha? Kita baru saja kenal"

"Iya aku tau. Paham sekali. Tapi aku sudah memilihmu sebagai kepercayaanku. Entah sebenarnya kau orang baik atau tidak itu keputusanmu. Aku hanya, ehm meminta agar diselamatkan satu kali ini saja untuk sisa hidupku nanti"

"Aku masih belum paham"

"Mendekat. Akan ada perang dagang dinegara ini. Dan aku diincar!" Bisiknya.

"Aku harus apa? Aku hanya anak remaja. Jika orang orang kudesak mendengarkan opiniku, keadaan tetap akan sama"

Jisung betul betul bingung bukan kepalang. Apa yang seharian ini dia lakukan? Kecerobohan dikafe, terkena amukan pelayan, merasa bersalah pada teman teman kerja, mendapat teguran terakhir oleh bossnya. Dan terakhir, apa ini? Mengetahui rahasia gelap negara disektor perdagangan? Sungguh, kepalanya sekarang sakit.

Tapi melihat sosok Eunha begitu sangat membutuhkan bantuan. Ia merasa iba.

"Aku bisa melindungimu dan saudarimu secara terselubung. Kau hanya perlu melakukan apa yang aku katakan dengan orientasi hati hati. Pastikan ajak satu teman yang paling kau percaya. Jangan sampai ada seseorang pun yang tahu kecuali dirinya"

Jisung berpikir sebentar, bahwasannya ia tidak pernah bergaul dengan siapapun. Yang ia lakukan sehari hari hanyalah terus bekerja.

Ia rasa, ia bisa melakukannya sendiri.

"Aku akan masuk. Tapi jangan pernah libatkan saudariku disini. Cukup aku saja, aku minta orangmu untuk melindunginya ketika aku membantumu"

Mata Eunha sedikit berkaca kaca. Ternyata anak muda ini memang berhati mulia. Tuhan baik, Eunha diberi kesempatan untuk hidup satu kali lagi berkat Jisung. Berdoa saja rencananya berhasil tanpa ada pertumpahan darah lagi.

"Besok aku dan suamiku, Jung Jaehyun akan pergi berlibur di Maldives. Oh ya, kau berada dipihakku. Bagaimanapun tempatmu adalah dibelakangku. Dan Jaehyun adalah musuhku sekaligus musuhmu juga-"

MY SWEETY HUSBIE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang