Minho dan Jeongin berjalan bersama menyusuri lorong lantai pertama di gedung JYP. Mereka berdua, ada niat untuk mendatangi kantor divisi kedua. Karena, Jeongin ingin bertemu teman lamanya. Perjalanan mereka memakan waktu 5 menit saja. Kebetulan, mereka tadi berada di luar gedung. Jadi dekat untuk berjalan ke ruang kantor divisi kedua.
Setelah berjalan lamanya selama 5 menit. Minho dan Jeongin sudah berada di depan kantor divisi kedua. Jeongin panas-dingin ketika sampai di sana. Dirinya gugup untuk bertemu Han dan Seungmin.
Minho menyadari kegugupan Jeongin. Dia berusaha menenangkannya. Dia ingin menjadi deputy leader yang baik.
"Tenang aja, Jeong. Lo lagi nggak ketemu sama setan. Lo ketemu temen lo sendiri," ucap Minho.
Jeongin yang tadinya panas-dingin serta gugup langsung merasa malas dan kesal. Dia ingin saja memukul laki-laki yang lebih tua di depannya ini. Tapi, Jeongin masih punya sopan santun. Dia memilih untuk mengumpati dalam hati saja.
"Kak Lino anjing! Bego banget sih. Gimana cobak dia bisa kepilih jadi deputy leader? Nggak heran sih kalo Kak Chan sama Kak Lino berantem mulu. Kak Lino nya aja bikin Kak Chan naik darah," batin Jeongin.
Karena Jeongin membatinnya lama. Itu membuat Minho melihat Jeongin seperti melamun. Yah, padahal faktanya tidak.
"Jeong, lo nglamun?"
Jeongin kembali sadar. Dia menatap Minho, "eh nggak kok. Cuma masih gugup aja."
"Gue tau lo nggak gugup, Jeong. Lagi ngumpatin gue ya."
Mata Jeongin terbelalak, "gimana kakak bisa tau?"
"Udah gue duga." Minho menghela nafasnya pasrah.
Dia langsung saja menarik tangan Jeongin masuk ke kantor divisi kedua tanpa mengucapkan sepatah katapun. Itu membuat Jeongin bersalah saja.
Cklek
"Wahai penghuni divisi kedua! Gue dateng nih. Bawa anak yang unyu," teriak Minho yang sukses membuat pipi Jeongin merah.
Jeongin malu, dia malu karena kelakuan Minho. Yah, kalau malu karena digombali gitu. Lah ini, malu gara-gara disorakin penghuni divisi kedua. Mana ada yang suaranya kayak om-om lagi.
"Mana dia kak. Apa anak tinggi di belakang lo itu?" tanya Felix.
Nah lho, Jeongin jadi merinding setelah mendengar suara itu. Suaranya gedhe banget. Ngebass seperti om-om. Padahal, anaknya manis kiyowo kayak dia.
"Iyah, ini dia. Sana kenalin diri lo." Entah kapan Minho sudah pindah di belakang tubuh Jeongin. Dan, mendorong laki-laki manis itu untuk berkenalan.
"H-hai! Aku Yang Jeongin, divisi utama. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik," ucap Jeongin setengah gugup.
Bisa dilihat sekarang, wajah Jeongin merah sampai ke telinganya. Jeongin itu sebenarnya pemalu. Tapi, kenapa saat berada di divisi utama. Dia bar-bar sekali.
"Salam kenal, Yang Jeongin. Saya Hwang Hyunjin. Ketua divisi kedua Stray Kids."
Jeongin menatap ke arah orang yang bicara. Mata Jeongin benar-benar terkejut. Sampai dia pingsan di tempat.
Minho jadi extra panik. Dia langsung menolong Jeongin yang sudah terkapar di lantai.
"Jeong, lo kenapa?!"
Hai!
Aku update lagi:")
Votemen yah! Biar aku semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Shoot Me [Stray Kids]
FanfictionStray Kids series!🔭ꦿꦶ⸽⃟🌙 ۪ Menjadi agen rahasia adalah suatu hal yang berbahaya. Mereka harus menghilangkan semua kelemahan agar musuh tidak dapat mengancamya. Tapi kedelapan orang ini justru menjalin hubungan antar divisi. Dan membuat sebuah insi...