1 jam lamanya, Jeongin pingsan. Akhirnya pun sadar juga. Jeongin masih belum sepenuhnya sadar. Matanya masih berkunang-kunang dan sedikit memburam untuk melihat arah sekeliling. Tapi, untungnya Minho ada di tempat. Dia mencoba untuk menanyai keadaan Jeongin. Dan, memanggil Changbin selaku dokter di divisi pertama.
"Lo nggak papa, Jeong?" tanya Minho khawatir.
"Nggak papa kak. Cuma pusing aja," ucap Jeongin.
Minho menghela nafas lega, "hhh... Syukurlah, gue kira lu pingsan gara-gara liat Hyunjin."
"Memang tadi gue kenapa kak?" Jeongin menatap polos ke arah Minho. Meskipun sedikit buram.
"Lo pingsan, Jeong. Gue panik, gue kira lo kaget liat ketampanan Hyunjin." Itu bukan Minho yang menjawab. Tapi sahabat lamanya, Han Jisung.
"Ahhh! Kak Jisung. Jeongin kangen, sini peluk." Jeongin merentangkan tangannya dan Han Jisung dengan senang hati menuju ke pelukan Jeongin.
Han Jisung juga rindu sahabat lamanya itu. Sudah lama dia menunggu Jeongin diangkat menjadi agen rahasia. Sekarang, akhirnya dia pun sudah menjadi agen rahasia. Meskipun beda divisi.
"Jeong, gue nggak dipeluk juga."
Jeongin mendongakkan kepalanya. Dia melihat ada Seungmin juga di sana. Yah, walaupun masih tampak tidak jelas. Dia masih bisa mendengar suara cempreng milik Seungmin.
"Siniii!" Jeongin merentangkan tangannya lagi. Seungmin yang awalnya gengsi pun mendekati Jeongin dan memeluk kedua orang tersebut.
Minho dan Felix yang berada di ruangan serasa seperti nyamuk saja. Meraka tidak dihiraukan sama sekali kebenarannya. Padahal, Felix juga masuk posisi uke seperti ketiga makhluk itu.
"Lix," Felix menoleh ke sumber suara.
"Lo nggak ikutan juga?"
Felix mendengus kesal, "ngapain sih ikut. Gue aja nggak dikenal Jeongin. Mana gue rasa Jeongin takut sama suara gue."
Minho terkekeh kecil, "kkk... Mangkanya punya suara itu dikondisikan. Tau posisi uke masih aja suara cem om-om."
"Gue tendang mau lu?"
"Ampun om! Maafin Lino."
Amarah Felix sudah berada di ubun-ubun. Minho ini memang sudah menantang maut dengannya. Asal kalian tau, Felix ini ahli beladiri terkuat di Stray Kids. Bahkan, Chan yang termasuk ahli beladiri saja kalah dengan Felix.
"Lo terusin apa gue tonjok?" Felix sudah mengepalkan tangannya bersiap memukul Minho.
Minho menatapnya merinding. Dia memutuskan untuk berhenti saja meledek Felix, "iya-iya, maaf. Nggak lagi deh."
Kepalan tangan Felix sudah memudar alias membuka. Dia tidak jadi memukul Minho karena Minho sudah minta maaf. Jadi, tidak ada alasan untuk memukul laki-laki yang lebih tua itu.
"Kak, gue keluar dulu yah. Mau ngurusin misi. Kasihan si Hyunjin," pamit Felix.
"Yoi, santai aja. Masih banyak yang bakal jagain Jeongin."
Felix mengangguk, "Seung, Han, Jeong, Gue pergi dulu. Kalo butuh apa-apa samper aja ke kantor."
Lalu dia pergi dari ruang kesehatan. Kemudian tidak lama setelah kepergian Felix. Changbin datang dengan tas dokternya bersama Chan, si leader.
"Heh uke! Minggir dulu hush! Gue mau cek Jeongin," usir Changbin.
"Biasa kali pak!" cibir Han dan Seungmin.
Keduanya langsung pergi dari Jeongin dan menatap si bungsu itu dari tempat Lino berdiri sekarang.
"Itu si Jeongin habis kenapa sih, No? Tiba-tiba pingsan aja," ucap Chan ke Minho.
"Gue juga nggak tau, Bang. Setau gue dia sehat-sehat aja pas dateng," ujar Minho.
"Dia kelelahan, kayaknya besok dia nggak bisa ikut. Misi pertamanya akan dia lalui dengan berdiam di ruang kesehatan," sahut Changbin usai memeriksa.
"Nggak! Aku mau ikut pokoknya," ucap Jeongin.
"Tapi, lo sakit Jeong."
"Aku nggak peduli, Kak Chan. Aku mau ikut. Ini udah lama aku tunggu-tunggu."
Chan memijit keningnya pusing. Ternyata anggota barunya ini keras kepala. Seperti leader divisi kedua saja.
"Jeong-"
"Udah biarin aja, No. Dia mau ikut yah terserah."
Minho menatap Chan terkejut, "kalo dia drop di tengah perang gimana?!"
"Gue yang akan tanggung jawab."
Hari ke-2
Hari ini adalah awal Jeongin memulai sebuah misi. Misi tersebut adalah misi gabungan. Jadi, seluruh member Stray Kids berkumpul untuk melakukan misi tersebut.
"Udah kumpul semua belom?" tanya Chan yang menjadi pemimpin utama.
"Udah,"
Chan tersenyum, kemudian dia berjalan menghampiri Jeongin yang berdiri di samping Minho.
"Lo, udah sehat kan?"
"Sehat, kak!"
Chan gemas dengan anggota mudanya itu. Dia mengusak kepala Jeongin pelan dan berkata, "kalo sakit bilang sama kakak. Biar kakak bantu kamu."
"Baik kak!"
Hai!!!
Aku balik ehe:")
Ini aku up tiap hari biar cepet end. Buat yang lain aku tunda dulu. Aku mau fokus ke ini aja.
Jangan lupa votment!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Shoot Me [Stray Kids]
FanfictionStray Kids series!🔭ꦿꦶ⸽⃟🌙 ۪ Menjadi agen rahasia adalah suatu hal yang berbahaya. Mereka harus menghilangkan semua kelemahan agar musuh tidak dapat mengancamya. Tapi kedelapan orang ini justru menjalin hubungan antar divisi. Dan membuat sebuah insi...