Hari ke-3
Agen rahasia Stray Kids masih berada di dalam pesawat menuju negeri Paman Sam. Mereka semua terlihat gugup meskipun belum sampai. Kecuali, Yang Jeongin. Dia masih asik bermain game di laptop pribadinya.
Kebetulan, Hyunjin satu tempat duduk dengan Jeongin. Dia memandang laki-laki yang lebih muda setahun darinya, dengan tatapan heran. Dia pun bertanya-tanya dalam hati. Mengapa bisa Jeongin sesantai ini? Padahal semua orang merasa gugup dan takut.
"Ada apa sir?"
Hyunjin menoleh ke arah Jeongin, lagi.
"Anda heran ketika melihat saya sesantai ini."
Hyunjin menghela nafasnya, anggota barunya ini benar-benar unik. Bisa menebak pikiran orang.
"Iyah, Je. Saya kira kamu itu bakal gugup atau cemas sekali. Kan, ini juga misi pertama kamu."
Jeongin mematikan laptopnya dan melihat ke arah Hyunjin, "kak, aku dari kecil sudah diajarkan ayah untuk tidak berlaku gugup atau cemas saat melakukan misi. Itu nanti bisa menjadi malapetaka. Yah, meskipun aku tidak terlihat gugup. Jujur saja, aku gugup dan cemas sejak tadi."
"Kenapa tidak ditunjukkan saja? Tidak baik dipendam sendiri."
Jeongin menghela nafasnya. Ia bahkan sempat mengira leader divisi kedua ini memiliki kepintaran yang minim. Tapi, dia tau kalau Hyunjin itu pintar. Ah, mungkin dia bego karena bawaan saja. Kata Minho, dia juga dramatis. Makin, membuat Jeongin heran saja.
"Kak, kalau ditunjukkan musuh akan tau kelemahan kita. Kakak ini bego atau bagaimana?"
"Saya pintar, Je. Mungkin kadang bego-nya keluar membuat Felix jadi kesal sama saya."
Jeongin tertawa kecil mendengar cerita Hyunjin. Ternyata, berbicara dengan Hyunjin tidak membosankan sama sekali. Berbeda dengan si leader.
"Kak Hyunjin, bicaranya pakai lo-gue atau nggak aku-kamu aja. Kaku banget jadinya kalo make saya-anda."
Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "eh iyah, maaf. Reflek baru kenal orang, Jeong."
"Nggak papa kok." Jeongin tersenyum manis.
Membuat Hyunjin yang di sebelahnya, seketika merasa ambyar.
Setelah perjalanan yang cukup panjang dan membuat agen rahasia itu bosan. Akhirnya, mereka sampai di Miami.
Keadaan mereka tidak bisa dibilang cukup baik. Itu, dikarenakan mereka lelah. Mereka belum terbiasa melakukan perjalanan jauh. Apalagi, Yang Jeongin. Yang baru saja menjadi agen rahasia Stray Kids.
"Ah, gue lelah." Jisung mengeluh sambil menyeret kopernya yang berisi setumpuk pakaian.
"Yaelah Sung, gitu aja capek. Letoy amat jadi cowok. Seme bukan?" sindir Seungmin.
Minho yang awalnya santai-santai jalan. Langsung berhenti mendengar perkataan Seungmin. Sama halnya dengan Jisung.
"Lho, kok berenti Sung?" Felix menatap rekan di sebelahnya itu.
Sebenarnya bukan hanya Minho dan Jisung yang berhenti. Semua orang berhenti karena perkataan Seungmin.
"Bentar-bentar... Gue denger tadi lo bilang Jisung seme. Itu nggak bener 'kan?" tanya Minho.
Seungmin menghela nafasnya gusar. Kesal juga dengan Minho. Dia sampai berpikir, Minho itu budeg apa bagaimana sih?
"Kak Lino, itu beneran! Suer deh. Jisung aja pernah cerita kalau dia suka Je-emphh" Belum sempat Seungmin melanjutkan perkataannya. Mulut dia dibekap oleh Jisung.
"Je—siapa?"
"Bukan siapa-siapa, itu Jennie. Kakel gue dulu di SMA. Ya kan Min, Jeong?"
Seungmin melepas tangannya Jisung. Sesek juga dibekap makhluk mirip tupai itu.
"Iyah," jawab Seungmin asal.
Sementara Jeongin masih berpikir. Dia mengingat-ingat, apakah ada kakak kelas mereka saat SMA yang bernama Jennie?
Tapi, untungnya saat itu ada. Jadi, Jeongin ikut mengiyakan saja. Toh, hanya masa lalu.
"Iyah, eh tapi kak Jisung beneran suka sama kak Jennie. Itu dia emang cantik banget sih. Kayak bidadari hehe,"
Hyunjin menatap bingung ke Jeongin, "kamu suka dia, Jeong?"
Jeongin menatap balik Hyunjin.
"Enggak, aku sukanya sama cowok."
Haiii!!!
I'm comeback:")
Please vote donk gais. Jangan pada siders. Sakit tau, kek cuma di read doank sama doi.
Dahlah, unmood aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Shoot Me [Stray Kids]
FanfictionStray Kids series!🔭ꦿꦶ⸽⃟🌙 ۪ Menjadi agen rahasia adalah suatu hal yang berbahaya. Mereka harus menghilangkan semua kelemahan agar musuh tidak dapat mengancamya. Tapi kedelapan orang ini justru menjalin hubungan antar divisi. Dan membuat sebuah insi...