☙Six☙

2.5K 329 58
                                    

Hyunjin diam, semuanya diam kecuali Jisung dan Seungmin. Mereka terkejut dengan kalimat yang dikeluarkan oleh Jeongin.

"Jeong, orientasi seksual lo?"

Jeongin tersenyum ke arah Minho, "gay kak. Maaf kalau bikin kalian nggak nyaman atau sekiranya jijik sama aku."

"Nggak kok, Jeong. Tenang aja, di agen rahasia ini tidak ada yang straight semua belok kaya lo." Chan merangkul bahu Jeongin.

"Tapi kata Kak Jisung tadi—"

"Udahlah, lupain aja. Gue udah nggak doyan melon kok," ucap Jisung.

"Heleh, bilang aja tadi mau ngeles." Seungmin mencibir di sebelah Jisung.

Tentu saja, telinga Jisung mendengarnya dan langsung membisiki Seungmin sesuatu.

"Diem lo, Min. Kalau lo bilang gue pernah suka Jeongin. Gue bilang nih ke Kak Chan, kalau lo suka dia."

Seungmin menahan kesal dan langsung menggampar kepala Jisung, "Lo bilang, berarti siap tinggal nama."

Jisung yang tadinya sok-mengancam pun jadi takut sendiri. Dia lupa, kalau nyai Seungmin ini seperti macan. Sampai-sampai, Minho heran melihat Jisung takut dengan Seungmin.

"Lo kenapa, Sung?"

"Nggak papa, kak." Jisung tersenyum dan membuat Minho ingin meleleh saja. Tapi dia ingat. Kalau dia harus tegas.

"Yaudah, kalau gitu ayo lanjut lagi. Capek gue, Bang Chan tunjukkin jalannya. Nglamun mulu lo."

Chan yang tadinya bengong melihat Seungmin pun akhirnya sadar. "Eh, iyah ayo!"

Chan pun berjalan lebih dulu. Tanpa mengetahui, kalau tadinya Changbin sempat melihatnya menatapi Seungmin. Maknae divisi kedua.

"Si leader kenapa dah? Lagi suka ama Seungmin kali ya. Ngeliatin Seungmin sebegitunya."

"Jadi, ini markas JYP cabang Miami?" Chan mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, ini markas JYP cabang Miami?" Chan mengangguk.

"Wah, bagus juga yah kak."

Chan jadi gemas dengan Jeongin. Dia mengusak pelan rambut si yang termuda itu.

"JYP itu gedungnya selalu bagus. Di mana pun itu berada. Asalkan negara itu mau menerima agen rahasia seperti kita, Jeong."

"Oke, aku paham. Ayo masuk kak! Aku lelah pengen tidur."

"Iyah, ayo. Kalian juga ayo masuk."

Semua anggota mengangguki perintah Chan. Mereka berjalan mengekor di belakang Chan dan Jeongin.

Tanpa disadari, salah satu dari mereka cemburu melihat interaksi Chan dan Jeongin yang sangat dekat. Mungkin mereka terlihat seperti sepasang kekasih baginya. Tapi, dia masih berpikir positif karena hubungan mereka sebatas leader dan anggota saja. Atau bisa jadi kakak-adik. Mengingat, Jeongin juga adalah anak tunggal.

"Gue nggak boleh cemburu sama Jeongin. Ini konteksnya beda sama yang gue pikirin. Mereka hanya sebatas kakak yang perhatian dengan adiknya," batin salah satu dari mereka.

 Mereka hanya sebatas kakak yang perhatian dengan adiknya," batin salah satu dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!!!

Ini fanfiction nya aku bikin 20 part aja yah, hoho. Nggak perlu panjang-panjang. Ntar ada sequelnya. Aku udah niat bikin kok.

Jangan lupa votement-!!

Biar aku nggak kesel lagi sama kalian.

[✓] Shoot Me [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang