☙Sixteen☙

2K 222 51
                                    

Dua hari setelah kejadian di rumah sakit. Tim Stray Kids kembali ke lapangan untuk melakukan misi yang sebenarnya.

Mereka diberi tugas untuk membekuk salah satu mafia yang sudah lama, menjadi musuh bebuyutan para petinggi agen termasuk ketua utama seluruh divisi agen.

Kali ini, tim Stray Kids memakai seragam bebas. Yah, sebenarnya bukan bebas. Mereka hanya memakai seragam sesuai jadwal.

Jadwal seragam untuk hari Sabtu, adalah bebas. Jadi, ada yang memakai kemeja berkaus putih, hitam, bahkan campuran seperti ketua divisi dua, Hwang Hyunjin.

Dan, buat Seungmin.. pakaiannya sedikit err—aneh. Tapi yah mau bagaimana lagi, itu sudah seragam yang didapatnya.

"Hari ini nggak ada yang bajunya ketekan kan?" Chan mengamati anggotanya.

"Nggak ada, Kak. Hari ini pada make jaket semua kok," sahut Jeongin.

"Kecuali Seungmin, yang jaketnya agak aneh. Dia aja nggak keliatan kek make seragam dari gedung," timpal Jisung.

"Mau gimana lagi, Sung. Gue nggak bisa make baju lain. Ini udah seragam kompak tim kita." Seungmin membuang napas pasrah.

"Kamu mau pake jaket aku?" tawar Chan ke kekasihnya.

"Nggak usah, Kak. Pake aja itu. Seragam ketua nggak bisa dituker sama anggota biasa."

"Mau pake punya ku, Kak? Bagus lho warna item." Jeongin berpindah ke sebelah Seungmin dan merangkul bahunya.

Perilaku kecil Jeongin mengundang Chan merasa cemburu. Termasuk juga Hyunjin. Padahal, kedua orang itu sama-sama uke. Apalah yang perlu dicemburukan?

"Jeong, mending lo singkirin tuh tangan dari Seungmin. Liat tuh pawangnya," ujar Jisung.

Jeongin melirik ke arah Chan. Dan, benar saja. Wajah Chan sudah masam. Tidak cocok untuk dilihat. Begitu yang katanya pemimpin dan seme sejati.

"Iyah-iyah, aku singkirin deh. Lagian aku udah punya Kak Unjin, kenapa cemburu sih?" kata Jeongin sambil berpindah ke sebelah Hyunjin.

"Kalian kan masih sesama jenis. Kali aja sih ada yang berubah haluan di antara kamu sama Seungmin." Hyunjin mencubit pelan pipi Jeongin.

"Aduh-aduh, iyah kak. Maaf, gitu aja ngambek."

"Eh, ini sudah semua kan?" ucap Lino memecah keseriusan.

"Apanya yang udah?" Changbin menatap ke arah Lino.

"Yah drama sama kejunya. Kalau udah, kita berangkat. Ntar kesiangan, targetnya ilang."

"Hush, nggak boleh gitu," sahut Jisung.

"Iyah-iyah!"

"Kalau sama kekasihnya aja jinak," cibir Felix pelan.

"Sudah-sudah, ayo kita berangkat!"

"Sudah-sudah, ayo kita berangkat!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Shoot Me [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang