[✓] Shoot Me [Stray Kids]

☙Eleven☙

Setelah drama panjang tadi, Stray Kids kembali akur kembali. Mereka berkumpul di halaman gedung untuk menunggu Chan, yang masih sibuk mengeluarkan mobil di parkiran bawah tanah.

05 menit berlalu

Tin!
Tin!

Chan baru saja keluar dari parkiran. Dia memberhentikan mobilnya di depan para anggota Stray Kids lainnya.

"Masuk lo semua. Udah telat banget kita ini!" perintah Chan.

Mereka semua mengangguki perintah Chan, dan mulai masuk ke dalam mobil. Pastinya, Seungmin akan duduk di sebelah Chan. Meskipun, sempat ditolak mentah-mentah sama Minho. Tapi tetap saja, kuasa Chan tidak dapat ditentang olehnya.

"Ish, tuh orang berdua punya hubungan apa sih. Pake gue disuruh duduk di belakang segala," cibir Minho.

"Udahlah, Kak Lino. Sabar aja, ntar pasti ada balasannya," ucap Felix yang kebetulan duduk bersebelahan dengan Minho.

Minho memilih tidak merespon ucapan Felix. Dia mengeluarkan airpod nya dan mendengarkan lagu dengan tenang. Tanpa mendengarkan ocehan yang ada di dalam mobil.

Perlu diketahui, kalau Minho melakukan semua itu untuk menutupi rasa sakit hatinya. Tidak ada yang menyadari semua itu. Kecuali satu orang, Yang Jeongin.

Jeongin bisa merasakan semua yang dialami oleh Minho. Karena, Jeongin pernah ada di posisi itu. Tapi, itu dulu. Sekarang, Jeongin sudah melupakan masa lalunya.

"Tck! Sepertinya aku benar-benar harus membuat sebuah permainan. Agar mereka berdua sadar, arti cinta yang sebenarnya." Jeongin tersenyum tanpa arti.

Usai perjalanan panjang yang penuh kebosanan. Akhirnya, Stray Kids sampai di tempat tujuan. Yaitu bunker terbengkalai. Bunker tersebut bukanlah tempat biasa atau mistis. Hanya sekadar tempat terbengkalai yang digunakan untuk menyimpan atau markas para pengedar narkoba.

Misi Stray Kids saat ini, adalah untuk menangkap pengedar narkoba itu beserta barang-barang dagangannya.

"Oke, jadi di sini kalian harus hati-hati. Ini misi selingan aja. Misi yang sebenarnya belum dimulai," jelas Chan secara detail.

Semua anggota mengangguk paham. Mereka mengerti dengan apa yang dikatakan oleh leader.

"Jeongin, lo anak baru. Yakin masih bisa ikut?"

Jeongin terkejut, Chan masih saja menanyai hal itu.

"Masihlah kak. Takut banget sih aku kenapa-kenapa. Memar di pipi ini aja bukan apa-apa kok," celetuk Jeongin.

"Yasudah, lo awasi bagian belakang sama Felix. Lo itu hacker, butuh dilindungi juga."

Felix mendelik tidak terima. Mengapa juga dia disangkut-pautkan dengan Jeongin. Lagian, Jeongin juga memiliki kekuatan tempur tinggi.