"Jeonginn, lo bangun juga akhirnya. Gue khawatir sama elo," ucap Felix
Jeongin tersenyum sekilas, untuk membalas ke khawatiran Felix. Teman divisi dua, yang baru dia kenal.
"Tangan lo nggak papa 'kan?"
Jeongin menoleh ke arah kiri. Dia mendapati Hyunjin di sana, tengah menatap khawatir.
"Nggak papa sih. Cuma agak nyeri aja," ujar Jeongin.
Jisung yang tadinya mau bicara, kembali speechless. Masih takut-takut, dianya itu.
Puk
"Udah bicara aja sama Jeongin. Kenapa lo takut, heum?"
Jisung menatap manik mata milik Minho. Ah, sepertinya dia sedikit menyesal telah menyia-nyiakan laki-laki sebaik Minho.
"Ngg-nggak kok, gue nggak takut. Cuma ragu aja." Jisung menundukkan kepalanya.
"Hey, tatap mata gue."
Jisung mendongak, menatap mata Minho.
"Bicara aja senyaman-nya sama Jeongin. Kita bakal pergi," ujar Minho.
Jisung mengangguk.
"Ges, keluar dulu yok. Jisung mau bicara lima mata sama Jeongin," ucap Minho yang mengundang geplakan dari Hyunjin.
Pluk
"Mana ada lima mata itu. Yang ada empat mata. Lo kira salah satu dari mereka alien gitu," cibir Hyunjin.
"Udahlah, apapun itu. Kita keluar dulu aja."
Semua menyetujui ajakan Minho. Mereka pun keluar dari ruang rawat Jeongin. Dan, menyisakan pemiliknya bersama Jisung.
"Kak, mau bicara apa?" tanya Jeongin sambil tersenyum manis.
Nah, gini yang bikin Jisung tidak tahan buat tidak meleleh. Senyumnya Jeongin itu loh, sangat mengundang sekali.
"Ehmm..."
Jeongin menaikkan alisnya sebelah.
"Aku mau bicara masalah komitmen kita, Jeong."
Jeongin terkejut, tapi setelahnya kembali rileks.
"Iyah, kenapa kak?"
"Kita berhenti di sini aja ya?"
Jeongin terkekeh, "kakak sudah sadar yah."
"Maksudnya?"
"Kak Jisung pasti udah sadar, kalau perasaan kakak ke aku cuma sekadar saudara saja. Aku jadi turut senang, jika kakak sudah menyadarinya."
"Kamu... Nggak marah?"
"Buat apa marah?" Jeongin tertawa kecil.
Jisung mendengus kesal. Maknae satu ini ternyata semakin dewasa semakin mengesalkan.
"Sudahlah kak, jangan kayak gitu. Jijik tau, kalau mau jadi imut, sana ke Kak Lino aja. Dia kan suka sama kakak," timpal Jeongin.
"Iya, tau kok. Kalau deputy leader absurd itu suka sama aku," decak Jisung sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
"Trus, kenapa kakak nggak bilang aja kalau suka?"
"Kok aku duluan sih yang bilang! Harusnya kan diaಥ_ಥ"
"Oh, jadi kakak pengen Kak Lino bilang suka ke kakak ya?"
Jisung mengangguk.
"Sini, aku ada rencana. Dijamin langsung manjur." Jeongin tersenyum smirk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Shoot Me [Stray Kids]
FanfictionStray Kids series!🔭ꦿꦶ⸽⃟🌙 ۪ Menjadi agen rahasia adalah suatu hal yang berbahaya. Mereka harus menghilangkan semua kelemahan agar musuh tidak dapat mengancamya. Tapi kedelapan orang ini justru menjalin hubungan antar divisi. Dan membuat sebuah insi...