☙Four☙

3.1K 371 11
                                    

Saat ini Stray Kids, divisi gabungan tersebut tengah berkumpul di halaman gedung JYP. Mereka bersiap-siap untuk pergi dan melakukan misi yang sudah disediakan. Misi kali ini tidaklah mudah. Mungkin bisa saja bisa membahayakan nyawa. Itulah alasan mengapa Jeongin tidak bisa ikut. Namun, karena Jeongin keras kepala. Dia diijinkan ikut oleh sang leader.

Seharusnya, dalam misi ini Chan tidak bisa mengambil resiko. Karena, misi kali ini adalah misi memberantas para teroris di Miami, Amerika Serikat. Letaknya lumayan jauh dari markas cabang JYP di sana. Jadi, kemungkinan besar bila terjadi sesuatu. Bisa saja satu dari mereka kehilangan nyawanya.

"Kamu yakin, Jeongin?"

Jeongin menatap Hyunjin, laki-laki yang baru dikenalnya kemarin dengan heran. Ia bingung, mengapa semua orang khawatir padanya. Apakah misi pertamanya sangatlah sulit?

"Emang, ada apasih? Kok pada ragu pas aku ikut. Apa misinya sulit banget?"

Felix menghela nafasnya, "ini bakal sulit sekali. Gue nggak yakin lo bisa bertahan kalo lo masih sakit, Jeong."

"Kenapa Kak Felix nggak yakin?" Jeongin menatap nyalang ke arah Felix.

"Karna lo masih sakit. Tubuh lo pasti belum sepenuhnya pulih."

"Kata siapa?"

Felix menaikkan alisnya bingung.

"Kak, kalo aku lemah. Nggak bakal aku jadi divisi utama. Pastinya petinggi sudah mempertimbangkan dulu saat memasukkan aku ke divisi utama. Sudah kakak nggak perlu mikirin aku." Jeongin tersenyum, dia ingin Felix tau dia baik-baik saja dan berhenti mengkhawatirkannya.

"Baiklah,"

Chan tersenyum melihat interaksi anggotanya. Dia bahagia melihat anggotanya yang tidak membeda-bedakan dan akrab satu sama lain.

"Ayo berangkat! Kita bisa ketinggalan pesawat," instruksi Chan ke anggota-anggotanya.

Semua anggotanya masuk ke dalam mobil lalu disusul oleh Chan yang masuk di kursi supir.

Semua anggotanya masuk ke dalam mobil lalu disusul oleh Chan yang masuk di kursi supir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ttak

Ttak

Ttak

Suara hak sepatu bergema memenuhi ruangan besar yang dilewatinya. Suasana yang sepi pun tiba-tiba berganti dengan ramai. Semua orang yang sibuk di ruangan masing-masing, keluar dan berjejer di sepanjang untuk menyambut si pemilik suara sepatu tersebut.

"Selamat datang, nona." Salah satu suara seorang laki-laki menyambutnya. Sebut saja dia yang berkuasa di antara mereka.

"Thanks boy, kau selalu menyambutku seperti biasa."

"Itu sudah kewajiban, nona."

Laki-laki itu tersenyum lalu pamit undur diri dari hadapannya. Bisa kita tebak, dia adalah seorang wanita yang belum menikah karena panggilannya.

"Boys, apakah ada informasi terbaru?" tanya wanita itu.

"Ada, nona. Informasi ini cukup membuat kita berantakan." Salah satu dari mereka menjawab.

"Katakan, informasi apa itu?"

"Mereka akan datang memberantas kita semua."

Wanita itu terdiam sejenak. Kemudian dia tertawa bak kesetanan. Dia sama sekali tidak takut ataupun panik karena ucapan anak buahnya.

"Jadi, kali ini mereka membawa apa?"

"Anggota baru yang belum kita ketahui identitasnya."

Wanita itu tersenyum smirk. Dia terlihat menyeramkan bagi anak buahnya. Mereka semua tau, wanita itu berdarah dingin. Dia tidak takut dengan siapapun. Bahkan, itu polisi sekalipun.

"Sepertinya ini akan jadi menarik. Akan kutunjukkan seberapa bahayanya aku pada anak itu."

Hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!

Pagi-pagi updateಥ_ಥ

Apa kalian senang? Huhu makasih yang udah dukung cerita ini. Fanfict ini bukan yang pertama. Tapi, aku utamain. Maaf yah:(

Untuk support aku, jangan lupa votement.

[✓] Shoot Me [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang