☙Fourteen☙

2K 247 54
                                    

Saat ini, Minho berada di rooftop gedung JYP. Ia duduk di sebuah kursi. Sambil termenung, mengingat kejadian yang baru saja terlintas di benaknya.

"Jeongin ciuman sama Jisung. Apa itu beneran? Gue nggak lagi mimpi buruk kan."

Minho masih dalam lamunannya. Hingga, tanpa disadari Jisung sudah sampai di rooftop. Berdiri tepat di belakangnya.

"Kak Lino, Kenapa lari! Jisung capek tau ngejar. Mana larinya cepet sih. Mentang-mentang tinggi," protes Jisung.

Minho terkejut mendengar suara yang dikenalnya. Dia langsung menolehkan kepalanya, dan mendapati sang pujaan hati berada di sana.

"J-jisung.."

"Kenapa kakak lari?"

Minho speechless, tidak mampu menjawab pertanyaan Jisung. Karena, itu sangat beresiko.

"Kok diem sih. Kenapa kakak lari? Padahal teman-teman di sana hanya diam. Bahkan, Hyunjin pun juga di sana."

Lidah Minho terasa keluh. Dia ingin menjawab, tapi nyalinya sebatas tinggi badan Changbin yang tidak tinggi-tinggi.

"Kak, katanya suka. Kok nyalinya ciut gitu. Apa nggak takut diambil orang?"

"Maksud lo, Sung?" Minho mulai bicara. Dia menaikkan alisnya sebelah.

"Jisung heran aja gimana kakak bisa jadi deputy leader. Kalau begonya nggak ketulungan gini. 11-12 sama Hyunjin malah."

Jisung berjalan perlahan mendekati Minho. Laki-laki itu tersenyum sekilas, kemudian menyerobot langsung untuk mencium bibir Minho. Tanpa aba-aba sedikit pun.

Minho diam, otaknya masih loading untuk memproses apa yang dilakukan Jisung padanya. Bahkan, dia tidak sekalipun membalas ciuman laki-laki itu.

"Kak, Jisung suka sama Kak Minho. Maafin Jisung yang nggak peka dan lancang udah nyium Kak Minho. Sekarang, Kakak bisa benci Jisung. "

Jisung tersenyum pedih. Ia mulai membalikkan badannya dan pergi dari hadapan Minho.

Namun, sebelum Jisung benar-benar pergi, Minho menarik tangan Jisung dan menciumnya balik.

Ah, sungguh drama sekali kedua pasangan ini. Tapi mau bagaimana lagi? Namanya juga takdir.

"Kakak juga cinta sama kamu. Maaf, kalau kakak pengecut."

Setelah menghabiskan waktu di rooftop, kedua cucu Adam itu pergi dari sana, dan menuju ke halaman parkir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan waktu di rooftop, kedua cucu Adam itu pergi dari sana, dan menuju ke halaman parkir. Mereka berencana pergi ke kota, mencari makanan untuk anggota yang lainnya.

Bisa dikatakan, mereka membelikan anggota lainnya makanan sebagai pajak jadian. Wajar lah, pasangan baru. Dilihat dari jabatannya Minho, laki-laki dominan itu juga memiliki banyak uang di kartu rekeningnya. Jadi, tidak masalah memberi anggotanya traktiran sekali-kali.

"Kak, kakak yakin kita pergi pakai baju kayak gini. Kakak mah enak bajunya keliatan normal-normal aja. Sementara Jisung, keliatan banget kayak agen atau artis yang abis perform," ujar Jisung.

"Kkk... Udah tenang aja. Di mobil ada jaket kakak. Nanti pakai aja, kita mampir ke toko baju sebentar. Kamu ganti baju di sana." Minho terkekeh sembari mengelus rambut Jisung.

Tanpa Minho tau, kelakuannya itu ber-damage besar buat Jisung. Sekarang saja, pipi Jisung sudah terasa panas.

"Ayo, nanti kita kemalaman."

Minho menarik tangan Jisung, membawa laki-laki itu ke mobil pribadi Stray Kids yang kebetulan kuncinya dia bawa.

"I-iya kak.."

Kedua cucu Adam itu pun masuk ke mobil. Lalu, pergi ke sebuah tempat yang bernama McD.

Baiklah, mari kita tinggalkan kedua pasangan itu. Dan, beralih ke ruangan Jeongin.

"Ehmm, ini kita jadi nyamuk di sini?" ucap Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehmm, ini kita jadi nyamuk di sini?" ucap Felix.

Yang langsung diangguki sisa anggota Stray Kids lainnya, kecuali Hyunjeong. Meraka berdua bermesraan di atas ranjang pesakitan. Tanpa, memikirkan tatapan mata anggota Stray Kids.

"Lix, keknya mending kita keluar aja. Lo bicara aja nggak direspon," ujar Changbin.

"Iya yah, kalau gitu ayo keluar. Biarkan dua pasangan tanpa status itu bermesraan. Asalkan aja nggak lewat bates," celetuk Felix.

Semua orang keluar dari ruangan Jeongin. Menyisakan kedua orang saja di sana. Tentunya, siapa lagi kalau bukan Hyunjin dan Jeongin.

"Kak?"

Hyunjin menoleh, "heum?"

"Aku cinta kak Hyunjin."

Haii!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haii!

Nay kembali༎ຶ‿༎ຶ

Setelah seminggu berlalu, untuk menemani malam Minggu kalian yang kosong seperti hati Nay.

Jangan lupa votment yah! Dukung Nay dengan klik bintangnya. Siders? Nay ngambek ntar.

[✓] Shoot Me [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang