SUDAH Seminggu ini Rey mengantar jemput Reina ke sekolah, mereka berdua sering menghabiskan waktu berdua. Mulai dari ke kantin bersama, sampai kemarin Reina yang rela menunggu Rey rapat dengan Ravega berjam-jam. Rey masih tidak menyangka Reina melakukan itu. Ternyata Reina memang sudah benar-benar bisa membuka hatinya untuk Rey, tidak hanya berhenti di mulut saja, melainkan Reina membuktikannya.
Dan saat ini, Rey harus membalas perhatian Reina kemarin dengan perhatian kecil dia sekarang. Seperti membelikan Reina batagor Mang Ujang yang katanya sudah berjualan di kantin sekolah sejak Cio__Papanya masih SMA disini.
Rey menyusuri koridor dengan tangan menjinjing plastik berisi batagor juga air mineral, berjalan santai menuju ruang osis dimana Reina berada. Gadis itu tengah rapat untuk pensi sekolah ini yang beberapa Minggu lagi akan di laksanakan, Rey lumayan kesal, mentang-mentang dia ketua osis jam istirahat pun harus di ambil demi rapat itu.
"Nanda, Yuli.." panggil Rey ketika melihat teman sekelas Lea berjalan berlawanan arah dengannya.
Biasanya Lea pasti ada di tengah-tengah mereka, beda dengan sekarang. Putri kecilnya itu sejak seminggu lalu tidak masuk sekolah karena berada di Bandung, tempat kediaman nenek dari Papanya.
Rey hanya ingin bertanya pada mereka, memastikan bahwa Lea baik-baik saja. Barangkali Lea mengabari dua sahabatnya. Karena setelah kejadian sore itu, Lea sulit sekali di hubungi, bahkan Rey tahu Lea ke Bandung saja dari asisten rumah tangga di rumahnya.
Lea seperti menghindari Rey, dan Rey tidak tahu apa sebabnya. Apa Rey melakukan kesalahan yang membuat Lea seperti menjauh darinya? Tapi apa? Sepulang dari karnaval Lea masih tersenyum bahagia.
Terakhir lima hari yang lalu Rey mencoba menghubungi Lea, Syukurnya panggilan tersambung dan Lea mengangkatnya, Rey bertanya mengapa Lea ke Bandung dan tidak mengabarinya sama sekali. Dan kalian tahu? Lea menjawab begini,
"Aku gapapa, Rey, semua juga baik-baik aja. Aku ke Bandung cuma karena lagi kangen nenek. Udah, ya? Nggak perlu khawatirin aku."
Bagaimana Rey bisa percaya? Lea merupakan murid yang rajin, tidak mungkin Lea memilih libur seminggu hanya karena rindu, ada yang aneh. Tapi tenang, kalau sampai Minggu ini Lea tidak pulang ke Jakarta, Rey akan menyusulnya kesana. Tentu saja Reina di ajak, hitung-hitung mereka jalan-jalan.
"Eh Rey, kenapa?" tanya Yuli.
"Lea ada ngehubungin kalian berdua, nggak? Dia baik-baik aja kan, ya? Soalnya gue telepon nggak aktif terus." ucap Rey sedikit resah.
Mereka berdua mengerutkan kening. "Lah? Lo aja yang sahabat dari kecilnya aja nggak tahu gimana keadaan Lea, apalagi kita berdua?" sahut Nanda.
"Lea nggak ada ngabarin sama sekali ke kita, Rey. Gue sama Yuli juga malah jadi khawatir mikirin tu anak." sambungnya.
Rey membuang napas kasar, Lea kenapa sih?
"Yaudah, thanks ya! Gue duluan."
*****
"Oke, ide dari Stevi gue terima. Mungkin ada lagi?" tanya Reina nampak serius.Suasana ruang osis kali ini cukup ramai, mereka saling mengajukan argumen untuk menunjukan pendapatnya terhadap kelangsungan pensi nanti. Tak ayal juga banyak perdebatan hanya karena pendapatnya tidak di setujui oleh anggota lain, sedangkan Reina yang merupakan pemimpin a.k.a Ketua Osis disini harus bisa melerai dan menenangkan semua pihak agar musyarawah ini tidak berubah menjadi arena tawuran.
"Pokoknya, gue mau ngundang band terkenal di acara kita ini! Terserah itu Sheila on7, Revublik, atau Virgoun juga, gapapa. Intinya pensi di bawah kendali Osis angkatan kita harus meriah dan bombastis!" Amel, cewek berambut sebahu itu menyuarakan pendapatnya dengan semangat menggebu-gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST REYGAN [COMPLETED]
Novela JuvenilReina itu gadis yang di cintainya, dan Ravega adalah geng motor sekaligus keluarga kedua baginya, dan Rey, adalah yang memiliki keduanya. Namun, apa jadinya jika Reina meminta untuk Rey melepaskan salah satu dari mereka? Apa Rey sanggup memilih? [R...