33. PAPI REY DAN MAMI REINA

5.3K 319 59
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








*****

      




BUKAN cuma Reina, sepertinya semua orang jika di tanya lebih menyukai hari apa, mereka pasti menjawab hari Minggu. Hari tanpa produktif, hari santai, dan hari bisa bernapas lega. Maka dari itu, Reina memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya seharian full di kamar.

Mengingat, beberapa hari belakangan ini Reina benar-benar di sibukkan oleh kegiatan sekolah yang tinggal menghitung jam akan mengadakan pensi, sebuah acara tahunan SMA Merah Putih.

Di karenakan Reina menjabat sebagai Ketua osis, ia memegang kendali penuh atas proses pelaksanaannya. Seluruh tenaga serta pikiran yang telah di usaha kan sedemikian rupa, Reina berharap dapat menjadi sebaik yang ia harapkan, acara berjalan lancar dan memuaskan. Itu adalah bayaran paling setempat untuk keringatnya, dan keringat teman-temannya selaku anggota osis.

Sekaligus, Reina ingin membuktikan bahwa bukan hanya laki-laki yang bisa menjadi pemimpin, perempuan pun memiliki hak yang sama jika ia mampu.

"Eughhh.." Reina melenguh, menyembunyikan kepalanya di dalam selimut saat gorden kamarnya tersibak yang membuat sinar matahari menyorot ke arahnya.

"Astaga.. Ini anak perawan udah siang bukannya bangun malah asik tidur." Raya, Mama Reina menatap putri tunggalnya geleng-geleng kepala.

"Rei, cepat bangun! Jangan mentang-mentang libur kamu jadi malas gini, ya. Anak Mama nggak boleh ah tidur-tiduran di kamar sampai seharian, nggak baik tahu!" Raya menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuh Reina, membuat empunya menggeliat tidak nyaman.

"Mama apasihhh? Rei masih ngantuk." eluhnya parau.

"Makanya biar nggak ngantuk mandi sana, Rapih-rapih terus turun ke ruang tamu, ada seseorang nunggu kamu tuh."

"Seseorang siapa? Tukang koran?" dengan kesadaran belum sepenuhnya terkumpul Reina bangkit dari tidurnya, menyenderkan punggungnya ke dinding dengan mata merem melek.

"Heh! Enak aja mantu ganteng Mama di samain tukang koran, sembarangan ya kalah ngomong!"

"Mantu Mama apaan? Reina ngomong apa emang? Kan Reina udah putus dari Darren."

Raya mendengus mendengar ucapan Reina yang tidak nyambung, greget melihat anaknya itu, Raya pun menyentil dahi Reina kuat.

Tuk!

"Aduh! Mama kenapa sih? Sakit tahu!" Reina mengusap-usap dahinya, tidak habis pikir dengan Mamanya yang tiba-tiba heboh masuk ke kamar Reina, menyuruhnya cepat mandi dan terakhir malah menyentil dahinya.

JUST REYGAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang