KARENA jarak rumahnya masih lumayan jauh, Reina memilih memainkan ponsel untuk mengusir kejenuhan. Namun, merasa tidak ada yang menarik Reina segera mematikan kembali lalu menyimpannya ke dalam tas.
Reina termenung, teringat Darren yang nyatanya merupakan ketua geng motor. Terselip sedikit rasa kecewa saat Darren tidak jujur meskipun punya alasan kuat. Jadi ucapan Rey waktu itu benar? Betapa malunya Reina sudah memakinya padahal Rey ingin memberitahukan sebuah kebenaran, tpi Reina malah menuduh Rey yang bukan-bukan.
Ckittt!!
Tubuh Reina terhempas ke depan saat taksi tiba-tiba berhenti. "Ada apa Pak?"
"A-anu Mbak, it-itu di depan ad-ada orang. Beg--begal kayaknya." kata si sopir terbata-bata.
"Hah? Begal?" Reina mengalihkan pandangan ke depan. Dan benar saja, ada sekitar lima orang berbadan besar tengah menghadangnya dengan raut seram, mereka menggebrak kap mobil.
"WOY! TURUN LO!"
"KELUAR DAN BUKA PINTU NYA!"
"SERAHIN SEMUA BARANG-BARANG PUNYA LO!!"
"WOOYYY!! KELUAR!!!"
"Gi-gimana ini, Pak?" suara Reina tercekat di tenggorakan, antara takut dan menahan tangis.
"Eh? Apa-apaan sih? Lepasin nggak?!" jerit Reina saat satu begal itu menariknya secara paksa keluar dari taksi, sedangkan begal lainnya mengurus si sopir yang juga ketakutan.
"TURUN LO!"
"Lepas! Lepasin gue!"
"Serahin semua barang lo!"
"Nggak! Gue gak punya apa-apa! Lepasin gue! TOLONG! TOLONG!"
"JANGAN BANYAK BACOT! CEPAT SERAHIN TAS LO!!"
Reina menggeleng, air mata sudah mengalir di pipinya. Reina takut, ia belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.
Ya Tuhan tolong aku, Rey lo dimana? Gue takut..
Di luar kendalinya, saat keadaan genting begini entah kenapa malah nama Rey yang terlintas di pikiran Reina, berharap cowok itu menolongnya, bukan Darren kekasihnya.
"CEPAT SERAHIN ATAU NYAWA LO TARUHANNYA!!"
"BANGSAT!"
Bukk!!
Duagh!!"KURANG AJAR! BERANI-BERANINYA LO NGANCEM DIA, HAH?!"
"Rey.." Reina berujar lirih, netranya yang semula di selimuti air mata seketika berbinar saat mendapati Rey muncul.
Kenapa dia bisa di sini? Apa Rey mendengar suara hati Reina? Ah sudah lah, terpenting umurnya masih bisa di katakan panjang sebab tidak jadi di renggut si begal sialan.
"Lo gapapa?" tanya Rey dengan napas memburu, matanya begitu memancarkan kekhawatiran.
"Gapapa, Rey awas!"
Rey segera berbalik, beruntung dia bisa menghindari serangan mendadak itu. Memasang kuda-kuda, mata tajam Rey menatap ke empat begal tersebut dengan sengit!
"Maju lo sialan!" jangan remehkan ketua Ravega, bahkan jika ada puluhan begal yang mengganggu orang yang Rey sayang, dia tak akan segan menghabisinya.
Rey mengeluarkan semua jurus yang ia punya. Mulai dari memukul, menendang, membanting, sampai akhirnya membuat ke empat begal tersebut terkapar tak berdaya.
Reina menarik napas lega, setidaknya Rey selamat meski beberapa kali kena pukul. Namun tiba-tiba mata Reina langsung membulat manqkala ada satu begal lainnya berada di belakang Rey dengan balok besar di genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST REYGAN [COMPLETED]
Fiksi RemajaReina itu gadis yang di cintainya, dan Ravega adalah geng motor sekaligus keluarga kedua baginya, dan Rey, adalah yang memiliki keduanya. Namun, apa jadinya jika Reina meminta untuk Rey melepaskan salah satu dari mereka? Apa Rey sanggup memilih? [R...