Ryujin, gadis itu berjalan gontai menuju kamar ibunya. Kejadian di kantin rumah sakit tadi terus ternginag di kepalanya, hatinya sakit namun tampak tidak dapat menahannya.
Beomgyu, pemuda yang Ryujin lihat di kantin tadi. Pemuda itu, bersama seprang gadis beramput panjang.
Berjalan bergandengan menuju kantin bahkan Beomgyu tidak sadar bahwa terdapat Ryujin yang baru saja ia lewati. Dan Ryujin menahan rasa sakit itu, ia tak tau siapa yang salah dalam hubungannya. Beomgyu yang memilih jalan bersama gadis lain karena tak tahan bersamanya, atau mungkin Ryujin sendiri yang memang lama tak memberi kabar hingga pemuda itu bosan.
Sesampainya di depan pintu masuk kamar ibunya, dapat Ryujin liat presensi seorang pria yang berdiri di samping ranjnag ibunya. Terlihat lebih tinggi hanya saja ia tak menemukan keberadaan kakaknya.
Ryujin memasuki kamar tersebut, membuat kedua orang yang tengah mengobrol menghadap ke arahnya. "Ryujin, udah makan?"tanya ibunya dengan suara pelan. Ryujin mengangguk tanpa berniat berbicara, begitu pun ketika ia mempertanyakan pria yang berdiri di samping ranjang ibunya tersebut.
Jihyun menatap wajah bingung Ryujin, tersenyum merekah ketika Rose tiba-tiba saja membuka pintu. "Ibu? Sedang apa dengan---Jaehyun? Kau? Apa yang kau lakukan disini?!"Rose yang baru saja dari supermarket dibuat terkejut ketika melihat keberadaan Jaehyun di dalan kamar ibunya.
Namun yang sedang Rose pertanyakan adalah, darimana Jaehyun mengetahui ibunya berada di sini?
Namun melihat wajah merekah ibunya ketika Jaehyun memberikan sedikit lelucon membuat Rose tenang. Setidaknya ibunya masih nampak bahagia ketika sedang sakit seperti ini.
Cukup lama Jaehyun berada di sana, hingga dirinya sendiri bahkan tak sadar bahwa ibunya sudah menunggu di rumah. Jaehyun pamit kepada Jihyun, pergi keluar kamar diantar Rose dengan senyum merekah di wajahnya.
"Terima kasih telah menjenguk ibuku"ucap Rose yang langsung diangguki oleh Jaehyun. Namun tiba-tiba saja pemuda itu mrngambil dompetnya, memberikan sebuah kartu yang membuat Rose mengerutkan keningnya bingung.
Jaehyun memberikan kartu tersebut kepada Rose, namun meskipun telah menerimanya Rose bahkan masih belum mengerti hingga sekarang. "Apa ini? Terlihat seperti kartu ATM"tanya Rose, namun bukannya jawaban Jaehyun malah terkekeh yang membuat Rose semakin bingung.
"Aku tau kau membutuhkan uang kan? Di dalam sana terdapat uang sekitar 100 Juta kau bisa memakainya."ucap Jaehyun yang tentu saja membuat Rose terkejut. Apa-apaan ini?! Kedatangan Jaehyun saja sudah membuat Rose terkejut dan sekarang?! Bisa-bisa Rose yang mati duluan karena terkejut.
"Apa maksud mu?! TIDAK!! Aku takkan menerima kartu ini. Terima kasih karena kau sudah menawarkan tetapi untuk memberikan uang sebanyak itu aku tidak bisa menerimanya. Ini tentang keluarga ku dan kau tidak usah ikut campur! Terima kasih!"
Rose segera kembali masuk setelah mengucapkan semua perkataannya. Jika disuruh menerima tentu saja Rose mau, hanya saja Jaehyun tidak lebih sebagai pelanggan nya. Masa bodoh jika Jaehyun menganggap dirinya lebih, Rose tak akan menganggap hal itu.
Sedangkan Jaehyun? Pria itu menatap nanar kartu ATM pemberiannya. Dirinya hanya ingin membantu, melihat wajah Rose yang tampak muram. Dan bagaimana dirinya bisa tau? Sejujurnya saat Ibu Rose masuk rumah sakit kebetulan Jaehyun sedang menjenguk saudaranya namun tiba-tiba saja ia melihat.
Soal bagaimana Jaehyun tau itu ibu Rose, ia tak dapat memberitahunya sekarang.
●●●
Seorang pemuda bermarga Park sedang duduk di kursi kebesarannya. Menatap jalanan kota Seoul yang dipenuhi oleh kendaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK PAST ✔
Teen FictionRose seorang wanita cantik pemilik toko bunga yang harus bertemu dengan masa lalunya Park Jimin. mereka harus dipertemukan karena Ryujin adik Rose dan Beomgyu adik Jimin yang sedang menjalin hubungan. Hidupnya yang semula berjalan normal harus berub...