Disini Ryujin berada, di sebuah cafe di kawasan Myeondong menunggu seseorang. Sudah sekitar 10 menit ia menunggu sambil sesekali mengecek ponselnya.
Memperhatikan jalanan yang ramaj dengan beberapa orang berjalan dan kendaraan yang melintas. Hampor menit ke 14 pintu Cafe terbuka, membunyikan lonceng di pintu tersebut.
Menampakkan seprang pria berjas hiyam memasuki Cafe. Ryujin mempertajam penglihatannya, sedikit tidak terlihat karena terhalang oleh beberapa pelanggan disana. Namun setelah itu ia segera mengangangkat salah satu tangannya memberi kode pada pria tersebut.
"Apakah aku menggangu?"Ryujin bertanya kala pria tersebut sudah duduk di hadapannya. "Tidak, ini jam makan siang dan kantor ku tidak jauh dari sini"balas pria tersebut.
Ryujin tersenyum, terdiam sejenak hingga keheningan diantara mereka berjalan. "Hmm, aku akan pesan makan. Kau sudah pesan?"tanya pria tersebut memecahkan keheningan.
Ryujin menggeleng yang mambuat pria dihadapannya nampak bingung. Bingung karena Ryujin yang belum memesan makanan, padahal sepertinya gadis itu telah menunggunya lama.
"Kau ingin apa?"ucapnya kembali yang membuat Ryujin cukul terkejut. "Tidak usah oppa! Aku akan makan di kantin kampus saja!"ucap Ryujin panik.
Pasalanya Cafe tempat mereka berada cukup mahal. Bahkan ia hanya memesan segelas es teh saja karena hanya itu yang terlihat murah.
Pria tersebut terkekeh. Melihat kelakukan Ryujin yang terlihat imut. "Biar aku yang membayar, tetapi jangan beritahu kakakmu atau aku akan dimarahi"ucapnya yang membuat Ryujin melongo.
Pria tersebut pergi meninggalkan Ryujin yang masih melongo karena bingung. Memangnya mengapa tidak boleh memberitahu eonnie? Pertanyaan itu yang selalu membuat bingung.
Setelah pria itu kembali mereka terdiam. Tak ada yang memulai pembicaraan seperti sebelumnya, namun untung saja itu tidak berjalan terlalu lama.
"Oppa! Ada yang ingin kutanyakan padamu"ucap Ryujin yang membuat Jimin, pria yang ia temui manatapnya penasaran.
"Apa? Kau sepertinya tampak serius?"jawab Jimin. Ryujin menelan salivanya kasar bingung ingin mempertanyakan ini atau tidak. Tetapi ia sudah penasaran.
"Apakah kau kemarin bertemu dengan Rose eonnie? Ia tampak tak sehat kemarin"
Deg!
Ucapan itu membuat jantung Jimin bergerak lebih cepat. Ia tak tau bahwa permintaan Ryujin untuk menemuinya untuk menanyakan tentang kejadian kemarin.
Jimin kira Ryujin ingin mempertanyakan Beomgyu karrna kemarin adik laki-lakinya tersebut bilang bahwa ia tak bertemu kekasihnya.
"A--apa maksud mu?"ucap Jimin gugup. Ryujin menghela nafasnya, ia kira Jimin mengetahui hal ini namun sepertinya dugaannya salah.
"Sudah lupakan saja oppa. Ini akan membuang waktu mu saja, dan terima kasih untuk makanannya. Aku akan memakannya cepat lalu kembali"ucap Ryujin lalu tersenyum dan mengambil sendok serta garpu untuk menyantap makanan pesanan Jimin yang datang beberapa menit lalu.
Sedangkan Jimin? Pemuda itu sedang menatap Ryujin lekat. Ia ingin tau keadaan Rose namun sepertinya Ryujin salah paham mengenai ucapannya.
Jimin hanya cukup terkejut dengan pertanyaan gadis itu. Jika boleh jujur, Jimin juga akan menanyakan keadaan Rose setelah Ryujin berucap. Atau ia akan menjelaskan kejadian kemarin.
Tetapi Ryujin dengan cepat menghentikannya yang membuat Jimin diam.
Ryujin telah selesai menghabiskan makanannya. Ia meminum es teh pesanannya tadi lalu segera menhambil tas kecil yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK PAST ✔
Teen FictionRose seorang wanita cantik pemilik toko bunga yang harus bertemu dengan masa lalunya Park Jimin. mereka harus dipertemukan karena Ryujin adik Rose dan Beomgyu adik Jimin yang sedang menjalin hubungan. Hidupnya yang semula berjalan normal harus berub...